Chapter-24

12 1 0
                                    

Happy Reading







•••

Selepas dari rumah kosong tersebut. Mereka pun langsung pulang ke rumah masing-masing dengan gemeteran. Mereka sangat ketakutan saat kejadian di dalam rumah kosong itu.

Apalagi mereka melihat menekin berlumuran darah yang tergantung di langit-langit dan juga tertempel foto mereka di masing-masing manekin.

Saat mereka hendak pulang dari rumah tersebut, mereka yang ada disana melihat jelas sosok bertudung hitam membawa kapak berlumuran darah sedang memperhatikan mereka di depan pintu utama rumah kosong tersebut.

Sangkin takutnya beberapa dari mereka terjatuh dari atas pagar. Karena takut dan syok melihat sosok berjubah tersebut.

•••

Mereka datang ke sekolah dengan keadaan lelah, letih, lesu dan kurang tidur. Bisa terlihat di bawah mata mereka menghitam seperti mata panda.

Kejadian semalam di rumah kosong membuat mereka tidak bisa tidur.

Dengan jalan pincang Jeno jalan di koridor. Banyak pasang mata yang memperhatikannya namun dia abaikan. Di dalam pikirannya "gue pincang gini aja tetap ganteng".

"WOI JENO SINI!!"

Saat dia hendak menuju ke kelasnya. Dia di panggil oleh teman-temannya yang berada di taman dekat lapangan basket.

Saat sampai dimana temannya berada, dia heran kok teman-temannya bahkan orang-orang pada berkeliaran.

"Ngapa lu pada kesini, gak masuk ke kelas?." tanya Jeno pada mereka.

"Sans aja Jen, ini kan sekolah kita jadi terserah kita mau masuk ke kelas atau tidak." kata Shotaro dengan asalnya.

"Sih goblok! Gue nanya beneran." dengus Jeno.

"Lo tahu kan sekolah kita ini banyak jam kos nya. Jadi sekarang jam kos Jen." sahut Chani.

"Syukurlah kalau jam kos gue bisa tiduran." kata Jeno kegirangan.

"Jen enak gak semalem nyium aspal hahahaha ." tanya Haechan sambil ngakak.

"Sini'an dikit biar enak gue tepak pala lu". kesel Jeno.

"Gue begini karena lo ya setan! Kalau lo gak narik celana gue, gue gak bakalan jatuh dari tu pager". ngegas Jeno sedangkan Haechan hanya cengegesan.

"Ya maap Jen, gue replek. Salahin aja tu peneror yang tiba-tiba muncul di depan pintu kan gue kaget." kaya Haechan cengegesan.

"Asuuu lo!". ngegas Jeno lagi.

"Nih Jen ambil. Jangan marah-marah mulu lo cepat mati tau rasa lo hahaha." kata Eric ngasih koyo cabe ke Jeno yang lagi misuhin Haechan.

"Nyumpahin gue mati lo! Nanti gak ada lagi orang seganteng gue di muka bumi ini gimana dong." kata Jeno sambil senyum-senyum ke Eric.

"Jauh-jauh Jen lo dari gue." kata Eric bergidik ngeri menjauh dari Jeno yang masih senyam senyum itu.

"Gue ngantuk gini jadi pengen makan seblak." kata Jaemin asal.

"WOI SANHA BABI! BASRENG GUE JANGAN LO EMBAT!!"

"YA ELAH LIX MEDIT AMAT LO JADI MANUSIA"

"BUKAN MASALAH MEDIT YA SETAN! TAPI LO NGEGONDOL BASRENG GUE MULU!!"

Teriak Sanha dan Felix mereka sedang lari-larian di sekitaran rooftop. Yonghee yang keganggu tidurnya langsung bangun dan teriak.

BRAKK

"WOI LU BERDUA! KALAU MAU BERANTEM JANGAN DISINI. MAU GUE DORONG KALIAN SATU-SATU!!" . teriak Yonghee sambil melotot.

Sanha dan Felix yang berlari-larian langsung diam. Dan mereka disanapun langsung diam tak bergeming. Mereka tahu Yonghee ini jarang marah kalau sekalinya marah nyeremin bor.

"Awas aja lo berdua berisik lagi. Gue mau tidur!". ngegas Yonghee.

Hening melanda

ddrrtt ddrrtt

"APA! SERISAN? OKE NANTI GUE KESANA BARENG MEREKA." teriak Soobin.

"Soobin babi! Lo juga mau gue lemp-

"WOI HWALL SIUMAN!!"

"NANTI KITA HABIS PULSEK KE RUMAH SAKIT"

Teriak Soobin heboh, karena dia diberi tahu Zaura kalau Hwall sudah siuman.

"ALHAMDULLILAH". ucap mereka kompak.

♡♡♡♡♡♡♡

Yuhuyy up lagi wkwk.

Mistery Rumah Kosong || 00 lineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang