|23|

1K 105 2
                                    


"Apa yang harus kita mainkan?" Tanya Huaisang pada ketiga sahabatnya.

"Itu!" Zhan menunjuk sebuah mesin capit. Huaisang mengangguk setuju lalu menarik tangan Zhan membawanya ke mesin capit berada.

"Yibo, apa yang harus kita mainkan?" Tanya Cheng pada pria disebelahnya yang sedari tadi tak mengeluarkan suara.

"Tidak tahu."

"Apakah mereka berdua melupakan kita?" Ucap Cheng sedih sembari memperhatikan kedua temannya yang tengah bermain masin capit dengan bahagia.

"Sepertinya" Sahut Yibo kemudian berjalan pergi ke arah permainan yang sangat menarik menurutnya.

"Apa kau sedih, Yibo?" Tanya Cheng. Tidak mendapati jawaban Cheng segera menoleh ke sebelah kirinya, dan ternyata sudah tidak ada Yibo di sana.

"Apakah dia juga meninggalkanku?" Gumam Cheng sedih sembari melirik sekitar mencari keberadaan Yibo. Dan ia melihat Yibo tengah bermain balapan motor.

"Ya! Aku dilupakan" Gumam Cheng sedih dan berlari menghampiri Yibo yang tengah bermain.

Cheng melihat Yibo tengah asik memainkan permainannya. Cheng tertarik dan duduk di motor sebelah Yibo yang menjadi pusat control nya. Tak lupa ia memasukkan tiket khusus yang sudah ia tukarkan dengan uang sebelumnya.

Yibo terlihat menikmatinya seolah ia adalah pembalap profesional. Lalu konsentrasinya buyar saat mendengar sebuah isak tangis seseorang yang dapat ia kenali suaranya. Yibo menoleh dan betapa terkejutnya ia saat melihat Zhan menangis, terlihat wajahnya sudah memerah akibat menangis.

Sontak Yibo meninggalkan permainannya dan menghampiri Zhan yang mengusap-usap matanya dengan ekspresi panik.

"Ada apa, Zhan?" Tanya Yibo khawatir. Namun Zhan hanya diam saja dan Yibo menatap Huaisang membutuhkan penjelasan.

"Zhan sudah 10 kali mencoba dan ia tidak mendapatkan boneka kelinci" Jelas Huaisang. Yibo tertegun sejenak. Ia kira ada masalah serius yang membuat Zhan menangis, ternyata ia hanya gagal mendapatkan boneka di mesin capit itu.

"Aku ingin bonekanya, Yibo......" Ujar Zhan dengan meneteskan air matanya lebih deras kemudian ia memeluk Yibo. Yibo tersenyum tipis melihat tingkah laku Zhan yang sangat menggemaskan.

"Ada apa?" Tanya Cheng yang baru selesai memainkan permainannya. Kemudian ia melirik ke arah Zhan yang memeluk Yibo lalu ia menoleh ke arah Huaisang seakan bertanya 'kenapa?'. Merasa mengerti, Huaisang menaikkan kedua bahunya tidak tahu.

"Ayo" Yibo menggandeng tangannya kembali membawa Zhan ke mesin capit yang sebelumnya ia mainkan.

"Mereka terlihat seperti sedang berkencan" Gumam Huaisang memperhatikan keduanya.

"Sepertinya......"

"Ayo kita memanah, Cheng." Huaisang menarik tangan Cheng membawanya ke tempat memanah. Jika tepat sasaran maka akan bisa memilih hadiah yang diinginkan.

Sementara Yibo tengah berusaha memainkan mesin capit agar dapat meraih boneka kelinci yang Zhan inginkan. Dan baru sekali Yibo mencoba, ia gagal mendapatkannya. Terlihat Zhan menundukkan wajahnya murung. Yibo menatapnya khawatir kemudian kembali memasukkan koin.

Ia kembali berusaha mengarahkan stick control nya untuk mendapatkan boneka kelinci yang Zhan inginkan.

"Ayo, sedikit lagi!" Zhan menyemangati Yibo yang hampir mendapatkan bonekanya. Yibo dengan konsentrasi mengarahkannya.

Dan usaha tidak pernah mengkhianati hasil, Yibo berhasil mendapatkan boneka kelinci yang Zhan inginkan.

"YEAY!!" Teriak Zhan senang dan segera memeluk Yibo yang diam terpaku. Zhan segera melepaskan pelukannya lalu mengambil bonekanya dengan bahagia.

Hate Becomes Love {Omegavers}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang