Chapter-23

15 2 0
                                    

Happy Reading






•••

"Ayah Ibu, kita bakalan balaskan dendam atas kematian kalian. Nyawa harus dibalas nyawa!!"

"Dengan segera mungkin kita akan balaskan dendam ini. Ayah Ibu tunggu kita disana ya"

Terdapat 2 pemuda kembar namun tidak indentik sedang duduk di 2 batu nisan yang tidak lain adalah nisan kedua orang tuanya.

Rasa sakit hati, benci dan dendam sudah merasuki hati mereka. Mereka tidak peduli kedepannya bagaimana, yang hanya mereka inginkan adalah membalaskan dendam atas kematian orang tuanya.

Mereka memang jahat, namun bagi mereka lebih jahatlah orang-orang yang sok baik di depan mereka.

Di depan orang baik namun dibelakang menusuk, dan mereka tahu siapa yang tulus dan siapa juga yang bermuka dua, mereka tahu itu.

Teman-temannya terlalu bodoh sampai tidak ada seorangpun yang mencurigai mereka selama ini haha.

"Ayo pulang, sebelum orang melihat kita disini." ajaknya.

"Ayo." jawab orang tersebut dan mereka berdua pergi dari area makam tersebut.

•••

Setelah diskusi kemarin. Akhirnya mereka semua kecuali (Bomin dan Hwall) memutuskan untuk pergi ke rumah kosong malam ini.

Jam menunjukan pukul 22.00 mereka telah berada di depan pagar rumah kosong. Namun mereka masih menunggu 2 temannya yang belum datang, padahal sudah di telpon namun tidak diangkat-angkat.

Tidak berselang lama 2 temannya akhirnya datang juga.

"Lu berdua darimana aja? Di gondol wewegombel baru tahu rasa lu." tanya Jungmo.

"Iya nih di telpon-telpon gak ada yang mau angkat sok ngartis lo." cibir Jihoon.

"Kita tadi ada pekerjaan penting jadi datangnya agak telat." jawabnya.

"Dih sok ada pekerjaan." julid Jihoon.

"Udah-udah mau masuk gak nih. Keburu malem elah kalian malahan adu bacot. Mau gue panggil tuh kunti penunggu nih rumah." ancam Soobin yang jengah melihat temannya adu bacot.

"Emangnya lo berani Bin?." tanya Seungmin.

"Ya beranilah kan ada kalian hehe." tawanya.

"Yeuu kurdin! Gue gibeng lo lama-lama." kata Shotaro bergaya pengen geplak kepala Soobin pake senter tapi dia urungkan karena lebih dulu Yoonbin natep dia tajam.

"Jadi gak nih masuk! Gue gaplok kepala kalian satu-satu." ngegas Renjun.

"Haechan lu duluan." kata Jaemin.

Haechan yang namanya disebut-sebut langsung noleh ke Jaemin yang cengegesan tersebut.

"Lah kenapa gue yang duluan?." kata Haechan sambil nunjuk dirinya.

"Kalau seandainya tiba-tiba tuh kunti nonggol kita bisa tumbalin lo chan haha." kata Jaemin ketawa.

"ASUUUUU LO." ngegas Haechan.

Plakk

Plakk

"Diem lo chan! Conggor lo jangan celometan. Beneran di gondol wewegombel tahu rasa lo." kata Yoonbin datar.


"Ah sial, gimana kita bisa masuk kalau pagarnya aja di gembok." dengus Jongho.

"Massa iya kita naik tuh pagar." sambungnya sambil lihat ke pagar di depannya yang menjulang tinggi.

Mistery Rumah Kosong || 00 lineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang