Chapter-9

41 3 0
                                    

Happy Reading










***


Sesuai kesepakatan, malam ini mereka akan menguak misteri tentang rumah kosong tersebut. Terakhir kali mereka datang ke rumah kosong tersebut saat mereka uji nyali.

Rumah yang menjadi tempat berkumpulnya mereka adalah rumah Yoshi, karena dirumah Yoshi tidak ada orang tua serta adiknya, hanya ada dia seorang.

Jam telah menunjukan pukul 22.00 mereka bersiap-siap otw ke rumah kosong dengan berjalan kaki, yah karena lokasinya tidak terlalu jauh.

Mereka membawa senter sesuai perintah Jeno di GC. Lain halnya dengan Haechan, Han dan Sanha mereka masing-masing membawa raket nyamuk, teplon serta bawa autan agar nggak di gigit nyamuk pas di dalem rumah.

//raket nyamuk dan autan sih oke. Lah ini teplon? Mau masak lo?






Di perjalanan mereka bercanda tawa sampai anjing tetangga mengonggong karena suara tawa mereka yang teramat mengelengar.

AAAAA ANJING

MUKA LO KEK ANJING

ASUUU

GUK GUK GUK

LARI WOIIII












"Kan sudah gue bilang, kalau di depan rumah pagernya warna hijau jangan berisik ada ANJING galak, tapi kalian ngeyel untung aja tuh ANJING nya diikat." sinis Jihoon.

Jihoon tak henti-hentinya mengomelin teman-temannya, soalnya dia trauma pernah di kejar tuh anjing.

Akhirnya mereka telah sampai di rumah kosong.

Jangan lupa, rumah tersebut masih di garisi polisi yang berarti orang-orang tidak boleh masuk ke rumah tersebut. Tapi para bujang?

Kalau kata mereka "larangan adalah sebuah perintah sedangkan perintah adalah sebuah larangan".

Suka-suka mereka ajalah.

Saat berada di depan pintu, mereka diam mematung beberapa saat dan salah satu dari mereka ngeh kenapa tiba-tiba mereka diam karena mereka mendadak takut apalagi bau anyir darah yang sangat menyengat padahal sudah di bersihkan oleh polisi.

Jeno selaku yang paling berani saja sampai ketakutan untuk membuka pintu dan akhirnya Yoshi yang membuka pintu dengan perasaan deg-degan dan takut tiba-tiba ada jumpscare.

Kreeetttt

Suara pintu terbuka mereka berbondong-bondong masuk ke dalam rumah. Suasana di dalam tetap sama yaitu gelap dan hanya kegelapan yang menyelimuti mereka saat ini, untung saja mereka membawa senter.

"San coba lo pegang dulu senter gue, gue mau pake autan biar nggak di gigit nyamuk." kata Han.

"Kulit gue kan putih jadi kelihatan banget bentol-bentolnya, lain halnya dengan kulit Haechan." sambungnya.

Haechan yang tak jauh dari mereka berdua, mendengar perkataan Han barusan.

"GUE DENGER YA HAN-JING!. Mau gue gaplok pake teplon emak gue lo!" ngegas Haechan.

HAECHAN BISA DIEM DULU GAK!


*







Saat ini Haechan, Jihoon, Chani, Woobin dan Bomin berada di gudang. Entah mengapa mereka penasaran, mungkin saja mereka bisa menemukan sesuatu yang bisa menguak misteri rumah tersebut.

Saat masuk di dalam gudang, mereka terperanggah karena banyak barang antik serta guci-guci kuno.

"Jiwa mulungku meronta-ronta". Celetuk Haechan saat dirinya memegang beberapa barang antik dengan mata yang berbinar.

Mistery Rumah Kosong || 00 lineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang