|24|

1.1K 95 5
                                    


Yibo menghisap bibir Zhan kuat dan segera melepaskan lumatanya. Kemudian ia menatap Zhan yang sedang terengah-engah.

"Aku akan mandi." Yibo pergi memasuki kamar mandi meninggalkan Zhan yang mematung. Zhan memegang bibirnya dan membentangkan senyuman. Kemudian ia berlari ke ranjang dan merebahkan tubuhnya sembari berguling-guling.

"Dia menciumku." Batin Zhan kesenangan dan menutup tubuhnya menggunakan selimut.

Drrttt......

Ponsel Zhan berdering dan segera mengambilnya melihat siapa yang menelepon. Ternyata ibunya. Zhan duduk di pinggir ranjangnya dan mengangkat panggilan.

Tut!

"Hallo, bu?"

"Zhan, apakah kamu sudah makan?"

"Sudah bu, Zhan makan dengan Yibo."

"Apakah Yibo menjagamu dengan baik?"

"Sangaaat baik."

"Syukurlah......"

"Bagaimana kabar nenek?"

"Sudah mulai membaik, sepertinya besok malam ibu dan ayah akan pulang."

"Baiklah....."

"Jaga dirimu baik-baik, Zhan......"

Tut!

Mei mengakhiri teleponnya. Zhan dapat bernafas lega karena sudah mendapatkan kabar dari ibunya. Ia meletakkan ponselnya di atas laci dan segera merebahkan tubuhnya.
Tak selang beberapa lama, Yibo keluar dari kamar mandi. Zhan segera berlari masuk karena ia juga ingin membersihkan diri, dan alasan lain, ia malu melihat Yibo.
Yibo hanya bisa menatapnya heran dan segera mengenakan pakaian. Setelah itu ia membuka bukunya karena hari ini ia belum belajar sepenuhnya. 15 menit Yibo membaca, akhirnya Zhan keluar dari kamar mandi. Zhan dengan cepat mengenakan pakaiannya tanpa melihat Yibo ataupun meliriknya.

Setelah mengenakan pakaian, Zhan duduk berhadapan dengan Yibo sembari menatapnya yang tengah konsentrasi membaca.

"Tampan......" Batin Zhan tanpa sadar tersenyum.

"Yibo, ayo tidur, kenapa kamu terus membaca buku?" Ujar Zhan seraya menarik buku yang menjadi pusat perhatian Yibo. Yibo menatap Zhan datar dan ingin mengambil bukunya, tetapi Zhan menjauhkannya.

"Biarkan aku membaca."

"Besok."

"Sekarang."

"Besok! Kita berdua belajar bersama, besok." Ujar Zhan sembari tersenyum pada Yibo berharap sang empu menyetujuinya.

"Baiklah." Seperti yang Zhan inginkan, Yibo menurutinya dan segera berjalan menuju ranjang. Terlihat wajah Zhan mengukir senyuman karena berhasil membujuk Yibo. Zhan mengejar Yibo yang sudah merebahkan tubuhnya di ranjang, kemudian ia ikut merebahkan diri di sebelah Yibo dan menarik selimut menutupi tubuh keduanya.

Entah mengapa Zhan merasa sangat senang karena adanya kehadiran Yibo. Ia tersenyum dan menghadap ke arah Yibo yang tengah menatapnya heran. Yibo berjalan ke arah saklar lampu berada berniat untuk mematikannya, kemudian setelah mati, ia kembali ke ranjang dan mulai memejamkan matanya.

"Bukankah sangat dingin?......" Gumam Zhan dan dengan perlahan-lahan mendekat ke dekapan Yibo. Yibo merasakan pergerakan Zhan yang mulai dekat dengannya. Kemudian Zhan memeluk erat pinggang Yibo dan mendekap di dadanya yang bidang. Yibo tersenyum tipis karena ia merasa Zhan sangatlah menggemaskan.

"Astaga...... Sangat dingin." Gumam Yibo sembari tersenyum dan memeluk Zhan erat. Zhan tersenyum salah tingkah dan tambah mengeratkan pelukannya. Tubuh Zhan yang mungil tertutupi dengan tubuh Yibo. Keduanya memejamkan mata hingga perlahan mulai tertidur. Mereka berdua tertidur dalam keadaan berpelukan. Keduanya merasa nyaman jadi, tidak masalah, bukan?

Hate Becomes Love {Omegavers}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang