Bab 32

42.7K 3.7K 40
                                    

Kalau Jagad setiap hari bertemu dengan keluarga Raya, kini Raya yang harus membiasakan diri bertemu dengan keluarga Jagad. Hari Minggu Jagad mengajaknya ke rumah Tante Ani, saudara sepupu dari almarhum Ayah Jagad. Tante Ani kerabat Jagad yang paling dekat.

Di sana Raya bertemu dengan Tante Ani beserta dua sepupu Jagad yang bernama Nissa dan Aris. Kebetulan saat Raya ke sana, tidak ada suami Tante Ani karena sedang bekerja. Profesi suami Tante Ani adalah pilot.

"Raya, kuenya dimakan."

Raya mengangguk. Ia masih sedikit canggung ketika mengobrol dengan Tante Ani. Apalagi Jagad tidak ada di dekatnya karena diminta Tante Ani untuk membeli makanan. Dua anak Tante Ani kembali masuk ke kamar setelah bersalaman dan menyapanya singkat. Tersisa Raya dan Tante Ani yang duduk bersebelahan. Ini pertemuan kedua Raya dengan Tante Ani. Di pertemuan pertama, mereka tidak banyak mengobrol. Saat itu Raya lebih banyak membantu keluarga Jagad untuk menyediakan minuman dan makanan untuk para pelayat yang datang.

"Tante dengar dari Jagad, Masmu mau lamaran, ya?" tanya Tante Ani membuka obrolan.

"Iya, Tante. Mas Gandi berencana ngelamar pacarnya dalam waktu dekat."

Tante Ani menyentuh tangan Raya yang ada di atas paha. "Walaupun Jagad nggak ada orang tua, kamu tenang aja. Tante Ani sama Om bisa jadi pengganti orang tua buat Jagad. Kami bisa ngelamar kamu buat Jagad."

Raya tersenyum kecil. "Makasih banyak, Tan."

"Kalian udah ada obrolan sampai ke sana, kan?" tanya Tante Ani memastikan.

Raya mengangguk.

"Maaf ya kalo di awal Tante sempat ragu sama kamu. Tante kira kamu terlalu kekanak-kanakan buat Jagad. Ternyata kamu lebih dewasa dari yang Tante kira."

Raya menggeleng dengan senyum kecil. "Wajar kok, Tan. Aku bisa maklum."

"Yang akur ya sama Jagad. Dia dari kecil udah menderita. Dulu Jagad itu anak yang kesepian. Beruntung dia ketemu Gandi sama Rafli. Mereka berdua itu teman sekaligus keluarga buat Jagad," ucap Tante Ani dengan tersenyum sedih. "Semoga hubungan kalian langgeng dan bahagia terus. Jangan pernah tinggalin Jagad. Jangan sampai dia kehilangan orang berharga lagi di hidupnya," tambahnya. 

Raya menarik kedua sudut bibirnya ke atas. "Iya, Tante."

"Oh ya, Tante mau minta tolong sama kamu."

Raya mengerutkan keningnya. "Minta tolong apa, Tan?"

Tante Ani menyamankan duduknya menghadap Raya. "Jadi gini," Tante Ani menjeda ucapannya, melihat ekspresi Raya. "Sebenarnya Bundanya Jagad sempat datang ke rumah Tante dua hari setelah meninggalnya Ayahnya Jagad."

"Bundanya Mas Jagad?" ulang Raya memastikan.

Tante Ani mengangguk. "Kamu tau kan cerita soal Ayah dan Bundanya Jagad?"

Raya sontak mengangguk. "Mas Jagad pernah cerita soal itu."

Tante Ani mengulum senyum. "Jagad hampir nggak pernah cerita soal masalah keluarganya ke orang lain. Kalo kamu tau cerita itu, berarti kamu orang yang spesial buat dia."

Raya jadi tersipu malu mendengar ucapan Tante Ani. "Oh ya, Tante Ani mau minta tolong apa?" tanyanya begitu teringat ucapan Tante Ani sebelumnya.

"Bundanya Jagad minta ketemu sama Jagad, tapi Tante belum ngomong soal ini ke dia. Takutnya Jagad nggak suka kalo Tante bahas soal ini."

Raya diam sebentar, sebelum akhirnya bertanya. "Emang, Mas Jagad nggak mau ketemu sama Bundanya?"

Tante Ani menghembuskan napas lelah. "Selama ini Jagad terkesan menghindari topik pembicaraan soal Bundanya. Pernah Tante coba bahas, tapi dia langsung nggak suka."

Jagad Raya [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang