43

11 1 0
                                    

Dibutik...

Sedang terjadi keributan lucu diantara pasangan ini. Siapa lagi kalau bukan Park Jimin dan Kim Maya.

"Ayo lahhhhhhhhh jimmmmmmm" ucap gadis itu sambil menoel Noel lengan tunangannya itu.

"Tidakkk, jangan gila deh. Kau mengajak ku jalan jalan tapi dengan pakaian mu seperti itu. Ayolah may, berpakaianlah yang waras" tegas Jimin. Maya menatap tajam Jimin. Gadis itu tidak terima dengan omongannya. Dia segera mendekati cermin full body yg ada diruangannya. Gadis itu memutar mutar tubuhnya "kurasa kau yang tak waras. Lihattt aku normalll.. aku tidak telanjanggggggg" ucapnya yg masih memperhatikan penampilannya dicermin. Jimin mendekatinya dan berdiri disamping gadis itu. Pria itu menoleh pada Maya sambil berkacak pinggang "wajar katamu? Liat ini" Jimin menunjuk tali yg terikat dibahu Maya. "Kau tauu. Sekali tarikan saja baju mu ini sudah terlepas"omelnya marah. Persis kaya ibu ibu kompleks. "Lagian yang benar saja. Kau kesini dengan pakaian begitu" lanjutnya.

"Lah kan konsepnya suka suka mayaaaa"ucap gadis itu tak mau kalah. "Ayolah jimmm ayolah sayangku. Jarang jarang loh aku mengajakmu berkencan. Lagian jika kau tidak mau. Kau pulang saja. Aku mual melihatmu disini" Maya pergi menuju sofa dan terduduk disana. Dia masih menatap tajam pria itu.

"Kau hamil? Aku belum grepek grepek loh padahal" ucapnya polos. Maya melempar remot AC kearah pria itu. Jimin dengan sigap mengelak. Walaupun hanya remot AC, lemparan gadis itu tidak main main. Jika kenak tidak akan mati paling benjol.

"Kau menyebalkan sekalii. Sudah lah kalau tidak mauuuu"Maya kesal.

"Hemmmmmmm" Jimin mendekati gadisnya dan duduk disampingnya. Dia menatap lembut gadis yg tengah cemberut itu. "Yasudah ayo. Tapi pakai jas ku jangan keluar begini. Dan aku tidak ingin membawamu ketempat ramai" Maya yang tadinya senang seketika protes. "Loh loh mana bisa begitu pak. Anda mau memperkosa saya yaaaa itu sebabnya mau membawa ketempat sepi" ucap gadis itu. Jimin greget. Dia menyentil ringan dahi Maya. Gadis itu refleks mengelus dahinya. "Sakitttt" adunya.

"Itu makanya ngomong tuh disaring"

"Kamu tuh brisik sekali. Kaya ibu ibu gibah di mamang sayur tau ga"

"Ko kamu tau? Kamu sekarang udah sering belanja sayur yaaaaa?"

"Ia diajakin eommaaa"

"Wahhhh bagus. Eomma memang pintar. "

"Yaudah ayo. Eeeh tapi kau mau bawa aku kemana?"

"Kebukit saja"

"Kebukit?" Maya mengerutkan dahi bingung.

"Ia bukit yg dulu sering kita datengin pas sekolah"

"Oh yaa aku tau. Ayo deh disitu bagus banget kalau liat sunset. Kan mengarah kelaut tuh. Kita pulangnya habis matahari terbenam ya"

"Asalkan bersama mu. Aku mau pulang selama apapun" lihat. Pasangan itu malah bucin.

"Garing. Yasudah ayo"

"Sungguh perempuan tidak romantis" Jimin melepas jasnya dan memakaikannya pada Maya." Nahh kan bagus. Yaudah ayo" mereka meninggalkan butik.

***
Kediaman Kim Taehyung.

"Naraaaa kesel" Nara menghampiri Tya yg sedang membaca majalah diruang tengah. Gadis itu menangis.

"Loh loh anak eomma kenapa menangis?" Ucap Tya panik dan langsung memeluk anak gadisnya itu.

"Nara benci banget sama Sri eomma. Kooky oppa juga. Apa sih yg dilihat dari Sri"

"Tentunya baik hati dan lemah lembut orang nya. Tidak seperti kau" ncim menyaut dari arah tangga.

A FUTURE WITHOUT A PLANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang