"sialll, apa yang kau lakukan.. bagaimana jika dia koma atau luka parahhhhhhhh arggghhh" pria itu menendang tembok lorong apart dengan keras. Beruntung nya sedang tidak ada orang lewat, kalau tidak dia bakalan ditegur.
Hoseok memasuki lift untuk menuju apartnya.
Sesampainya diapart..
"Eh sayang kau sudah pulang? Cepat sekali? Dan mana yg kau beli? Tadi kata mu mau membeli bahan bahan untuk kubawa besok" bekty menyambutnya dengan berbagai macam pertanyaan membuat pria itu bertambah pusing.
"Kau ini bisa tidak jika aku baru pulang kau sambut dengan baik, bukan dengan pertanyaan mu yg membuat ku tambah emosi. Huh" Hoseok meninggalkan kekasih nya sendiri diruang tamu.
"Dia kenapa? Aneh sekali" bekty mengangkat bahu acuh lalu kembali menonton siaran tv favoritnya.
***
"Ayoo oppa" ajak shyren dengan tak sabarnya sambil menarik koper miliknya.
"Aigoo cerah sekali adikku ini mentang mentang ingin kekorea" yoongi mengusap rambut shyren lembut.
"Ia dong".
"Karena kita berangkatnya udh sore kemungkinan kita nyampainya malam. Jadi oppa memesan penerbangan yg VVIP. Biar kita bisa istirahat dengan nyenyak."
"Yeiiiiii gomawo yoongi oppaa"
"Sama sama sayangku. Yaudah ayooo".
***
Pagi ini mansion Kim sudah ramai dengan kicau kicauan penghuninya.
"Nuhaaaaaaa sini dongg.. bantuin eomma ini bawakan kedapur" ucap nyonya Kim yg baru sampai dengan menenteng belanjaan yg banyak.
"Wahhh eommaaaaaa... Banyak sekali kau berbelanjaa bahan makanan. Emang siapa yg ulang tahun?" Ucap Nuha yg datang dari arah taman belakang.
"Ulang tahun apanya? Kau lupa eonni mu nanti malam akan bertunangan?". Nuha menampar jidatnya pelan "hihi oh iyaaa lupa"
"Yaudah ayo bantu eomma bawakan yg lain. Ada dimobil, habis itu langsung kedapur aja ya" perintah nyonya Kim.
"Siap bosssss". Nuha pergi kedepan mengambil sisa belanjaan eommanya.
"Sri ayo kita mulai masaknya" ajak nyonya Kim pada Sri.
"Nyonya maaf. Bukan kah ini terlalu pagi jika kita memasak sekarang? Sedangkan mereka datangnya nanti malam." Sri memberi saran.
Nyonya Kim tersenyum. "Memang iya. Tapi saya ingin memasak banyak. Kita buat kue banyak terus makanan yg lezat lezat. Pokoknya hari ini kita akan memasak sepanjang waktu. Santai santai saja jangan terburu buru" jelas nyonya Kim.
"Baiklah nyonya. Ayo Dev bantu Kaka bersihin buah yg banyak ini dan sayur ini" devika hanya mengangguk dan tersenyum.
"Duhhhh berat sekaliiii... Rasanya tangan ku ingin patah" ucap nuha sambil meletakkan bahan makanan itu ke meja makan.
Nyonya Kim yg tengah memotong bawang pun tersenyum melihat tingkah anak gadisnya itu. "Kamu baru aja disuruh begitu udah mengeluh. Berarti eomma emang harus rajin rajin nyuruh kamu ngangkat yg berat berat. Biar ga manja"
"Aaa eomma maafkan nuhaaaaa"
"Yaudah sini duduk samping eomma perhatiin eomma bekerja biar kamu tau."
"Baik eomma." Nuha duduk disamping nyonya Kim dan fokus memperhatikan aktivitas nyonya yg awet muda itu.
Tap tap tap... Kooky datang kedapur dengan penampilan acak acakan ala Bangun tidurnya. "Selamat pagi eomma, selamat pagi nuna" sapanya dengan suara sedikit parau.
"Pagi sayang, baru bangun?" Nyonya Kim
"Ia eomma." Kooky duduk dihadapan nyonya Kim dan mengambil air lalu meminumnya.
"Eomma tumben ikut bantu didapur" tanya sibungsu masih dengan nada mengantuknya.
"Iya sengaja. Kan mau nyambut besan" nuha.
"Besan? Aaaaa orang tuanya park bantet? Oh aku lupa mereka akan bertunangan nanti malam" kooky seketika semangat mengingat itu. " Ada yg bisa kooky bantu eomma?" Tanya nya.
"Tidak. Kau cukup bantu melihat saja. Jika kau ikut juga semuanya bakalan hancur" nyonya Kim berkata demikian, mengingat kooky org yg jahil dan sungguh tidak mau diam..
"Yahhhhhhhhhh padahal kooky mau bantu" ucapnya pasrah.
"Ini nyonya sarapan sudah selesai" Sri datang dengan devika membawa makanan untuk sarapan.
"Nuha kamu simpan bawang ini dilemari ya" suruhnya pada Nuha. Nuha mengangguk dan bergegas menyimpannya.
"Dan kau kooky bangunkan semua orang.oh ya nunamu yg satu itu juga. Karena sehabis sarapan dia juga harus ikut membantu memasak untuk calon mertuanya"
"Siap nyonya" ucap kooky dan pergi meninggalkan mereka disana. Pertama Tama dia kekamar orang tuanya membangunkan tuan Kim. Kedua dia kekamar hyungnya. Terakhir dia kekamar nunanya yg always bangun siang. Kim Maya
Fyi ini hari libur ya guys jadi mereka semua sarapan masih pakai piyama. Pokoknya kan suka suka author lah ya konsepnya 😭🙏🏻
Balik lagi ke kooky..
"Nunaaaaaaaaaaaaa" kooky membuka selimut tebal yg tengah menggulung tubuh gadis didalamnya. Menarik tirai agar cahaya matahari masuk kedalam ruangan serba pink itu.
Maya menyipitkan matanya akibat cahaya matahari yg langsung mengarah kedirinya
"Tutuppppp lagii kook aku masih ingin tidurrr" ucapnya yg berusaha meraih selimut untuk menutupi badannya lagi. Tapi dengan cepat dicegah oleh bayi kelinci itu.
"Nuna bangun... Is is isss.. padahal calon mertua nya ada dibawah dan diaa malah enak enakan molor"
Maya yg mendengar itu terlonjak kaget.
"Kamu serius" ucapnya yg sudah terduduk dengan wajah panik.
"Huuumm" kooky mengangguk yakin.
"Sebentar aku mau mandi dulu" maya turun dari kasur dan hendak menuju kamar mandi tapi kooky meraih tangannya "gausah mandi nuna keburu lama kasihan mereka udah nungguin. Lagian nuna kan masih cantik kok biarpun ga mandi"
"Yes, i know. Kalau begitu biarkan aku cuci muka dulu. Kau tunggu disini kita turun bersama sama" kooky mengacungkan jempol tanda oke. Lima menit kemudian mereka turun. Ketika Maya hendak melangkah keruang tamu, kooky malah membawanya kemeja makan. Bingung? Tentu saja gadis itu bingung.
"Nah eomma ini anak mu. Aku susah sekali membangunkannya. Sampai sampai aku berbohong" ucap kooky santai. Maya yg sadar telah dibohongi melempar tatapan tajam pada adik bungsunya itu. "Berani kau yaaa koook" ucapnya kesal. Yg tersangka hanya senyum tak berdosa dan segera mengambil tempat dimeja makan. " Yaaa maaaf nuna ku yg cantik. Masalah nya jika tidak seperti itu kau tidak akan bangun" ucapnya, selanjutnya dia mengambil gelas yg berisi susu putih itu dan meminumnya sampai tuntas. Haus ya kook 😌
Nyonya Kim menggeleng. Dia menyuruh Maya duduk disampingnya "emang nya bocah itu mengatakan apa padamu Hem?" Ucapnya sambil menunjuk kooky.
"Dia bilang jika orang tua jimin datang. Aku panik.. lihat aku bahkan tidak mandi sangkin paniknya" gadis itu cemberut.
"Oohhhhhh mertua toh. " Nuha mengompori.
Nyonya Kim tertawa pelan. Dia sangat tidak habis pikir dengan ide anak bungsunya itu. Seperdetik kemudian dia dia mengangkat kedua jempolnya pada kooky seolah ngomong (kerja bagus nak ntar jajan eomma tambahin 😌)
Nyonya Kim beralih lagi menatap anak keduanya itu. Dia menggenggam tangannya dan mengelusnya. "Sayang habis ini kamu harus ikut bantu masak untuk nanti malam" Maya yg mendengarnya memberikan wajah kesal sebagai tanda protes "eeittss jangan pasang muka mu seperti itu. Kamu harus tau masak. Bisa bisa menantuku itu nanti jadi kurus kering hanya dikasih makan ramyeon sama nasi goreng doang"
"Hemmm baiklah eomma" ucapnya mengalah.
"Bisakah kita mulai makan aku sudah sangat lapar" bukan kooky, tapi tuan Kim dengan tampang anak kecilnya. "Sayang suapin ya lagi mager makan sendiri" ucapnya pada sang istri.
"Kauuu iniii" ucap nyonya Kim. Tapi dengan begitu dia tetap mematuhi mau suaminya. Duh romantis sekali pasangan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
A FUTURE WITHOUT A PLAN
Randomhayyyyyyy..... cerita ini cuma hiburan doang yaa.. dan pemeran perempuannya juga memakai nama author beserta teman teman. dan sedikit ada perubahan marga didepannya. ini murni karangan author ya. silahkan tinggalkan komentar yg bagus. kalau ada yg h...