Tiga laki-laki remaja sedang sibuk bermain PS di sebuah kamar. Sebenarnya yang main hanya dua, satu lagi menunggu giliran sembari menjadi penyemangat dengan berteriak-teriak heboh. Dua laki-laki yang sedang bermain PS adalah Gandi dan Jagad. Sedangkan laki-laki yang heboh menyemangati dua temannya adalah Rafli. Mereka sedang bermain PS di kamar Gandi dengan keadaan satu AC dan satu kipas angin menyala karena suasana kota Malang sedang panas. Ini sudah kesekian kalinya Gandi mengajak dua temannya untuk datang ke rumah.
Satu babak permainan selesai, Jagad menyerahkan stik PS-nya pada Rafli. Karena merasa haus, ia meminta minum pada Gandi.
Gandi yang kembali sibuk bermain dengan Rafli, menyuruh Jagad untuk turun sendiri ke bawah mengambil minum. Mulanya Jagad menolak, karena merasa tidak enak harus mengambil sendiri minuman di rumah temannya. Tapi, Gandi menenangkan Jagad kalau ada Ibunya di lantai bawah.
Akhirnya Jagad keluar dari kamar, meninggalkan dua temannya untuk mengambil minum di lantai bawah. Saat berada di tengah tangga, ia mendengar suara Ibu Gandi sedang mengobrol.
"Mas Gandi kok udah pulang duluan sih, Bu?"
"Mas Gandi emang hari ini pulang siang, makanya nggak naik antar jemput sama kamu."
Jagad mengintip dari balik tembok. Di ruang makan, ia melihat Ibu Gandi mengobrol bersama dengan seorang perempuan yang memakai bando pink dan masih memakai baju seragam merah putih. Bisa dipastikan perempuan kecil itu adalah Adik Gandi yang belum pernah ia temui. Dari tempatnya berdiri, Jagad tidak bisa melihat wajah Adik Gandi yang berdiri membelakanginya.
"Kenapa aku nggak pulang siang juga kayak Mas Gandi?"
"Mas Gandi udah SMP, kamu masih SD. Jelas kalian beda."
"Kenapa Mas Gandi pulang siang?"
"Karena guru-guru SMP lagi ada acara, makanya Mas Gandi pulang cepat."
"Aku sebal banget! Gara-gara Mas Gandi nggak pulang naik antar jemput, aku nggak bisa jajan."
"Lho, tadi pagi Ibu kan udah kasih uang jajan buat kamu."
"Iya, tapi kurang. Pulang sekolah aku mau jajan lagi, tapi uangnya udah habis. Niatnya mau minta Mas Gandi, eh kata sopir antar jemput Mas Gandi udah pulang duluan."
"Iya, tadi dijemput sama Bapak," jawab Ibu Gandi. "Ada teman-temannya Masmu juga di atas lagi main."
"Harusnya aku juga dijemput. Aku kan bosen belajar terus."
Tanpa sadar Jagad tersenyum mendengar Adik Gandi merajuk. Dari percakapan yang ia dengar, bisa ditebak kalau Adik Gandi tipe Adik yang manja.
"Jagad?"
Jagad tersentak saat mendengar namnya dipanggil. Ia mengangkat pandangannya, menemukan Ibu Gandi yang berdiri beberapa meter di depannya, sedang menatapnya. Kemudian ia melangkah mendekat ke Ibu dan Adik Gandi. Begitu sudah berada di dekat mereka, sejenak Jagad terpukau dengan kecantikan Adik Gandi. Jarang-jarang ia melihat ada anak SD yang secantik Adik Gandi. Wajah putih bersih, mungil, rambut pendek dan wajahnya masih tertekuk kesal.
"Ini Mas Jagad, temannya Mas Gandi."
Jagad yang mendengar Ibu Gandi memperkenalkannya, ia mengulurkan tangan lebih dulu pada Adik Gandi. "Jagad."
"Raya."
"Jagad kenapa kok turun? Gandi sama Rafli mana?" tanya Ibu Gandi.
"Kebetulan haus, Tante. Sama Gandi disuruh ambil minum sendiri di bawah," jawab Jagad.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jagad Raya [Completed]
ChickLitJagad jatuh cinta pada Raya, Adik temannya yang manja, cerewet, berisik, tapi cantik luar biasa. Selama ini ia tidak bisa menunjukkan rasa sukanya dengan cara yang benar. Raya tidak terlalu suka dengan Jagad, teman Kakaknya yang sering main ke rumah...