Chapter-6

55 4 0
                                    

Happy Reading











▪▪▪

"Duh kak Sanha kemana sih, katanya mau jemput tapi gak datang-datang. Awas aja kalo dia ketiduran gak gue kasih nih makanan." dengusnya lalu dia berjalan kaki menuju rumahnya dengan kesal.

Malam telah menunjukan pukul 23.00 membuatnya takut apalagi hanya dia seorang. Jalanan begitu sepih, dalam hatinya dia terus sumpah serapahi kakaknya "awas aja ya kak Sanha kalo gue sudah sampe dirumah gue ajak gelud" dumel Jaehyuk disela-sela jalannya.

Jalan dengan menghentak hentakan kakinya serta sesekali menendang kerikil "dasar kakak tidak perikeadikan-eh eh tuh apaan. Mayat kah? Mana gue sendirian lagi hueee". Dengan rasa takut dia mencoba mendekati seseorang yang tergeletak dipinggir jalan.








ASTAGFIRULLAH KAK SANHA



Dia sangat terkejut bahwa orang yang tergeletak adalah kakaknya, sontak dia langsung teriak dan menelpon salah satu teman kakaknya.


***















Saat ini, mereka berada dirumah sakit tepatnya diruang inap Sanha. Mereka duduk termenung dilantai dan melihat Sanha yang belum sadaran diri.

Soobin selaku orang yang pertama yang diberitahu langsung datang ke lokasi ketika Jaehyuk menelponnya. Untung saja dia baru saja menyelesaikan pr nya.

Ketika sampai di lokasi dia langsung membawa Sanha kerumah sakit dibantu adiknya. Sedangkan Jaehyuk dia suruh pulang mengantar motor Sanha kerumah dan setelah itu dia menuju kerumah sakit.

Soobin sesekali mengelus pundak Jaehyuk ketika dia hendak menangis dan menyalahkan dirinya karena dia yang menyuruh sang kakak untuk menjemputnya.

Hening

"Kak... ketika kak Sanha diperiksa dokter, tidak sengaja ada sebuah surat yang jatuh dari saku hoodienya. Gue ga berani bacanya takut privasi." kata Jaehyuk memberikan surat kepada Soobin.

Mereka yang mendengar itu langsung menoleh ke Soobin dan Jaehyuk. Soobin penasaran apa isi surat tersebut langsung membukanya namun sebelum itu dia meminta izin ke Jaehyuk.

Dengan penasaran Soobin baca surat tersebut dengan wajah terkejutnya.

Melihat Soobin seperti itu membuat mereka penasaran karena surat itu berisi ancaman buat mereka semua. Didalam surat tersebut adalah

BAGAIMANA TEROR DARI SAYA SELAMA INI? SANGAT MENYENANGKAN BUKAN HEHE.

SANGKIN MENYENANGKANNYA SAYA RASANYA INGIN MEMBUNUH KALIAN SATU-PERSATU!!! TAPI KALAU KALIAN LANGSUNG MATI KAYAKNYA GAK SERU.

SAYA MAU MAIN-MAIN DULU DENGAN KALIAN. INGAT SATU HAL INI BELUM DIMULAI!!! TUNGGU SAJA TANGGAL MAINNYA HAHAHA.

PASTI KALIAN PENASARANKAN SIAPA SAYA? TENTU JELAS DONG HAHAHA.

TAPI SAYA BELUM MAU MENUNJUKAN DIRI KARENA NANTI CERITA INI TIDAK SERU HIHI.

SAYA AKAN SELALU MENEROR KALIAN SETIAP HARINYA KARENA SAYA SANGAT BAHAGIA MELIHAT KALIAN KETAKUTAN HIHIHI.

SEE YOU 😊.















Setelah Soobin selesai membaca isi surat tersebut mereka yang mendengarnya sangat terkejut dan takut.

"Ini tidak bisa dibiarin. Kita harus waspada, kita tidak tau kapan orang itu melakukan kejahatannya." kata Eric.

"Dasar orang gak ada kerjaan! Kalo gue ketemu dengan tuh orang bakal gue tonjok habis-habisan." seru Jihoon.

"Gue tanya sama kalian, apakah kalian punya masalah dengan orang lain? Sampai-sampai orang tersebut dendam sama kita." kata Baejin sambil menatap teman-temannya.

Mereka hanya diam dan menggelengkan kepala yang berarti mereka tidak punya masalah sama siapapun.

Hening

"Sekarang ini kita fokus untuk menjaga Sanha, kasihan dia belum sadarkan diri. Kita berdoa semoga Sanha cepat siuman." kata Yoshi.

Tanpa mereka sadari salah satu dari mereka tersenyum senang melihat semua orang ketakutan.












Ck dasar bodoh!












waduh-waduh siapakah orang itu? Yang bisa tebak aku kasih geplakan hihihi.









Jangan lupa vote dan komen pren agar aku semangat.

Mistery Rumah Kosong || 00 lineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang