HIM #29

1.3K 102 2
                                    

HAPPY READING 💎

Sebelum benar-benar kembali ke Korea, member dan staff Seventeen memutuskan untuk mampir ke pusat oleh-oleh khas kota Paris. Mereka ingin membawa pulang kenangan-kenangan yang unik untuk keluarga, teman ataupun penggemar mereka di Korea.

Rombongan itu dibagi menjadi beberapa bagian agar tidak terlalu mencolok bahwa mereka adalah idol grup yang sedang jalan-jalan. Arin -yang dipaksa Joshua- akhirnya ikut rombongan Scoups, Jeonghan, Joshua, dan Seungkwan. Mereka berlima pergi ke toko yang menjual barang-barang vintage.

Sesampainya di toko tersebut, mereka berpencar untuk mencari barang-barang yang menarik. Di antara berbagai macam barang antik yang dipajang, Arin langsung tertarik pada sebuah bola kaca yang berisi miniatur menara Eiffel. Dia terpesona dengan keindahan dan detail miniatur tersebut, seakan membawa Paris ke dalam genggaman tangannya.

 Dia terpesona dengan keindahan dan detail miniatur tersebut, seakan membawa Paris ke dalam genggaman tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sadar bahwa Arin tertarik dengan sesuatu, Scoups dengan penuh perhatian menghampirinya.

"Arin-ah"

Kehadiran Scoups yang tiba-tiba itu membuat Arin nyaris terlonjak karena kaget. Untung saja ia tidak sedang menyentuh benda apapun, sehingga tidak ada yang Samali jatuh atau rusak.

"Ya, Oppa?" sahut Arin setelahnya.

"Apakah ada yang kau sukai dari barang-barang di sini?" tanya Scoups.

Sebelum menjawab, Arin berfikir sejenak. Ia ingin sekali menjawab jujur kalau bola kaca dihadapannya sekarang adalah benda yang disukainya. Namun, jika ia jujur, ia yakin sekali bahwa Scoups pasti akan mengambil alih benda itu dan membayarnya untuk Arin. seperti yang kerap kali terjadi sejak dirinya bergabung dengan keluarga Seventeen. Tidak hanya Scoups. Joshua juga sering melakukan hal yang sama. Dan itu membuat Arin merasa kurang nyaman. karena nantinya ia akan terus memikirkan bagaimana caranya berterima kasih kepada mereka.

Maka dari itu, ia ingin membeli benda itu dengan uangnya sendiri.

Akhirnya, dengan sedikit kehati-hatian, ia menjawab, "Aku menyukai semua yang ada di sini, Oppa. Semuanya lucu-lucu."

Arin yakin, jawabannya barusan adalah jawaban yang paling tepat dan aman. karena Scoups tidak mungkin membeli seisi toko untuknya kan?

Namun, siapa sangka Scoups justru dengan cekatan memanggil seorang staff toko untuk membungkuskan bola kaca menara Eiffel yang Arin inginkan.

Sesaat kemudian, staff toko itu kembali dengan paperbag berisi bola kaca yang dipesan Scoups tadi.

"Untukmu," kata Scoups sembari menyodorkan paperbag tersebut pada Arin.

Tuh kan?!

Alih-alih mengambilnya, Arin malah menatap lekat pemuda dihadapannya, "Oppa? Untuk apa repot-repot begini..." Lirihnya.

HE IS MY...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang