Chapter-17

35 3 0
                                    

Happy Reading







▪▪▪

AAAAAAAAAAAAAAA SE-SETAN





"Nyusahin banget sih lo kak, lo kan tahu kalo di area tempat kita tinggal ini angker". dumel Jeongwoo sejak tadi.

Plakk

"Eh nyet! Gue juga ogah ya keluar malem-malem. Lo tahu kan amukan ibu negara kayak gimana, kalau gue tolak bisa-bisa kena amuk." dengus Jihoon yang sejak tadi diomelin Jeongwoo.

"Mending lo diem aja deh." sambungnya.

"Ibu sih minta yang aneh-aneh, memang masih buka tukang seblak malem-malem. Kak pulang aja yuk, gue takut banget." rengek Jeongwoo.

"Kak pulang yok". rengek Jeongwoo kembali.

"Kak pulang."

"Gue takut huaa"

"Pulang yok"

Plakk plakk

"Mending lo diem fokus ke depan, habis ini lo ngebut." kata Jihoon celingak-celinguk ke sekitar yang sepi hanya ada mereka berdua.

Mendengar itu Jeongwoo langsung diam dan gemetaran dalam hatinya "mampus habis ini harus ngelewatin rumah kosong huaa".

"Kenapa lo diem aja." kata Jihoon heran.

"Woo"

"Woo"

"Jangan nakutin, kalau lo mau kesurupan pas udah sampai dirumah biar gue ada temannya." kata Jihoon takut.

"Woi woo jangan di-diam AAAAAAAAAA

Dengan spontan Jeongwoo langsung menancap gas saat melewati rumah kosong tanpa memperdulikan kakak nya yang teriak.

Singkat cerita dua beradik ini sudah sampai di tukang seblak.

Plakk plakk

"Aduh sakit kak, main geplak aja." dengus Jeongwoo sambil memegang kepalanya yang di geplak kakak nya.

"Lo sih ngga pake aba-aba dulu kalau mau ngebut, gue hampir nyungsep ke belakang." kesel Jihoon.

Tanpa mereka sadari banyak pasang mata memperhatikan mereka.

"Ya udah sono lo pesan, gue tunggu disini." kata Jihoon.

"Ooaaasuuu." umpat Jeongwoo.

Skip

Saat ini mereka tengah bingung dan takut, hanya ada jalan satu-satunya menuju ke rumahnya yaitu harus melewati rumah kosong tersebut.

"Gimana kak, gue takut." kata Jeongwoo jongkok di emperan toko tempat seblak.

"Bukan lo aja yang takut, gue juga takut. Jalan satu-satunya ya kita harus ngelewatin rumah kosong itu." kata Jihoon. "Cepetan naik, mau gue tinggal lo." sambungnya.

Tanpa banyak bacot mereka akhirnya pulang. Semoga saja tidak ada yang mengikuti mereka sampai dirumah hihi.

"Mulai deh jantung gue merosot"

"Bisa cepat ngga sih kak, gue merinding sumpah"

"Lain kali gue ngga mau disuruh-suruh sama ibu, biarin aja kena amuk daripada gue lihat demit"

Di sepanjang jalan Jeongwoo tidak henti-hentinya merengek, membuat Jihoon ingin sekali nyungsepin adeknya itu ke got, namun niatnya kali ini dia urungkan situasi genting ini bos.

AAAAAAAAAAA SE-SETAN

"Huaaa kak itu suara siapa hiks hiks". kata Jeongwoo nangis.

"Lo mending diem dulu, lo begitu bikin gue makin takut". marah Jihoon.

Mistery Rumah Kosong || 00 lineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang