HIM #35

1.2K 86 1
                                    

HAPPY READING 💎

Tok Tok Tok

"Arin-Ssi? Apa kau sudah bangun?"

Merasa terpanggil, Arin yang sedang menulis diary pun akhirnya menyudahi kegiatannya dan beranjak menuju pintu kamar. Jika ia tidak salah dengar, yang memanggilnya barusan seharusnya adalah Seungkwan.

"Ya, Oppa?" Sahut Arin begitu pintu kamarnya sudah terbuka sedikit.

Dugaannya benar, memang Seungkwan yang memanggilnya.

Tidak ingin mengganggu Mi Soo yang masih terlelap, gadis itu memilih untuk keluar dan menutup pintu kamarnya kembali. Dia berjalan menghampiri Seungkwan.

"Apakah aku mengganggumu?" tanya Seungkwan ragu.

Arin menggeleng, memberikan senyum yang menenangkan. "Tentu saja tidak, Oppa. Ada apa?" Tanyanya, penasaran dengan apa yang membuat Seungkwan mencarinya di pagi buta seperti ini.

"Ah, bukan apa-apa. Aku hanya tidak bisa tidur lagi setelah bangun beberapa menit lalu. Aku merasa bosan di kamar, jadi memilih untuk keluar kamar dan mencoba mencari teman," papar Seungkwan bercerita. "Aku teringat kalau kau akan selalu bangun di pagi buta seperti ini. Jadi, aku memutuskan untuk mencarimu. Tidak apa kan?" Tambahnya yang langsung disambut anggukkan oleh Arin.

"Aku belum tahu, menurutmu apa yang harus kita lakukan?" tanya Seungkwan dengan wajah bingung.

Arin memikirkan sejenak, mencoba memberikan ide yang tepat untuk mereka berdua. "Bagaimana kalau setelah langit terang, kita pergi jalan-jalan?" usulnya dengan antusias.

Seungkwan menyambut usulan Arin dengan senyum sumringah. "Ide yang bagus!" katanya sambil menghentakkan jari. "Kalau begitu, bersiaplah, Arin! Aku akan menunggumu di bawah."

Arin mengangguk setuju dan kembali masuk ke kamarnya untuk bersiap-siap.

Tidak lama kemudian, saat matahari mulai memancarkan sinarnya, Arin dan Seungkwan keluar dari penginapan dengan mengenakan pakaian olahraga masing-masing.

Arin mengenakan sweater abu-abu tebal dengan celana yang serupa, sedangkan Seungkwan hanya mengenakan kaos hitam polos dan celana training dengan warna yang senada.

Keduanya melangkah santai menuju sebuah taman kecil yang terletak di dalam lingkup area kompleks penginapan mereka.

Sebenarnya, mereka bisa saja berjalan kaki menuju pulau Nami. Hanya, saja masih terlalu pagi untuk pergi ke sana. Lagipula, mereka harus pergi bersama-sama dengan para member lainnya juga.

Taman yang mereka kunjungi dipenuhi dengan pepohonan hijau yang rimbun, memberikan naungan yang sejuk di pagi hari. Di tengah-tengah taman, terdapat sebuah kolam kecil yang airnya jernih dan tenang. Di sekitar kolam, terdapat bunga-bunga berwarna-warni yang sedang mekar, menambah keindahan taman ini.

Ada juga beberapa bangku kayu yang diatur dengan apik di sekitar taman, memberikan tempat yang nyaman untuk duduk dan menikmati pemandangan sekitar. Suara riak air kolam dan kicauan burung membuat suasana menjadi lebih tenang dan damai.

Mereka berjalan melewati jalur setapak yang melingkar di sekitar taman, menikmati keindahan alam dan menghirup udara segar.

Di tengah kegiatan mereka menjelajahi taman, tiba-tiba terdengar suara erangan yang membuat Arin dan Seungkwan segera berhenti dan mencari sumber suara tersebut.

Mereka mengikuti suara erangan itu dan akhirnya menemukan seekor kucing kecil yang terperangkap di atas dahan pohon yang tinggi. Kucing itu terlihat ketakutan, memeluk erat dahan pohon untuk menjaga keseimbangannya dan mencegah dirinya jatuh.

HE IS MY...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang