|10|

1.3K 137 7
                                    

Hari ini hari ujian tengah semester. Yibo sudah belajar dengan giat akhir-akhir ini, ia sudah siap menghadapi ujian.

Zhan datang dan meletakkan tas nya dengan lemas. Yibo melirik ke arahnya ternyata wajah pria manis itu sangat kacau. Kelopak matanya berwarna hitam dan matanya yang bengkak dan merah. Yibo berniat bertanya padanya tetapi Zhan lebih dulu merebahkan kepalanya di meja.

"Ada apa lagi dengannya?" Batin Yibo heran. Yibo mencoba untuk tidak memperdulikan Zhan karena bukankah itu kemauan Zhan?

Sehun datang ke kelas mereka membawa sandwich dan susu seperti biasanya. Ia menatap ledek Yibo lalu menghampiri Zhan yang tertidur.

"Zhan...." Panggil Sehun sembari mengelus lembut rambut Zhan membuat Yibo merasa kesal.

"Zhan, ayo bangun" Sehun menepuk pelan punggung Zhan membuatnya terbangun.

"Sehun...." Panggil Zhan lirih lalu memeluk Sehun. Sehun membalas pelukan Zhan dan mengelus-elus kepalanya. Yibo mengepalkan tangannya marah melihat Zhan yang berpelukan dengan Sehun.

Zhan menangis terisak-isak di dalam pelukan Sehun.

"Kenapa kamu menangis, Zhan?" Tanya Sehun bingung.

"Rahasia ku terbongkar"

"Sudahlah tidak apa, aku akan selalu melindungi mu" ucap Sehun menenangkan. Zhan hanya menganggukkan kepalanya lalu melepaskan pelukannya pada Sehun.

"Sudah jangan menangis lagi" Sehun mengusap air mata yang membasahi wajah Zhan. Yibo menatapnya geram. Seperti biasa, perasaannya terasa terbakar.

"Aku akan mencari siapa pelakunya" batin Yibo geram sembari mengepalkan tanganya menatap tajam Sehun.

Tak selang beberapa lama, bel masuk berbunyi. Sehun segera pergi dari kelas Zhan untuk kembali ke kelasnya. Guru pengawas mereka sudah hadir dan langsung memulai ujiannya.

Yibo menjawab semua pertanyaan dengan mudah dan lancar, sedangkan Zhan terlihat kesusahan dan berfikir keras. Zhan sama sekali tidak belajar, kemarin malam ia bermain warnet bersama Sehun.

★★★★★

Hari ini hari penentuan nilai dan peringkat para murid-murid semuanya. Zhan menunggu pembagian rapor di dalam kelasnya.

Wali kelas mereka, bu Yui membacakan peringkat mereka semua.

"Peringkat 3, Ling Dhe"
"Peringkat 2, Jiang Cheng"
"Peringkat 1, Wang Yibo"

Semua orang bertepuk tangan. Semuanya sudah dapat menebak bahwa yang akan mendapatkan peringkat pertama adalah Yibo. Yibo sangat pintar dan itu diakui oleh mereka semua.

Zhan menghela nafas kecewa dirinya tidak mendapatkan peringkat. Yibo mengambil lembaran rapornya dan melihat semua nilai nya yang sangat memuaskan. Sementara Zhan mengambil rapornya dan melihat nilai yang sangat menyedihkan. Ia mendapatkan peringkat 20 dari 25 siswa. Tidak biasanya peringkat Zhan menurun. Biasanya ia selalu mendapatkan peringkat 3 atau 4. Dan ia sangat jauh berada di peringkat 20.

Zhan pulang ke rumah dengan rasa kesalnya. Mei meminta lembaran rapornya untuk melihat nilai sang putra yang pasti akan membuatnya bahagia. Pikirnya.

"Mana, Zhan? Ibu mau lihat." Ucap Mei tersenyum tak sabar. Zhan memberikannya dengan ragu-ragu dan tambah membuat Mei tak sabar, lalu ia merampas lembaran tersebut dan dalam sekejap senyum Mei menghilang menjadi wajah kesal.

"Kenapa ini, Zhan?" Tanya Mei menatap sang putra dengan kecewa.

"Apa yang kamu lakukan akhir-akhir ini?! Tidak biasanya nilai mu turun! Ibu akan memberitahukannya pada ayahmu!" Oceh Mei kesal.

Hate Becomes Love {Omegavers}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang