HAPPY READING 💎
Tiga hari berlalu begitu saja, tanpa ada pertemuan antara Arin dan Seventeen. Mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing. Menikmati libur selama tiga hari.
Arin agak merindukan ketigabelas pemuda itu.
"Arin-ah!" Panggil Song Mi dari depan pintu kamarnya.
Arin yang sedang menonton televisi diruang tengah sontak menoleh begitu namanya dipanggil, "Ya, eonni?"
"Bersiaplah! Mingyu dan Dk dalam perjalan kesini untuk menjemputmu."
"Ha?! Kenapa mereka menjemputku, eonni?" pekik Arin dengan matanya yang membulat sempurna.
"Mereka ingin berangkat ke gedung Hype bersamamu katanya. Mi Soo akan menemanimu juga nanti," jawab Song Mi menjelaskan.
Arin menghela nafas lega begitu mendengar kalau Mi Soo juga akan menemaninya. "Baiklah Mi eonni."
Tanpa buang waktu, Arin segera mematikan televisi dan bergegas menuju kamarnya untuk bersiap-siap. Ia agak kelabakan, karena khawatir Mingyu dan Dk akan tiba dalam beberapa menit saja. Mengingat kemarin Mi Soo berkata bahwa jarak antara apartemen mereka dengan dorm Seventeen tidak terlalu jauh.
"Ih, deg-degan masa?!" desis Arin sambil memandangi pantulan dirinya di cermin yang berukuran sedang. Wajahnya terlihat sedikit cemas, namun ia berusaha untuk tetap tenang.
Hari ini, Arin memilih pakaian yang sederhana seperti biasanya. Ia tidak suka memakai pakaian yang terlalu mencolok, karena tidak ingin menjadi pusat perhatian. Terlebih lagi, ia harus menyesuaikan diri dengan statusnya saat ini. Jika ia memakai pakaian yang mencolok, mungkin orang-orang tidak akan percaya bahwa Arin adalah seorang staff. Ia harus menjaga penampilannya agar tidak menimbulkan rumor yang tidak diinginkan. Arin tidak ingin menyulitkan Seventeen dengan penampilannya yang mencolok dan menimbulkan spekulasi yang tidak perlu.
Tiba-tiba, pintu kamarnya diketuk tiga kali. Itu pasti Mi Soo. Arin mendengar suara Mi Soo dari luar kamar, "Arin-ah, apa kau sudah siap? Mingyu dan Dk sudah di bawah."
"Sudah, eonni. Sebentar," jawab Arin sambil bergerak cepat.
Dalam sekejap, Arin keluar dari kamarnya dan bersama Mi Soo bergegas menuju mobil Mingyu yang sudah menunggu di parkiran basemant apartemen.
"Arin-ah!" panggil Mingyu ramah, sembari melambaikan tangannya. Pemuda itu sudah berdiri di depan mobil dengan pakaian serba hitamnya, lengkap dengan topi dan maskernya.
"Wah, lama tidak melihatmu," tambah DK yang berlari kecil menghampiri Arin. Pemuda itu juga berpakaian tertutup, serba abu-abu, tanpa topi.
Arin menyambut sapaan dari Mingyu dan DK dengan senyum manis yang tersembunyi dibalik maskernya. Ia melambaikan tangannya ke arah Mingyu yang masih berdiri di tempatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HE IS MY...
FanfictionBisa bertemu dan berinteraksi secara langsung dengan member Seventeen adalah impian semua Carat. Dan Arin, berhasil mendapatkan kesempatan itu lewat pertemuan tak disengajanya di Istanbul. Kesempatan yang mungkin hanya akan sekali ia rasakan dalam...