10

10 0 0
                                    

***
Bandara

"Namjoonahh katamu teman mu sampai disini sore.. sedangkan ini sudah malammmm, kalau tau aku tidak mau ikut dengan mu" Nuha yg merasa kesal pun meluapkan amarahnya kepada cowo berdimple itu, sedangkan cowo itu hanya tersenyum tanpa dosa

"Lah tadi dia bilang dari sana pagi jadinya aku kira sampai nya sore eh ternyata diaaaa berangkat siang.. maafkan aku ya tuan putri.. janji deh balik dari sini kutraktir ice krim coklat kesukaaanmu

"Awas saja kau menipu lagi"

"Iaiaaa peachhh" namjoon mengangkat dua jari nya berbentuk v

"Namjoooooonaaaahhhhhh" teihat dari jauh seorang namja tinggi bertubuh besar sedang melambaikan tangan kearah namjoon dan Nuha

"Nah itu diaa,,, heii disiniiii" Balas namjoon sambil melambai kan tangan juga.
Nuha yg melihat sosok yg berjalan kearahnya hanya bisa diam. Demi tuhan dia baru ini melihat lelaki ganteng nya seperti ini.

"Lama tidak bertemu broo" namja itu memeluk namjoon

"Wah kau semakin tampan hoseoki" namjoon pun memeluknya. "Ah kenalin ini aku membawa sahabatku untuk menjemput mu, karena seperti yg kau tau aku tidak ingin sendirian disini bukan" lanjutnya sambil menunjuk kearah Nuha

"Hayyyy.. aku hoseok, Jung hoseok" hoseok mengulurkan tangan pada Nuha yg disambut dengan gemetar siempunya
"K-kim Nuha"

"Cantik" satu kata yg sukses membuat pipi Nuha merah seperti kepiting rebus..

"Chaaaa, kita pulang kau pasti capek kan? Dan aku juga masih ada janji dengan teman ku ini" ajak namjoon..

Mereka bertiga pun berjalan seiringan keluar dari bandara dengan Nuha yg sesekali mencuri pandang pada hosek.

***

"Kamu belum tidur sayang" tanya nyonya Kim yg memasuki kamar anak keduanya.

"Ah eomma sejak kapan disitu?"

"Sejak tadi, eomma perhatikan kamu akhir akhir ini melamun terus ada masalah?" Tanya nya sambil mengusap Surai panjang milik Maya.

"Eomma boleh kah aku bertanya padamu"

"Boleh dong. Apa itu?"

"Emm gimana cerita ketika eomma sama appa dulu ketika muda"

"Aigool ternyata anak ku ini lagi kasmaran"

"Aisssss eommaaaaaaa...." Ucapnya sambil merengek

"Hahaha, ayo sini katakan dengan siapa kau sedang jatuh cinta sehingga menanyakan masa muda eomma.. biar eomma tebak, park Jimin kah?"

"Aisssss... Eemm... Mttiidakkk tidaakk aku tidak jatuh cinta"

"Sayangku. Eomma tau kamu, kamu boleh sok cuek didepan sana memasang wajah kaku didepan semua orang.. tapi dihadapan eomma kamu tetap anak eooma, Kim Maya yg ga bisa menyembunyikan sesuatu kepada eommanya. Ayo katakan.. ada apa dengan dirimu dan pemuda ganteng itu"

"Ntahlah eomma. Dia menjengkelkan. Tapi ketika bersamanya aku selalu berdebar dan aku kesal itu"

"Wah wah wah.. anak eomma sedang jatuh cinta.."

"Eommmaaaaaaa"

"Tak apa sayang. Eomma juga sering perhatikan bagaimana Jimin dengan kamu. Dia satu satunya laki laki yg masih bertahan dengan sikap kamu itu. Sedangkan appa dan sodaramu saja tidak sanggup hahaha"

"Ia sih"

"Ikuti kata hatimu.. eomma merestui."

"Gomawo-yo eomma... Appa sangat beruntung memiliki perempuan berhati peri seperti eomma" Maya terlihat memeluk eommanya sayang.

"Haha itu makanya appa mu itu tidak bisa jauh dariku, sekarang tidur sudah larut.. biar eomma yg kunci jendela nya.. selamat tidur my princes".

"Selamat tidur kembali eomma".

***

"Dari mana saja kauuuu"

"Kamjagiya, yatuhan! Gabisa kah kau tidak membuatku jantungan" Nyonya Kim mengelus dadanya sabar karena terkejut akan suara suami nya itu.

"Hehe, maaf. Dari mana saja ya nyonya Kim. Aku dari tadi mencarimu. Kau tau aku sudah sangat mengantuk tapi tidak ada yg bisa aku peluk"

"Kau sudah tua. Sudah mau kepala 5 tapi masih saja begini"

"Biarkan, kemari dan jelaskan kau dari mana" soekjin menepuk kasur disamping nya menyuruh nyonya Kim untuk ikut berbaring bersamanya.

"Aku habis dari kamar anakmu"

"Anakku yg mana? Anakku ada empat"

"Maya, dia terlihat murung akhir akhir ini jadinya aku samperin"

"Aaah anak itu.. aku heran sikap siapa yg di ikutinya sehingga dingin begitu melebihi Suga"

"Jangan bertanya seperti itu.. lihat saja dirimu kalau berhadapan dengan orang lain bagaimana. Jadi jangan mengatai anakku"

"Iaia nyonya Kim, sepertinya makin tambah umur kau makin suka mengomel. Apa aku harus membuatkan mereka adik lagi agar kerjaan mu tidak mengomel saja sepanjang hari?"

"Heh sembarangan.. tidak tidak.. udah ayo tidur, kau suka ngelantur kalau masih melek"

"Peyukk duyuuuuu"

"Menjijikkan yaaaak Kim soekjin".

A FUTURE WITHOUT A PLANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang