Raya dan keluarganya baru pulang dari rumah Saras untuk acara lamaran. Hari ini menjadi salah satu momen penting dalam hidup Gandi. Setelah melewati masa pacaran beberapa bulan, akhirnya Gandi mantap untuk melamar Saras. Acara lamaran berjalan lancar. Acara dihadiri sanak keluarga dan kerabat dekat. Keluarga Saras menyambut kedatangan keluarga Gandi dengan hangat.
Sesampainya di rumah, Raya segera melepaskan heals yang dipakai, kemudian meluruskan kakinya di sofa. Ibu dan Bapaknya langsung masuk ke kamar untuk istirahat. Begitu juga dengan Gandi dan Rafli yang sudah masuk ke kamarnya masing-masing. Yang tidak ada di rumah hanya Jagad.
Setelah acara lamaran di rumah Saras selesai, Jagad pamit lebih dulu. Kebetulan Jagad membawa mobil sendiri saat berangkat. Raya tidak bertanya Jagad akan kemana, karena ia percaya laki-laki itu nanti akan memberitahunya. Kalau berangkat Raya ada di mobil Jagad, saat pulang ia naik di mobil oranh tuanya.
Setelah rasa capeknya mulai hilang, perlahan Raya berjalan menaiki anak tangga, menuju ke kamarnya. Untuk membuat tubuhnya lebih rileks, ia memutuskan berendam di air hangat. Ditambah dengan aroma lavender yang ia pasang, membuat otot-ototnya yang semula kaku, berubah menjadi lebih rileks. Tanpa sadar Raya ketiduran di dalam bathub karena terlalu nyaman. Begitu bangun, ia langsung membilas badannya sampai bersih.
Dengan berbalut handuk, Raya memilih baju di dalam lemari. Ketika baru hendak memakai baju, ia mendengar pintu kamarnya diketuk.
"Sebentar!" teriak Raya sambil buru-buru memakai baju. Setelah berpakaian, ia membuka pintu kamarnya. Ada sosok Jagad yang berdiri di sana, masih memakai baju yang sama saat acara lamaran Gandi dan Saras.
"Kamu baru selesai mandi?" tanya Jagad yang melihat rambut Raya masih basah.
Raya mengangguk. "Tadi sempat ketiduran di bathub, makanya aku di kamar mandi agak lama," ucapnya tanpa ditanya oleh Jagad. "Mas Jagad baru pulang?"
Jagad mengangguk. "Boleh ngobrol sebentar?" tanyanya dengan wajah serius.
Raya mengerutkan keningnya dalam. Entah kenapa jantungnya berdegup kencang. Ditambah ekspresi wajah Jagad yang nampak serius menatapnya. "Ngobrol di atas aja."
Jagad mengangguk setuju. "Kamu keringin rambut dulu aja biar kepalanya nggak pusing. Aku tunggu di rooftop."
Raya segera menutup pintu kamarnya begitu Jagad sudah pergi dari hadapannya. Tanpa membuang waktu, ia langsung duduk di depan meja rias dan mulai menyalakan hair dryer untuk mengeringkan rambut.
Setelah beberapa saat menunggu, Jagad tersenyum mendengar langkah kaki mendekat. Ia sudah mandi dan berganti baju secepat kilat sebelum naik ke rooftop. Kemudian ia menggeser tubuhnya, agar Raya bisa duduk di sebelahnya. Rambut Raya sudah kering dan ditambah bando putih yang membuat penampilan perempuan itu tampak cantik. Dari dulu sampai sekarang, satu hal yang tidak pernah berubah dari Raya. Perempuan itu suka sekali memakai aksesoris di rambut, entah itu jepit atau bando. Dan Raya tipe perempuan yang jarang menguncir rambut. Dibandingkan di kuncir, rambut sebahu Raya lebih bagus saat dihiasi jepit atau bando.
"Mas Jagad mau ngobrol apa?" tanya Raya langsung merangkul lengan Jagad.
"Aku sayang banget sama kamu," ucap Jagad tiba-tiba.
Kebingungan Raya semakin menjadi-jadi. Sebelumnya, saat Jagad memintanya mengobrol, ia sudah merasa aneh dengan tingkah laku Jagad. Ditambah ekspresi serius yang tergambar jelas di wajah laki-laki itu. Bukannya senang dengan kalimat yang diucapkan Jagad, ia malah khawatir.
"Kok diam aja?" tanya Jagad saat tidak mendapat respon apapun dari Raya.
"Mas Jagad kenapa? Nggak tiba-tiba mau mutusin aku, kan?" tanya Raya cemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jagad Raya [Completed]
ChickLitJagad jatuh cinta pada Raya, Adik temannya yang manja, cerewet, berisik, tapi cantik luar biasa. Selama ini ia tidak bisa menunjukkan rasa sukanya dengan cara yang benar. Raya tidak terlalu suka dengan Jagad, teman Kakaknya yang sering main ke rumah...