Dikelas, kooky tak henti hentinya menjambak rambut nya sendiri. Dia tidak bisa fokus dengan penjelasan dosen killer didepan sana."Kau oke? Apa lagi sakit?" Ucap ncim yg duduk didepan kooky. Pria itu sedari tadi mendengar umpatan umpatan kecil dari bibir sahabatnya itu.
Kooky menatap sendu ncim. Selanjutnya pria itu membuka tasnya dan memasukkan buku bukunya. Ncim melotot melihat hal tersebut. "Heiiiii kau mau kemana kook, jangan macam macam. Kau tau kan bagaimana sidosen killer itu?" Ucapnya sedikit berbisik.
"Aku tak peduli" setelah mengatakan itu kooky bangkit dan berlalu dari sana.
"Heii mau kemana kauuuuu"terdengar suara berat dosen tapi sayangnya tak digubris oleh pemuda bertato itu. Kooky berjalan tergesa gesa menuju parkiran. Dia memasuki mobil dan langsung menancap gas. Kooky pergi dari sana.
15 menit kemudian. Disini lah kooky berada. Disalah satu bar terkenal diseol. Pria itu membuang nafas kasar sejenak dan mulai memasukinya.
****
"Bagaimana, kau berhasil mendapatkan izinnya?" Tanya namjoon pada Nuha. Saat ini mereka sedang berada diruangan dance dikampus itu.
Gadis itu tersenyum dan mengangguk.
"Wah baguslah. Aku khawatir sekali jika kau tak mendapatkan izin. Karena yg ku tau ini mimpimu kan? Bertanding keluar negri" namjoon mengelus rambut Nuha.
"Ehemmmm.. aku berhasil meyakinkan oppa, ya walaupun diselingi drama yg panjang haha"
"Hem jadi katakan apa kau sudah bersiap siap?"
"Belum sama sekali."
"Kenapa? Besok kita sudah berangkat Nuha"
"Aku bersiap nanti malam saja. Kita cuma 3 hari kan disana. Jadi tidak terlalu repot"
"Ah benar juga. Sekarang, ayo kekantin. Kau pasti lapar dan haus setelah latihan."
"Yaaa benar aku lapar sekali. Ayo. Aku ingin makan bakso pedas"
"Eitsss Nononi tidak boleh terlalu pedas. Tidak baik untuk pencernaan mu"
"Joooonnnnn.. kali iniiiiiiiiiiiii aja yaaaaaaaaaaaaaa"Nuha memohon lucu.
"Aiiiissss kenapa kau menunjukkan ekspresi begitu sihhh.. yayayay baiklah ayo"
"Yeeeii kau yg terbaik"ucap gadis itu memeluk namjoon.
****
Gadis berambut panjang itu tengah mencoret coret kertas putih kosong yg ada didepannya. Entah kenapa hari ini dia merasa bosan sekali. Gadis itu mengambil benda pipih yg sedari tadi berada ditas kecilnya. Membuka ikon kontak dan mengetik nama Jimin disana, ya Maya menelfonnya.
15detik akhirnya telpon tersambung.
"Yeoboseo" terdengar sautan pria itu disebrang sana.
Maya mengerutkan kening nya. Tak biasa Jimin berkata seperti itu ketika mengangkat telfonnya.
"Kenapa kau diam saja Hem?" Tanya Jimin lagi.
"Kauuuuuu,-"ucap Maya kesal. Wanita itu membuang nafas perlahan. "Biasanya juga Hay sayangku. Begitu kalau mengangkat telfon ku" lanjutnya lagi. Terdengar kekehan Jimin.
"Siapa menyuruhmu tertawa"ucap Maya marah.
"Haha miannn... Kau lucu sekali. Maaf sayang ku, aku tidak melihat nama mu ketika mengangkat tadi. Aaaah dan ya mungkin karena itu juga kah kau diam sedari tadi? Hahaha .. aigooooooooo calon istri siapa sih ini" ledek jimin.
"Kau mengejekku"
"Tidak sayangkuuu.. maaf maaf.. aku tebak. Ini pasti tanggalmu periode kan. Itu sebabnya kau emosi"
KAMU SEDANG MEMBACA
A FUTURE WITHOUT A PLAN
Randomhayyyyyyy..... cerita ini cuma hiburan doang yaa.. dan pemeran perempuannya juga memakai nama author beserta teman teman. dan sedikit ada perubahan marga didepannya. ini murni karangan author ya. silahkan tinggalkan komentar yg bagus. kalau ada yg h...