Bab 13

48.3K 3.8K 65
                                    

Pekerjaan yang diberikan Jagad untuk Raya adalah menyusun berkas. Saat ada klien baru, ia yang harus menyusun berkas sebelum diserahkan ke Gandi atau Jagad. Ia juga bertugas mengatur jadwal pertemuan klien dengan Gandi atau Jagad. Pekerjaan di kantor bisa dibilang mencakup hal-hal administratif. Raya senang beban kerjanya tidak terlalu berat, tapi ia masih bisa tetap produktif. Saat istirahat makan siang ia bisa berinteraksi dengan rekan kerja yang lain. Rasanya menyenangkan bisa keluar rumah dan memulai dunianya yang baru.

Setiap pulang kerja, Jagad dan Gandi secara bergantian akan mengantar Raya. Pegawai di kantor juga mengenal dirinya sebagai Adik dari Gandi. Untung saja pegawai-pegawai di kantor bersikap ramah padanya. Entah beneran ramah, atau ramah karena tahu ia Adik dari bos mereka. Yang terpenting, kehidupan Raya di kantor tenang dan damai.

Kali ini giliran Jagad yang harus mengantarnya pulang. Bukannya langsung pulang, laki-laki itu membawanya untuk makan di warung tenda pinggir jalan. Cuaca malam ini cukup dingin, karena hujan baru berhenti setengah jam yang lalu.

"Kamu mau apa?"

"Ayam goreng. Pake terong sama kol goreng. Sambalnya yang banyak."

Jagad berdiri dari kursi dan berjalan ke arah penjual. Ia menyebutkan pesanan Raya dan pesanannya sendiri, setelah itu ia kembali ke tempat duduknya.

"Raya," panggil Jagad. Perempuan itu terlihat sudah sibuk bermain ponsel.

"Hm?" sahut Raya tidak mengalihkan tatapan dari ponselnya.

"Besok ikut aku."

Mendengar ucapan Jagad barulah Raya mengangkat pandangannya. "Kemana?"

"Lihat lokasi."

Wajah Raya langsung tersenyum cerah. "Boleh," sahutnya antusias. Selama satu minggu bekerja, Raya hanya bekerja di dalam kantor. Gandi tidak pernah mau mengajaknya untuk melihat lokasi setiap ia minta. Kata Gandi, karakternya yang manja akan menyusahkan Kakaknya kalau sedang berada di lokasi.

"Besok ke kantor dulu, habis itu ikut aku ke lokasi."

Raya mengangguk-angguk semangat. "Dimana lokasinya?"

"Lawang."

"Lawang?"

"Ada klien minta didesainin rumah."

"Ukuran berapa tanahnya?"

"Lumayan luas. Tapi nggak semuanya jadi bangunan. Katanya minta disisain buat halaman depan sama belakang."

"Minta rumah berapa lantai?"

"Dua lantai gaya minimalis. Tiga kamar tidur dan ada ruangan buat olahraga yang menghadap ke kolam renang."

"Minta dibikinin kolam renang juga?" tanya Raya takjub. Baginya, tidak semua orang bisa membuat kolam renang. Selain biaya pembuatan yang mahal, biaya pemeliharaan juga nggak kalah banyak.

"Iya."

Raya berdecak kagum. "Wah, kaya banget dong klien kali ini."

Jagad mengangguk menyetujui ucapan Raya. Klien kali ini memang cukup kaya. Seorang klien yang berasal dari kota Surabaya, ingin membangun sebuah rumah untuk diberikan ke anaknya sebagai hadiah pernikahan. Kebetulan anak dan calon mantunya akan tinggal di Lawang. Sebagai orang tua, tentu saja ingin anaknya memiliki sebuah rumah sendiri setelah menikah.

Obrolan Jagad dan Raya terinterupsi saat akhirnya penjual datang mengantarkan makanan mereka.

"Mas Jagad pesan bebek?" tanya Raya melihat isi piring Jagad. Terlihat lebih menggiurkan dibanding ayam goreng miliknya.

Jagad Raya [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang