44

12 1 0
                                    

Udara malam ini terasa dingin sekali. Semua penghuni mansion mungkin sudah menggulung dirinya didalam selimut, tapi tidak dengan namja pucat ini. Lihat saja dia bahkan sedang berdiri dengan santai nya diteras mansion sambil bersiul pelan.

"Gerah sekali" ucapnya. Agak sedikit aneh ya.

Pak satpam yg melihat tuannya diteras segera menghampiri Suga.

"Maaf tuan Suga" ucapnya sopan. Suga tersenyum dan menatap pria tua itu lembut. "Hem ia ada apa pak? Bapak belum tidur? Ini sudah jam 11 malam. Tidurlah kalau masalah mansion kan ada cctv. Jaga kesehatan mu, arra?"ucapnya panjang lebar.

"Ia tuan, terima kasih sudah memperhatikan saya. Saya kesini hanya ingin menyampaikan pesannya mas yoongi"

"Yoongi?" Suga mengercit kan dahinya bingung.

"Ia mas yoongi temannya tuan"

"Dia kesini? Kapan? Kenapa tidak memberi tahuku?"

"Tadi disaat tuan membawa nona Nuha pergi. Dia kesini bersama adiknya, katanya dia bakalan datang lagi besok pagi tuan. Tadi saya berencana ingin memberitahu anda ketika anda pulang. Tapi saya tadi ada keperluan sebentar sehingga tidak bertemu dengan anda ketika anda pulang. Maafkan saya tuan" pak satpam tertunduk takut.

"Hahah. Tak apa pak, tak usah takut. Suga hanya bertanya. Oh ya kira kira dia besok kesini kapan? Pagi, siang, sore?"

"Kalau itu saya kurang tau tuan. Tapi tadi dia menitipkan nomor ponselnya pada saya" pak tua itu merogoh sakunya untuk mengambil kertas kecil yg ia simpan sedari tadi "ini tuan" pak satpam menyerahkan kertas itu pada Suga. "Kalau begitu saya permisi ya tuan. Tuan masuklah udara disini terlalu dingin. Selamat malam tuan"

"Selamat malam pak" pak satpam pun balik ketempatnya. Suga melihat kertas kecil itu dan mengambil ponsel disaku celananya. Jemari nya mulai mengetik satu persatu angka yg tertera disana, dan menekan ikon hijau.

Drrrrrrtttttttt drrrrttttt..

"Ya hallo, siapa ini?" Terdengar suara parau yoongi disana.

"Ini aku"

"O haiiiiii brooo, aku tadi kemansion tapi kau tidak ada. Oh ya apa sekarang kau berganti prosesi menjadi tukang jalan jalan? Tidak kutu buku lagi?" Yoongi langsung menyambut Suga dengan berbagai macam pertanyaan. Suga memijat pangkal hidungnya pelan. Pusing, temannya tidak berubah.

"Kau masih sama. Cerewet"

"Yeaahhh pak Kim. Dan kau juga masih sama. Beku"

"Bodo"

"Baper luu kek cewe"

"Diem apa aku matiin"

"Kalau diem ngapain nelpon Bambang. Emmm ada apa kau menelpon tengah malam begini. Aah aku tau kau rindu padaku bukan?"

"Tidakkkkk, aku hanya ingin bertanya jam berapa kau akan kesini lagi besok?"

Terdengar suara dengusan kecil yoongi disana. "Huhhh ku kira kangen, aku dengar disini kuliah udah mulai. Jadi sepertinya nunggu Nuha pulang aja. Sekitar jam berapa anak itu pulang?"

"Sepertinya jam 11 dia sudah pulang. Karena dia ada kuliah pagi besok"

"Oke baiklah. Kau juga jam 11 harus ada dirumah kalau tidak kuhancurkan kantormu itu"

"Ck, memang kau berani?"

"Aku? Ya tentu tidak haha. Tapi ayolah masa kau tidak ingin bertemu dengan ku"

"Iaiiaaa. Sampai ketemu besok" pippp. Sambungan terputus sepihak. Siapa pelakunya? Tentu saja Kim Suga.

"Kurang ajar sekali Kim yang satu itu" ucap yoongi kesal dan kembali ingin tidur.

A FUTURE WITHOUT A PLANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang