|28|

1K 88 11
                                    

Zhan dengan cepat turun dari motor Sehun. Setelah mengalami kejadian buruk ia merasa sangat lelah, bahkan untuk berdiri pun rasanya sangat susah.

"Terima kasih." Kalimat yang terdengar dari mulut Zhan. Ia segera pergi meninggalkan Sehun dan masuk ke rumahnya tak ingin berlama-lama berbincang dengannya.

Zhan melangkahkan kakinya dengan lemas, ia segera naik ke lantai atas menghiraukan ibunya yang tengah memandanginya.
Bahkan ia sampai lupa untuk memberitahukan ibunya mengenai nilai rapornya.

Zhan langsung merebahkan tubuhnya di ranjang tanpa melepas seragamnya. Ia menenggelamkan wajahnya di bantal dan menangis sejadi-jadinya. Kejadian sebelumnya sangat mempengaruhi mental nya. Di tambah lagi ia memiliki trauma. Itu membuat dirinya sangat tertekan.

"Menjadi omega sangat melelahkan." Batin nya sedih.

Zhan menangis terisak-isak 3 jam lamanya hingga kini ia sudah terlelap karena kelelahan menangis.

~•°•°•°•°•°•~

Pagi ini, dengan rasa malas Zhan memaksa dirinya untuk bangun dan segera ke lantai bawah menuju dapur karena dia sangat lapar.
Zhan segera duduk dengan wajah murungnya tanpa menyapa ibu dan ayahnya yang tengah menatapnya heran. Hanya memberikan lembaran hasil ujiannya. Tuan Xiao segera melihatnya dan tersenyum bahagia, begitupula dengan Mei. Tetapi entah mengapa putranya terlihat tidak senang dan memasang wajah murung.

"Ada apa denganmu, Zhan?" Tanya Mei yang hanya dibalas gelengan kepala oleh Zhan. Mei dan tuan Xiao saling melirik dan berakhir mengesampingkan rasa penasarannya apa yang sebenarnya terjadi pada putra mereka.

Setelah sarapan, Zhan kembali ke kamarnya dan membuka ponselnya yang sedari semalam belum ia buka. Terlihat 15 panggilan tak terjawab dari Huaisang dan 2 panggilan tak terjawab dari Yibo.
Zhan mengacak rambutnya frustasi karena lupa mengabari Huaisang apa yang sebenarnya terjadi kemarin.

Zhan mengirimkan pesan padanya dan mengatakan jika kemarin ia sedang tidak enak badan dan meminta maaf sebesar-besarnya.
Kemudian ia menghubungi Yibo yang kemarin malam menghubunginya.

Tanpa menunggu lama, Yibo mengangkat panggilan dengan cepat.

"Zhan?"

"Ada apa?......" Tanya Zhan dengan nada malasnya.

"Apa kau sakit?"

"Hanya tidak enak badan."

"Apa kau sudah makan?"

"Sudah."

"Minum obat?"

"Belum."

"Apa kau akan datang nanti?"

"Datang jika kau menjemputku."

"Baiklah, jam 10 aku akan tiba di sana."

Tut!

Yibo menutup panggilannya. Zhan segera merebahkan tubuhnya dan melirik jam dinding yang berada di kamarnya menunjukkan pukul 9 pagi. Ia harus segera bersiap-siap untuk pergi jam 10 pagi untuk latihan basket. Jangan lupa, Zhan sudah bergabung club basket.

Hanya membutuhkan waktu 30 menit Zhan bersiap-siap. Ia segera turun berniat untuk berpamitan kepada ibunya. Tetapi, saat tiba di ruang tamu, Zhan melihat Yibo tengah tersenyum padanya.

Hate Becomes Love {Omegavers}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang