29

21 2 0
                                    


***

Ketika diperjalan menuju rumah Jimin. Tiba tiba hujan turun dengan lebat.

"Aisssssss hujan... Nuha kau kemanaaa? Nuha tidak bisa kena hujan dia akan sakit" gadis itu panik. Dia menepikan mobilnya dan mengambil hp nya. Pertama dia mengirim pesan pada kooky untuk mengatakan pada orang rumah kalau dia terjebak hujan jadi tidak bisa pulang dengan cepat. Terus dia ngescroll riwayat panggilan berencana untuk menelfon namjoon "semoga nomornya masih ada. Seingat ku aku tidak mengahpusnya ketika Jimin baru selesai menelfon" ucapnya Panik. Dan benar saja nomornya masih ada. Tidak menunggu waktu lama. Maya segera menghubungi namjoon.

Dilain tempat namjoon panik ketika hp nya berbunyi..

"Hyung ada nomor yg tak dikenal nlpon. Apa kau tau ini nomor siapa?" Ucap namjoon pada Jimin yg sedang menyetir. Dia memperlihatkan hp nya pada jimin

"Itu mayaa, angkat loudspeaker biar aku yg berbicara" perintah Jimin. Namjoon pun mengangkat dan mengarahkan handphone nya pada jimin

"Halloo namjoon" terdengar sekali dari suaraanya jika gadis itu sedang panik saat ini.

"Ini aku Jimin. Kau dimana. Itu sepertinya bukan dirumah" tanya Jimin

"Aaakuuu lagi diperjalanan ingin kerumah mu. Aku panik, adikku hilang jimin-aaaa... Suga oppa juga sudah punya firasat dari tad.. aku keluar rumah dengan alasan kesupermarket.. tolong cari adikkuu hikkksss" Maya menangis.

"Jangan menangis. aku janji akan mencari gadis kecil nakal itu. Sekarang kau kerumah ku. Jangan ikut keluar tunggu disana bersama devya kau mengerti?"

"Yaaaa.. aku berharap banyak dengan kalian" Maya mematikan sambungan dan segera kerumah Jimin seperti yg diperintah pria itu.

Dua pria itu masih terus berusaha mencari Nuha. Mereka sudah mengelilingi kota Seoul tapi belum berhasil. Jimin yg mulai pasrah memberhentikan mobilnya.

"Kenapa berhenti Hyung?" Ucap namjoon sedikit tidak suka.
"Kita sudah hampir sejam berkeliling tapi belum ketemu juga.. Namjoon jelaskan dulu apa masalahnya" ucap Jimin serius.

Namjoon diam sebentar, menarik nafas dan langsung menceritakan awal kejadian termasuk Nuha yg melihat Hoseok sedang bermesraan.

"Brengsek! Aku juga sudah memberi tahu Nuha waktu itu. Tapi memang perempuan itu yg keras kepala" ucap Jimin" apa kau tau dimana biasanya Nuha jika menenangkan diri?" Lanjutnya.

"Aaaaku tidak tahuuu hyungggg.." namjoon diamm sambil berpikir keras. "aaahh ketamaaaannnn.. taman dekat kompleks kita" ucapnya semngat... "Kenapa kau tidak bilang dari tadiiiiii. Karena dekat kompleks kau sendiri dulu ya. Aku akan pulang menenangkan kekasihku" ucap Jimin. Baiklah Hyung. Aku coba mencarinya kesana. Sebelumnya terima kasih banyak. Jimin hanya menjawab dengan deheman. Lalu menjalakan mobilnya menuju rumahnya.

****

Ditempat lain. Ada seorang perempuan yg tengah duduk dikursi taman sambil sesekali menghapus air matanya yg sedari tadi tidak mau berhenti. Dia bahkan tidak peduli pada derasnya air hujan yg membasahinya.

"Kenapa? Hemm? Kenapa hoseoki?"

"Ternyata aku secinta ini padanya hahaha"

"Hikksss hikksssss... Sakitttt sekaliiii".

****

Namjoon memarkirkan mobilnya diparkiran taman. Terlihat taman itu sangat sepi. Dia tidak yakin Nuha ada disana tapi dia harus mencoba. Dia mengambil payung yg memang terletak dikursi belakang. Tadi ketika sampai rumah Jimin dia meminjam payung mereka.

Dia mulai berjalan menyusuri taman. Taman ini sungguh luas apalagi sekarang malam dan hujan sangat lebat. Sangat mengurangi penglihatan..

"Nuhaaaaaaaaaaa" namjoon teriak. Tapi suara teriakan nya teredam dengan suara air hujan. "Ahhhhh aku menyerah" namjoon menendang batu kecil dihadapannya" ketika dia berbalik. Dia melihat siluet gadis yg tengah duduk membelakanginya. Dress putih dan cardigan pink. Sama persis dengan yg dipakai Nuha tadi saat bersamanya. Tanpa berpikir panjang dia berlari menghampiri Nuha.
Ketika sampai disana. Tampaknya gadis itu tidak menyadari adanya namjoon. Namjoon pun mengarahkan payung itu kebadan Nuha dan membiarkan badannya sendiri basah.

A FUTURE WITHOUT A PLANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang