HIM #30

1.4K 105 2
                                    

Gaes sorry banget part yang kemarin itu aku salah upload draft 😭
Itu aku buat just for fun aja dan keknya ngga mungkin aku upload beneran di cerita ini😣
So, buat yang udah terlanjur baca part kemarin...anggap aja iklan ya 🙈
.
.
.
.
.

HAPPY READING 💎

Tiga hari kemudian...

Setelah hampir sebulan menjalani kegiatan yang padat dan penuh kesibukan. Akhirnya, satu Minggu ini Arin, Mi Soo, dan Song Mi  mendapatkan waktu libur. Dan, mereka menyempatkan diri untuk lari pagi di sebuah taman yang tidak terlalu jauh dari apartemen mereka.

Taman Attaca.

Arin, yang baru pertama kali datang, tampak terpesona dengan keindahan taman itu. Dia berhenti sejenak, menarik napas dalam-dalam dan menghela nafas panjang. "Wow, taman ini benar-benar indah," ucap Arin dengan mata yang berbinar-binar.

Matanya benar-benar dimanjakan oleh pemandangan yang menakjubkan dan udara segar yang membelai wajahnya di taman Attaca ini.

Saat matahari baru saja muncul di ufuk timur, sinarnya menyinari taman dengan cahaya keemasan yang memancar ke segala penjuru. Pepohonan rindang dengan dedaunan hijau yang lebat berjejer di sepanjang jalur lari, menciptakan terowongan alami yang menawarkan bayangan sejuk dan perlindungan dari sinar matahari yang terik.

Bunga-bunga yang mekar dengan warna-warna cerah dan harum semerbak menghiasi taman ini. Seolah mereka menyambut para pelari dengan kegembiraan dan memberikan semangat untuk terus maju. Rasanya sangat menyenangkan dan menyegarkan.

"Real! Beneran kayak di drama-drama?! Bagus banget!" pekik Arin kegirangan. Tangannya dengan cekatan mengeluarkan ponsel dan mulai memotret pemandangan di hadapannya kini.

"Kau suka taman ini, Arin?" tanya Mi Soo seraya menepuk pelan pundak Arin.

Tanpa berpikir panjang, Arin menganggukkan kepalanya dan berkata, "Terimakasih, kalian telah mengajakku ke sini. Kalau tidak, aku akan sangat menyesal telah melewatkan tempat seindah ini."

Song Mi dan Mi Soo tertawa kecil, kemudian mengajak Arin untuk menelusuri lebih dalam taman Attaca karena masih banyak pemandangan indah di dalamnya.

"Kau tahu, Arin-ah? Kamu sering bertemu member di sini," ucap Song Mi tiba-tiba.

Arin yang saat itu asik memindai sekitar, sontak menoleh ke arah Song Mi. "Sungguh?! Seventeen?"

Song Mi dan Mi Soo mengangguk bersamaan.

"Mungkin karena tempat tinggal mereka cukup dekat dengan taman ini," jelas Song Mi.

"Tapi, eonni. Apakah tidak sering terjadi keributan di sini? Bagaimanapun juga kan, pasti ada saja yang sengaja kemari hanya untuk melihat mereka," tanya Arin menerka-nerka.

Song Mi menjawab dengan senyum, "Awalnya begitu. Tapi akhirnya, pengunjung juga terbiasa dan mulai menganggap mereka layaknya tetangga saja. Ditambah, belakangan ini penjagaannya jadi semakin ketat."

Arin manggut-manggut paham," Ah, begitu rupanya."

Mi Soo ikut berkomentar, "Kau lihat saja, nanti saat kita masuk lebih dalam, kau akan melihat beberapa orang penjaga yang memantau taman secara langsung. Tapi, karena ini bukan akhir pekan, sepertinya tidak akan terlalu banyak penjaga. Taman ini juga cenderung sepi pada hari-hari biasa."

HE IS MY...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang