50

15 2 0
                                    

Sudah terhitung 1 minggu lebih, gadis dengan mata indah itu masih menetap di Jepang dikarenakan dia maju ke final lomba dance yg diikutinya.

Nuha yg memang sedang beristirahat, terlihat mengambil benda pipih disampingnya. Ia memutuskan untuk menghubungi keluarganya yg berada di Korea. Agakny gadis itu sudah sangat rindu.

"Halooo sayang" Terdengar suara lembut wanita paruh bayah disebrang telfon.

"Eommaaaaaaaa... Aaaa rindu sekali" Jawabnya manja.

"Alihkan video call" Perintah nyonya kim. Dengan sigap nuha langsung mengubah panggilan telepon menjadi video.

"Annyeong sayangnya kamiii" Terdengar suara riuh. Sepertinya mereka sedang berkumpul.

"Eohhhhh itu nuha nuna" Ucap kooky yg baru saja datang dari dapur. Pria itu langsung duduk di samping nyonya kim dan mengambil ponselnya "nunaaaaa.... Kau sepertinya sangat betah disana sehingga tak ingin pulangggg" Ucapnya.

"Isss kau iniii" Tegur nyonya kim. Beliau mengambil alih ponselnya.

"Sayang, kamu sedang apa? " Tanya nya lembut.

Nuha tidak menjawab. Dia hanya terus menatap sendu ibunya itu. Sedetik kemudian air matanya mengalir.

"Sayang kau menangis? Ada apa? Kau sakit? " Tanya nyonya kim.

Suga yg duduk di seberang sana langsung menoleh ketika mendengar ucapan sang eomma. Pria dingin itu masih fokus menatap benda kecil yg dipegang eommanya. Dia ingin mendengar apa alasan adik kesayangannya itu menangis.

"Ahh tidak eommaaa.. aku hanya merindukan kalian. Doakan aku berhasil disini yaa.. Ini mimpi ku" Ucap gadis itu tulus.

"Pasti sayangggg.. Dan katakan sekarng kau sedang apa?" Tanya nyonya kim kembali.

"Nuha sedang istirahat eomma. Kebetulan Hari ini free"

"Kamu sudah makan? "

"Sudah dong.. Emm yg lain mana? Suga oppa? Maya eonni? Devika, Sri?, appa?" Tanya nya.

"Devika dan Sri ada.. Eonni mu juga ada nak. Appa sedang ke kantor kalah oppa mu" Nyonya kim tak melanjutkan. Beliau melihat kearah anak sulungnya itu. Terlihat suga menggelengkan kepalanya.  "Emm oppa mu sedang keluar" Lanjutnya.

"Oh ya sudah kalau gitu sudah dulu ya eomma ku sayang. Nuha mau tidur sebentar. Sampai bertemu 4 hari lagiiii" Telfon terputus.

"Kamu kenapa tidak ingin berbicara pada adikmu? " Tanya nyonya kim kepada suga.

"Huufffttt" Terdengar helaan nafas berat dari mulut pria itu. "Bukan tidak mau eomma. Hanya saja aku sangat merindukan nya. Bisa bisa jika aku melihatnya, aku akan memaksanya pulang" Jelasnya tersenyum.

"Emm ia baiklah suga oppa yg posesif" Ledek nyonya kim.

"Triiiiinggggg" Suara ponsel Maya berbunyi pertanda ada pesan masuk. Segera gadis itu membuka ponselnya.

Wajah yg sedari tadi tegang menjadi ceria. Gadis itu terlihat mendekati suga dan membisikkan sesuatu, membuat siempunya kaget dan seperti terburu buru.

"Kalau begitu ayo" Ajaknya pada maya.

"Tunggu sebentar oppa. Yakali Maya keluar begini 5 menit ganti baju" Ucap gadis itu dan langsung beranjak dari sana menuju kamarnya.

"Kalian mau kemana? " Itu kooky

"Ada deh. Kamu ga usah kepo" Ucap suga.

"Yeeeeeeee... Bertanya saja pun sudah tak bisa"

Suga hanya menatap sinis.

"Kalian mau kemana nak? " Tanya nyonya kim.

"Ahh, suga dan Maya ada urusan sebentar eomma. Kalian jangan bubar dulu ya tunggu kami pulang" Ucapnya tersenyum sambil menatap gadis yg sedang memakan cemilan sambil menonton televisi. Terlihat sekali gadis itu sangat fokus dan tidak peduli dengan sekitar. "Lucuuu sekali" Batin suga.

"Ayooo oppaaa" Ucap Maya yg sudah selesai berganti pakaian.

Mereka pun pergi meninggalkan mansion kim.

Disini lah mereka. Di toko perhiasan yg sebulan lalu mereka datangi.

Suga dengan tergesa memasuki toko meninggalkan gadis cantik yg baru saja keluar dari mobil.

"Huhhh sangkin tidak sabarnya adiknya ditinggal" Gerutu Maya. Gadis itu berlari kecil menyusul suga.

"Oppaaaaaaaa kok aku ditinggal" Protesnya.

"Kamu lamaa".
Suga mendekati salah satu pegawai toko.

" Maaf mba saya suga yg sebulan lalu memesan cincin. Tadi adik saya dihubungi oleh toko ini bahwa cincinnya sudah selesai"ucapnya.

Pegawai itu menunduk hormat "oh baiklah silahkan duduk dulu. Biar saya ambilkan sebentar" Pegawai itu undur diri untuk mengambil cincin pesanan suga. Tak lama kemudian dia datang kembali sambil membawa sepasang cincin yg sangat cantikkk.

"Waaaawwwwwww cantikk sekali" Mata Maya berbinar melihatnya. "Aku juga mauuuuuu" Lanjut gadis itu.

"Kau pasti akan mendapat jauh lebih baik dari calon suami mu" Ucap siga tersenyum dan mengelus surai adiknya sayang.

"Itu pasti oppa."

Pegawai itu menyerahkan sepasang cincin tadi kepada suga. "Uang nya sudah saya transfer ya" Ucapnya sambil menunjukkan bukti transfer yg ada diponselnya.

"Baik tuan. Terima kasih dan semoga acara anda lancar" Ucap pegawai sopan.

"Hem terima kasih".

Selanjutnya suga menggandeng adiknya dan segera berlalu menuju mansion tercinta.

(MANSION KIM)

suga memarkirkan mobil dan segera masuk kedalam mansion. Sesampainya didalam terlihat mereka masih menunggu seperti yg dikatakan suga sebelum pergi.

Suga duduk di kursi depan nyonya kim dan Maya di sampingnya.

"Ekhem, baguslah kalian masih menunggu" Ucapnya sedikit gugup.

"Jangan gugup oppa" Bisik Maya. Suga hanya mengangguk.

"Devikaaa bisa kesini sebentar? " Tanya suga.

Devika yg mendengar namanya dipanggil menoleh bingung "aku? " Tanya nya tanpa suara.

"Iyaaa". Maya berpindah duduk menjadi sebelah eomma nya.

Devika dengan langkah bingung mendekati suga dan duduk di sampingnya.

Dengan mantap pria dingin itu menatap gadis mungil yg sedang bingung. Suga mengenggam kedua tangan devika dan mengelus nya lembut.

" Kamu tau kan aku suka sama kamu.. Hemm bukan suka tapi cinta"ucap suga to the point. Devika kaget "maksud oppa apa? " Tanya nya polos.

Suga mengeluarkan cincin yg sedari tadi ia simpan di jantung celananya. Pria itu membuka nya dan memberikan satu cincin cantik di hadapan devika.

"Will you Marry me? " Tanya nya serius.

Gadis itu tidak berkata apa apa. Dia hanya menatap cincin dihadapannya. Sepertinya dia merasa jika semua ini hanya mimpi.

"Ahhh maafkan saya. Sepertinya saya butuh waktu sendiri" Ucapnya lalu pergi dari sana meninggalkan semua org yg sedang menatapnya bingung.

"Dev tunggu" Ucap suga yg hendak mengejarnya, tapi dihalang oleh Sri.

"Maafkan saya oppa. Ada baiknya biarkan dulu. Saya akan menemanibya dan memberi saran. Oppa tetap lah disini" Ucap Sri dan langsung menyusul adiknya.

"Eommaaa bagaimanaa? " Tanya suga panik pada nyonya kim.

"Sudahh hyung serahkan saja pada calon istri ku. Semua bakal baik baik saja" Ucap kooky santai.

Hayyyyyyyy... Udh lama ya gaupp.. Dan ga terasa udh mau end nihhhhhhh..... Hppy readinggggggg

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A FUTURE WITHOUT A PLANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang