HIM #25

1.3K 93 2
                                    

HAPPY READING 💎

Pagi-pagi sekitar jam 8, Arin sudah sibuk di dapur, membuat sarapan. Aroma masakan yang menggoda itu menyebar, membangkitkan selera makan siapa saja yang menciumnya.

Vernon, salah satunya. Ia yang bangun lebih awal pun turun dari kamarnya dan segera menuju dapur begitu aroma masakan masuk ke indra penciumannya. Ia penasaran dengan siapa dan apa yang dimasak oleh seseorang di dapur itu.

"Oh, ternyata kau Arin-ah!" Pekik Vernon begitu sampai di dapur.

Arin yang sedang menuangkan sedikit bumbu ke wajan pun akhirnya menoleh, "oh, hai Vernon Oppa! Selamat pagi," sapanya.

"Selamat pagi juga Arin. Apa yang sedang kau masak?"tanya Vernon yang dengan santai menghampiri Arin ke dekat kompor.

"Aku sedang membuat nasi goreng, Oppa."

"Ah, ya! Aku tau nasi goreng. Itu makanan Indonesia yang sangat terkenal kan?" Tebak Vernon antusias.

Arin terkekeh, sebelum akhirnya mengangguk. Seperti yang dikatakan Vernon, nasi goreng khas Indonesia memang sangat terkenal di luar negeri, jadi tidak heran jika banyak tau.

"Apa kau menyukainya Oppa?" Tanya Arin seraya mengaduk nasi yang warnanya sudah mulai kecoklatan karena bumbu yang hampir merata.

Vernon mengangguk, "Aku sangat menyukai dan cukup merindukannya. Sudah lama sekali aku ingin memakannya."

"Wah, kalau begitu aku membuat ini di waktu yang tepat bukan?"

"Tentu saja?! Aku tidak sabar untuk mencicipinya,"

"Tunggu sebentar ya Oppa, sebentar lagi matang."

"Apa ada yang bisa aku bantu?" Kata Vernon menawarkan.

Arin menggeleng, "Aku sudah hampir selesai Oppa. Kau bisa menunggu di meja makan, nanti aku ke sana,"

"Baiklah, kalau butuh sesuatu katakan saja ya?"

"Baik, Oppa."

Vernon duduk di meja makan, menunggu dengan sabar. Sesekali, ia mencuri pandang ke arah Arin, menikmati pemandangan Arin yang sibuk di dapur.

Setelah beberapa menit, Arin akhirnya menyelesaikan masakannya. Ia menghidangkan nasi goreng ke dalam dua piring berukuran besar dan membawanya ke meja makan tempat Vernon menunggu.

Tak lama kemudian, anggota Seventeen yang lain juga turun ke dapur. Scoups, Dk, Jeonghan, Seungkwan, Wonwoo, dan Hoshi juga sangat antusias dengan aroma nasi goreng buatan Arin.

emua mata tertuju pada hidangan tersebut. Warna-warni sayuran, potongan daging yang lezat, dan nasi yang gurih, semua tampak sempurna.

"Woah?! Arin-ah, apa ini buatanmu? Bolehkah aku mencicipinya?" Seru Hoshi lalu mendekatkan wajahnya ke piring nasi goreng di meja makan. Di susul dengan DK, Jeonghan, Seungkwan dan Wonwoo. Semua mata tertuju pada hidangan tersebut. Warna-warni sayuran, potongan daging yang lezat, dan nasi yang gurih, semua tampak sempurna.

"Tentu saja Oppa, aku memang membuat itu untuk kalian. Makanlah!" Ucap Arin yang disambut sorakan bahagia oleh Hoshi, Dk, Jeonghan, Seungkwan, dan Wonwoo.

"Terimakasih ya Arin-ah," ucap Scoups yang berdiri tepat di sebelah Arin.

Arin mengangguk, "aku harap kalian menyukainya," ucapnya penuh harap.

"Itu sudah pasti Arin-ah." Sahut DK yang disambut anggukkan oleh yang lainnya.

Arin tersenyum sumringah, perhatiannya tak lepas dari anggota yang mulai menyendok nasi ke piring masing-masing.

HE IS MY...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang