|15|

1.3K 127 4
                                    

Yibo membawa Zhan ke kamar mandi, karena seperti janji, ia harus membersihkan kamar mandi pria.

"Aku akan membantumu"

"Tidak perlu, sebentar lagi bel masuk akan berbunyi nanti kau bisa ketinggalan jam pelajaran" Tolak Zhan secara halus, karena ia tahu betul bahwa Yibo tidak suka melewatkan jam pelajaran apalagi untuk hal yang tidak penting seperti ini.

Zhan segera mengambil pel lantai di belakang pintu, tetapi dengan cepat dirampas oleh Yibo. Zhan menatapnya bingung, dan Yibo menaikkan sebelah alisnya seakan bertanya 'apa'.  Zhan menggelengkan kepalanya lalu mengambil ember. Di dalam hati Zhan merasa sangat senang Yibo memilih untuk membantunya daripada masuk ke dalam kelas.

Ting! Ting!

Bel masuk berbunyi. Sementara Zhan dan Yibo tengah membersihkan kamar mandi dengan konsentrasi. Keduanya masing-masing membagi tugas. Zhan mengambil ember untuk ia isi air dan menyiramkannya ke lantai yang sudah diberikan sabun oleh Yibo. Zhan meletakkan ember di bawa keran air dan memutarnya. Tetapi tidak mengeluarkan air.

"Ada apa dengan keran ini?" Batin Zhan heran dan mencoba memutar keran nya menjadi terbalik sehingga tempat keluar airnya mengarah pada Zhan.

"Yibo, airnya tidak mau hidup" Ujar Zhan. Yibo menghampirinya dan melihat keran nya yang tidak mengeluarkan air.

"Coba putar" Suruh Yibo. Zhan mencoba memutarnya kembali dan hasilnya tetap sama, keran itu tidak mengeluarkan air. Yibo mencoba memutar keranya lagi dan Zhan mencoba mengintip ke dalam keran itu. Entah apa yang dilakukannya sehingga berpikiran untuk mengintip di lubang kecil keran itu.

PRUSHHHH!!!!!

Keran itu menyemburkan air tepat di depan wajah Zhan sehingga memasuki bagian hidungnya. Zhan segera menjauh dengan bagian atas hingga pinggangnya yang sudah basah. Lalu ia menatap Yibo tajam. Sementara Yibo menatapnya polos. Zhan mengusap wajahnya yang basah lalu menghela nafasnya.

"Kenapa kau tidak mengatakan jika air itu akan keluar?!" Ujar Zhan marah.

"Air itu tidak mengatakannya padaku" Jawab Yibo polos.

"Kau lihat aku basah!!" Pekik Zhan kesal.

"Ya, aku lihat" Jawab Yibo lagi dengan polosnya. Ya memang benar ia melihat Zhan yang basah.

"Ini semua karena mu!!" Rengek Zhan melotot pada Yibo.

"Bukankah kau yang memutar keran itu hingga menghadap atas?" Elak Yibo membela dirinya.

"Dan bukankah kau yang memutarnya sehingga dia menyala?" Jawab Zhan tidak mau kalah.

"Baiklah aku yang salah, maafkan aku" Akhirnya Yibo memilih mengalah, daripada terus melanjutkan perdebatan yang entah kapan habisnya perkara keran air. Zhan memutar kedua bola matanya dan mengarahkan keran seperti semula dan mengisi embernya. Setelah itu ia lanjut membersihkan kamar mandi hingga tak ada lagi noda yang tertinggal. Yibo menatapnya heran dan menghela nafas lalu membantunya.

Mereka sudah selesai membersihkan semuanya. Yibo menatap khawatir Zhan takut pria itu akan masuk angin jika membiarkan mengenakan seragamnya yang basah.

"Tukar seragammu" Ujar Yibo membuat Zhan mengernyitkan dahinya.

"Dengan apa aku menukarnya? Sudahlah, ayo" Zhan harus kembali ke kelas dalam keadaan basah toh ia juga tidak memiliki pakaian lain. Yibo mencengkram tangan Zhan hingga membuat ia berhenti melangkahkan kakinya.

"Ganti dengan seragamku, lagi pula itu karena ku bukan?" Ucap Yibo.

"Apa kau bercanda?" Tanya Zhan dengan ekspresi heran. Tetapi ia melihat wajah datar Yibo yang mengatakan bahwa ia sedang tidak bercanda. Yibo melepaskan tangan Zhan dan langsung membuka jas serta kemejanya. Zhan menelan ludah sedikit takut, lalu ia berbalik badan dan membuka seragamnya yang basah.

Hate Becomes Love {Omegavers}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang