Chapter-2

112 6 0
                                    

Happy Reading










***

Malam hari yang sunyi hanya terdengar suara gemuruh hujan dan suara petir yang saling bersahutan membuat suasana mencekam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam hari yang sunyi hanya terdengar suara gemuruh hujan dan suara petir yang saling bersahutan membuat suasana mencekam.

Entah mengapa malam ini terasa sangat berbeda apa karena sedang hujan.

Jegerrrrr

Jegerrrrr

Suara petir yang saling bersahutan.

Jam telah menunjukan pukul 23.30 seorang pemuda masih mengerjakan pr sambil ngedumel "sumpah gue males banget, mana masih banyak lagi. Kalo saja besok nih pr tidak di kumpul, ogah banget gue bikin nih pr mending tidur".

Walaupun dengan ogah-ogahan dia terus melanjutkan bikin pr nya.

Tengah asik-asiknya tiba-tiba dia merasakan merinding "huaaa ngantuk.eh kok tiba-tiba gue merinding". katanya sambil melirik kanan kiri dan memengangi lehernya.

Tok

Tok

Tok

"Siapa sih malam-malam bertamu mana hujan lagi." keselnya.

Logikanya saja siapa yang bertamu malam-malam mana hujan deres lagi, kalo bukan demit hihi.

Ceklek

"Si-siapa. Eh ga ada orang, perasaan tadi ada yang ngetuk pintu. Malam ini kok nyerimin banget ya." katanya sambil celingak-celinguk ngelihat sekitar rumah.

"Mending gue lanjut bikin pr aja deh." sambungnya.

Ketika dia hendak menutup pintu tiba-tiba suara ketukan pintu terdengar lagi.

Dengan perasaan campur aduk dia beranikan diri untuk mengintip dari lobang pintu, saat dia intip tidak ada seorangpun di depan pintu hanya ada suara hujan.

Tiba-tiba bulu kuduknya meremang.

Dia baru tersadar kalau hanya ada dirinya seorang dirumah. Orang tuanya serta adiknya sedang tidak ada dirumah.

Dengan perasaan takut dia langsung menuju kamarnya.

Setelah sampai di kamarnya, dia langsung mengunci pintu dan menutupi seluruh badannya dengan selimut.

Masa bodo dengan pr nya yang akan di kumpul besok, yang dia pikirkan semoga orang tuanya segera pulang.

Hujan semakin lebat serta petir yang saling bersahutan membuat dia semakin ketakutan.

Tok

Tok

Tok

Terdengar suara ketukan yang sangat pelan di jendela membuatnya semakin ketakutan.

Tok

Tok

Tok

Yang awalnya ketukannya pelan lama kelamaan semakin kencang seakan-akan ingin memecahkan kaca jendela.

Mistery Rumah Kosong || 00 lineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang