Chapter-5

66 4 0
                                    

Happy Reading











***

Seminggu, setelah kejadian pembunuhan dirumah kosong. Rumah kosong tersebut masih digarisi garis polisi.

Hingga saat ini pelaku pembunuhan belum diketahui keberadaannya, namun polisi tetap terus melakukan pencarian terhadap pelaku.

Sejak pembunuhan tersebut, suasana disekitar area rumah kosong semakin menyeramkan, apalagi rumah tersebut terkenal angker.

Sejak kejadian tersebut, beberapa dari mereka (bujang) mendapat teror berupa mimpi maupun didatangi secara langsung oleh hantu perempuan rumah kosong tersebut.

Datangnya teror tersebut membuat mereka was-was dan ketakutan.


***











Saat ini mereka duduk termenung disaung depan komplek tempat biasa mereka nongkrong.

Hening melanda, meskipun mereka sedang berkumpul namun mereka hanya diam satu sama lain. Biasanya mereka heboh dan ngerusuh seperti satwa liar yang lepas dari penangkaran.

Karena bosan salah satu dari mereka membuka topik obrolan.



Ekhem

"Guys, gue semalam di teror, ada yang datang ketuk pintu rumah gue. Setelah gue buka pintu ternyata gak ada siapapun disana. Pas gue mau tutup pintu ternyata ada kotak kecil, lalu gue buka, pas gue buka gue sangat terkejut ternyata di dalam kotak tersebut ada bangkai kucing berumuran darah dengan mata hilang satu terus yang bikin gue semakin ketakutan ada surat yang berisi "INI BELUM SEBERAPA! GUE PASTIKAN LO AKAN MENDERITA SETELAH INI!!!". kata Junkyu ketakutan.

Semua teman-temannya yang berada disana sontak menoleh dan mendengarkan cerita Junkyu. Beberapa dari mereka ketakutan karena mereka mengalami hal yang sama.

"Sama Jun, gue juga diteror semalam. Ada yang lempar batu kearah jendela kamar gue, pas gue ambil ternyata dibatu tersebut ditempelin surat, pas gue buka dan baca"KALIAN AKAN MATI DI TANGAN GUE!!!" sontak gue langsung lari kejendela tapi gak ada seorangpun disana." sahut Yoonbin.

"Kalau gue semalam didatangin sesosok perempuan penunggu rumah kosong, terus gue dicekek sampai gue gak bisa nafas, untung aja adek gue datang ke kamar, kalau tidak mungkin kalian sudah dapat nasi kotak satu-satu." sahut Sanha.

"Semakin hari kok semakin menyeramkan, gue semakin penasaran dengan rumah kosong tersebut." kata Sunwoo hati-hati.

Sontak mereka langsung menoleh kearah Sunwoo dan menganggukin kepala, karena mereka juga penasaran.

Tanpa mereka sadari salah satu dari mereka menyeringai.

***













Hari sudah malam, seorang pemuda hendak pergi ke indodesember untuk membeli beberapa mie instan dan snack.

"Kok malam ini sunyi banget ya, atau cuma perasaan gue aja." menolognya sambil celingak-celinguk, dan benar saja tidak ada seorangpun hanya dia seorang.

Setelah sampai di indodesember dia langsung mengambil keranjang dan menuju ke rak mie instan dan snack.

Setelah selesai dia langsung menuju ke kasir untuk membayar belanjaannya.

Ketika beberapa langkah dia merasa suasana mendadak mencekam, perasaan tadi di sekitar area indodesember banyak orang yang berlalu-lalang dan kini tidak ada seorangpun.

Sangat aneh menurutnya, namun dia tidak memikirkannya dan langsung melangkahkan kakinya menuju rumahnya.

"Jam berapa sih ini sebenernya, kok sepih banget" monolognya dan mengecek jam di tangannya "baru jam 21.30 padahal".

Karena dia tidak terlalu memikirkan akhirnya dia melanjutkan perjalannya dengan bersenandung "perasaan gue atau gimana, kayak ada orang yang ngikutin gue" monolognya dan melirik ke belakang dan tidak ada seorangpun.

Dengan perasaan campur aduk dia melanjutkan perjalannya dengan sesekali-sekali melihat sekelilingnya. Namun dia merasa kayak ada langkah kaki dibelakangnya, sontak dia langsung mempercepat langkah kakinya.

Dengan rasa takut, dia mencoba memberanikan diri menoleh kebelakang dan dia sangat menyesal karena dibelakangnya ada seseorang bertudung membawa kapak berjarak 10 meter dari tempat dia berdiri.

Melihat itu dia langsung berlari dengan kencang dan orang itupun mengejarnya juga. Di dalam hatinya dia berdoa semoga orang tersebut berhenti mengejarnya.

Dengan rasa ketakutan dan keringat membasahi wajahnya, akhirnya dia sampai dirumahnya dengan jantung yang berdetup kencang.

TOK...TOK...TOK...

BUKA PINTUNYA HUAAAAA

***












Kring...kring...kring

Suara ponsel menganggu seorang pemuda yang sedang terlelap tidur dengan mata yang masih tertutup dia mengangkat telpon dengan sedikit ngedumel.

Halo ini siapa, ganggu gue tidur aja!

Halo kak jemput gue diperempatan terminal S E K A R A N G juga

Ogah nyusahin banget lo! Pergi sendiri ya pulang sendiri. Jadi adek jangan nyusahin banget lo!

Yuee bajing...jahat banget lo jadi kakak. Btw gue bawa roti bakar plus sate, mau gak lo kak?

YA MAULAH AWAS AJA LO BOHONG!







Dengan sogokan roti bakar dan sate akhirnya Sanha mau gak mau harus menjemput adiknya di perempatan terminal.

Saat diperjalanan Sanha ngerasa seperti ada seseorang yang mengikutinya. Orang tersebut mengendarai motor dengan pakaian serba hitam, bukan hanya satu melainkan 2 orang. Salah satu dari orang tersebut hendak memukulnya.

Belum sempat Sanha mengindar seseorang tersebut memukul kepala Sanha menggunakan balok hingga Sanha terjatuh dan terbentur aspal jalan, Sanha pingsan dengan keadaan kepala berdarah.

Seseorang tersebut langsung kabur takut ada orang yang melihatnya. Sebelum pergi salah satu dari orang tersebut menaruh surat di kantong hoodie Sanha menggunakan sarung tangan tentunya.







Hayolo kira-kira keadaan Sanha gimana tuh?










Vote dan komen pren agar aku semangat.

Mistery Rumah Kosong || 00 lineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang