25

13 1 0
                                    


***
Pagi ini terlihat sepasang pasangan dewasa itu tengah berkeliling dipusat perbelanjaan khusus oleh oleh dianyang. Rencananya mereka habis ini akan kebandara dan langsung berangkat.

"Yeobo.... Aku mengajakmu kesini untuk membelikan mereka oleh oleh. Anak anak kita dan dua gadis manis itu"

"Aigooo.. kau terlihat sangat menyukai mereka berdua. Yasudah terserah mu.. kamu akan beli apa?"

"Untuk anak anak mungkin beberapa cemilan saja. Karena seperti yg kau tahu anak mu pasti menolak jika kukasih barang. Kalau untuk dua gadis itu emmmm" nyonya Kim tidak melanjutkan perkataannya. Dia melangkah kan kaki nya menuju rak baju dan mengambil baju santai 8 set. Dia pun tersenyum senang "nah aku akan memberikan mereka masing masing 4 set baju. Gimana menurutmu?" Lanjutnya

"Aku sangat setuju padamu nyonya Kim "

***

Kooky melihat Sri yg sedang fokus memotong bawang. Sepertinya gadis itu akan memasak untuk sarapan.

"Baaaaaaaa" tiba tiba kooky berteriak tepat ditelinga gadis itu.

"Kamjagiya yatuhan. Kau ini oppa. Tidak bisa kah kau bersikap baik? Kau tidak lihat aku sedang mengiris bawang? Bagaimana jika tanganku terluka" ocehnya marah.

"Kau fokus sekali sehingga tidak menyadari aku dari tadi dibelakang mu. Itu sebabnya aku berteriak. Ngomong ngomong kau memasak apa untuk sarapan kali ini?"

"Aku memasak nasi goreng saja. Tak apa kan?"

"Tak apa dong, nasi goreng mu sungguh nikmat. Cepat ya aku sudah lapar" kooky berlalu meninggalkan Sri. Membiarkan gadis itu melanjutkan aktivitas nya.

****

Ini masih terlalu pagi bahkan matahari masih menunjukkan setengah dirinya. Tapi gadis ini sudah berperang dengan isi kepalanya.

"Kenapa lelaki bantet itu selalu ada dipikiran ini? Sungguh mengganggu sekali. Padhl aku ingin melanjutkan tidur" gerutunya kesal.

***

Hari ini awal mula aktivitas dua sulung ditahun baru ini. Mereka pun sudah rapi dan duduk dimeja makan.

"Wah kook, kamu kan masih libur ko tumben udah bangun" tanya Maya ketika sudah sampai disana.

"Lah kooky emg selalu bangun pagi. Nuna aja yg kesiangan Mulu" ucapnya sewot.

Maya hanya memutar bola mata malas.

Sri dan devika datang menyajikan sarapan yg sudah dimasak oleh Sri.

"Kalian berdua bergabung lah Disni." Ucap Suga.

"Baik oppa" jawabnya serentak.

"Morning brothers and sister" ucap Nuha dengan senyum manisnya.

"Mau kemana? Kok sudah rapi kan belum masuk kuliah?" Tanya Suga to the poin.

"Nuha mau keluar sama temen oppa.. kan besok udh mulai masuk. Jadi dimanfaatin libur yg tinggal sehari doang". Suga hanya ber oh ria. Selanjutnya dia berpaling pada devika dan tersenyum hangat. "Baiklah gadis kecil. Tadi org tua ku sudah mengabari jika mereka akan sampai sore ini" ucapnya.

"Jinjja oppa? Wahhhh aku senang sekali"ucap devika.

"Yaudah ayo makan. Aku lapar sekali.. calon istri layani aku ya" celetuk kooky sambil menggoda Sri. Sri hanya menunduk malu

"Jangan dengarkan pria gila ini Sri. Ayo makan" ucap Maya.

"Aku ikut yaaa sarapan.." seorang pria berambut blonde sudah duduk disamping Maya.

A FUTURE WITHOUT A PLANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang