37

10 1 0
                                    

Suga memarkirkan mobilnya. Dia keluar dari dalam mobil sambil menenteng tas kantornya dan bersiul ria. Dia menuju pintu utama.

"Kamjagiya"

"Yatuhan!". Sepasang manusia itu hampir saja bertabrakan jika Suga tidak langsung menahan pinggang gadis remaja ini.

"Kau hati hatilah" ucapnya sambil mengatur detak jantungnya.

"Hihi maaf ya oppa. Habis nya aku Buru buru".

"Mau kemana?"

"Aku mau membeli bakso didepan tadi aku mendengar suara mamang bakso dari arah belakang sepertinya menuju pagar depan itu sebabnya aku berlari.."

"Ah yasudah hati hati". Devika mengangguk dan berlari kedepan untuk menjumpai mamang bakso favoritnya.

"Setiap hari sepertinya dia bertambah Lucu" gumam Suga pelan. Dia melanjutkan langkah nya menuju dalam Mension.

Tap tap tap. Suga melambatkan langkahnya ketika sudah sampai dilantai dua. Dia baru sadar jika mansion tidak seperti biasanya. "Kok sunyi ya, aku baru sadar jika tidak melihat eomma diteras. Biasanya jam segini dia sudah duduk disana". Dia pun berjalan kearah kamar Nuha dan membukanya. Kosong! Suga menutup nya kembali.

"Kemana anak itu?"

Ceglek. Sri keluar dari kamar sebelah yaitu kamar kooky sambil membawa nampan berisi piring bekas mie goreng tadi.

"Loh kalian ngapain"

Sri terlonjak kala mendengar suara dingin yg teramat dia kenal itu. Gadis itu tersenyum kikuk. Dia menggaruk tengkuknya yg tak gatal.

"Hemm anu oppa. Aku baru saja mengambil piring kotor bekas makan siang kooky oppa. Dia tertidur dan tak sempat membawanya kebawah" jelasnya gugup.

"Tidak usah gugup begitu. Aku hanya bertanya" Sri hanya tersenyum pahit. "Oh ya Sri, kau melihat Nuha? Maya, eomma?" Tanya Suga kemudian.

"Oh ya oppa. Nuha eonni sedang mengajar tari bersama namjoon oppa. Tadi beliau menjemputnya kesini. Kalau Maya eonni mungkin masih dibutik. Nyonya ikut tuan kekantor. Dikarenakan tuan akan lembur. Tadi Nuha eonni ingin izin kepada anda tapi handphone anda tinggal. Jadi dia berpesan pada saya" jelasnya. Suga hanya manggut manggut ngerti. "Yasudah kalau gitu aku kekamar dulu ya. Aku mau istirahat"

"Baik oppa." Dan mereka pun melanjutkan aktivitas nya. Suga yg kekamar dan Sri turun kebawah untuk melanjutkan pekerjaan.

Devika sedang duduk dengan hikmat disofa teras sambil menikmati bakso yg ia beli tadi. Sehingga tidak menyadari maya yg sudah berdiri dihadapannya.

"Ekhemmm.." Maya berdehem.

"Eehh eonnii.. sudah pulang? Tapi kapan pulangnya?"

"Aku sudah pulang sejak dua menit yg lalu. Kau sedang makan apa? Sepertinya enak" tanya Maya penasaran.

"Oh ini tuh bakso eonni. Aku setiap sore membelinya. Mamang itu lewat sini ko setiap hari" jelasnya antusias.

"Wah ia kah? Biarpun begitu. Jangan terlalu sering makan Makanan begitu oke? Besok aku belikan bakso yg higenis. Dan suruh kaka mu membuatkan kuahnya. Agar kita bisa menikmatinya bersama sama" ucap Maya tersenyum.

"Wahhh aku setuju sekali eonni. Aku akan katakan pada KA Sri setelah ini"

"Bagus kalau begitu. Aku masuk duluan ya. Mau mandi sudah lengket. Kau jangan berlama lama disini sudah sore"

"Baik eonni."

***

(Nuha kenapa ya. Dia ada dikampus setiap hari. Tapi tidak masuk kekelas. Dan dia juga semakin dekat dengan cecunguk itu) batin seorang namja jakung yg sedang rebahan dikasur empuknya. (Akuuuu kesal sekaliii. Rasanya seperti tidak ingin Nuha bersamanya) batinnya lagi.

"Tidak mungkin" Hoseok sedikit berteriak kaa menepis pikirannya tentang Nuha, sehingga mengambil alih fokus seorang gadis yg tengah mengecat kukunya itu.

"Ada apa sayang? Kenapa berteriak. Ada masalah?" Tanyanya tanpa mengalihkan fokus pada kukunya.

"Tidak. Mungkin aku kurang fokus saja. Aku keluar dulu ya. Besok kan kau mau pulang. Aku harus membeli perlengkapan mu. Kau mau ikut?" Tawar Hoseok.

"Tidak, aku mau disini saja. Melihat cuacanya sangat malas untuk menginjakkan kaki keluar"

"Okelah kalau begitu. Aku pergi" Hoseok mengambil kunci mobil dan melihat bekty sekilas. Terlihat cewe itu masih tetap fokus pada kegiatannya. (Berbeda sekali dengan Nuha ku) decihnya.

Diperjalanan. Hoseok melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Dia menyalip kendaraan lain. Bahkan rambu lalu lintas pun dia terobos, beruntungnya tidak ada polisi yg berjaga saat itu. Dann seketika...

Bruuuukkkkk

Aaaaaaaaaaaa.

Ciiiiiittttt. Hoseok memberhentikan mobilnya dengan cepat "apa tadi itu? Aku baru saja melanggar seseorang" ucapnya Panik dan keluar dari mobil. Dia terkejut ketika melihat seorang gadis tengah berbaring diaspal dengan darah yg mengalir dari dahinya.

"Nuhaaaa" ucapnya dan berlari menghampiri gadis itu.

_flashback on_

"Joon aku lapar. Tolong berhenti didepan ya. Kita makan dulu disana" ucap Nuha sambil menunjuk resto diseberang jalan sana.

"Oke baik". Namjoon melambatkan laju mobilnya kala mendekati resto itu. Dia berhenti. "Yah tidak ada ruang parkir. Adanya diseberang ini. Apa kita parkir disini saja?" Ucap namjoon.

"Yasudah mau gimana lagi". Namjoon pun memarkirkan mobilnya ditepi jalan kosong yg bisa untuk parkir. Namjoon keluar dari mobil dan berjalan kearah pintu mobil sebelahnya dan membukanya untuk Nuha. Sepasang manusia itu mulai berjalan beriringan kearah resto.

"Eh tunggu sebentar. Kau di duluan lah. Aku mau mengambil handphone ku tertinggal didalam mobil."

"Tidak aku tunggu disini biar kita sama sama"

"Kau duluan. Terus pesan. Aku dengar resto itu selalu ramai jadi harus pesan dulu".

"Oke baiklah" namjoon mengalah. Dia menyebrang sedangkan Nuha kembali untuk mengambil benda pilih itu. Setelah selesai dia sedikit berlari menyusul namjoon yg sudah berada dipintu restu. Dannn

Brukkkkk

Aaaaaaa. Suara nyaring itu berhasil membuat langkah namjoon berhenti. Perlahan pria itu membalik badannya. Sia terkejut. Gadisnya sudah terkapar pingsan diaspal sana. Secepat kilat dia berlari kearah Nuha. Tapi mata nya tak sengaja melihat seseorang yg sangat dia benci. Dan orang itu sekarang tengah bersimpuh melihat keadaan Nuha.

_flashback off_

"Brengsek kau. Kan sudah aku bilang jangan menampakkan diri lagi" buggg buggg buggg.. namjoon menghajar Hoseok dengan membabi buta. Hoseok tak mau kalah dia membalas perlakuan pria itu. Terjadilah baku hantam diantara mereka. "Aku tidak sengaja bodoh" ucap Hoseok disela melawan namjoon. Akhirnya warga datang dan memisahkan mereka.

"Awas jika sesuatu terjadi pada Nuha, maka kau akannnn menjadi mayat hoseok-shi. Camkan itu" ucap namjoon. Kemudian pria itu menggendong Nuha dan langsung membawa gadis itu kerumah sakit.

A FUTURE WITHOUT A PLANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang