Bab 35 - Setelah Hari Itu

10 3 10
                                    

Matahari dan bulan di Grimbolk tak ubahnya gugusan burung gereja. Hilir-mudik setiap saat, tak disadari, tak pula dipungkiri.

Malam-malam berlalu dengan cepat, sama dengan siang-siangnya. Lolongan serigala di dalam sunyi, berganti cericip burung di bawah terik. Tidak terasa.

Satu minggu berisi tujuh hari penuh, dan harusnya itu cukup lama untuk ditunggu habisnya. Namun, bagi para penghuni komunitas, seminggu itu cuma sebatas mengedipkan mata atau mengisap cerutu yang sisa seperempat.

Meski demikian, begitu banyak perubahan yang terjadi semenjak hari itu. Hari di mana Will didapuk langsung oleh Kapten C sebagai pemimpin baru komunitas. Pro-kontra beterbangan di mana-mana, melompat dari satu mulut ke mulut, satu bisik ke bisik.

Bagi kalangan elf yang mengaku setuju dengan keputusan tersebut, seperti Percy, Morbit, Babel, Meg, dan LONER, mereka tidak sakit hati membiarkan seorang kurcaci duduk di singgasana. Lain lagi bagi elf yang kontra, seperti Madam Ross, Zoe, dan mayoritas penduduk kondiminum. Mereka melihat itu sebagai penistaan.

Will paham betapa kontroversialnya keputusan Kapten C. Ia juga tak menyangka momen di mana dirinya meledak dan mengomeli para elf, adalah momen yang sama dengan "kudeta" resmi yang langsung disahihkan oleh sang Kapten.

Maka dari itu, Will merumuskan sebuah sistem kepemimpinan baru. Alih-alih menumpuk beban ke pundak satu orang, ia lebih suka membaginya ke pundak enam orang. Komite enam terbentuk atas pertimbangan tersebut.

Komite ini—sesuai namanya—beranggotakan enam orang dengan posisi setara. Mereka semua pemimpin. Dan setiap keputusan tentang komunitas, paling tidak, harus dimufakati oleh empat anggota agar bisa diresmikan.

Will adalah pendiri sekaligus anggota pertama. Kemudian, ia menunjuk Kapten C sebagai anggota kedua. Babel otomatis menjadi anggota ketiga karena sebelumnya ia adalah wakil kapten. Anggota keempat diambil alih oleh Morbit setelah diskusi panjang.

Profesor Erbor dipaksa menjadi anggota kelima karena rencana masa depan mereka sangat bergantung padanya. Elf botak itu akhirnya setuju asalkan tidak diberikan tugas yang mengharuskannya menyeberangi gerbang masuk komunitas.

Lalu, anggota yang terakhir dipercayakan kepada Percy Northbell. Will yang memintanya secara langsung. Menurut Will, Percy adalah katalis yang paling dibutuhkan ketika dirinya kacau atau tidak mampu berpikir jernih.

Hadirnya komite enam menjadi obat penenang bagi gejolak protes di tengah komunitas. Setidaknya, mereka takkan muak melihat makhluk berjanggut yang akan terus-terusan menyuruh ini dan itu.

Kasus pertama yang harus diselesaikan Will dan lima anggota lain adalah pembangunan kandang undead yang sempat tertunda. Mereka membahasnya, dari berdiskusi sampai berdebat.

Pertentangan yang pecah melibatkan dua kubu utama. Kubu Morbit yang menentang mati-matian karena takut insiden sebelumnya terulang kembali, dan kubu Profesor Erbor yang mendukung mati-matian demi terbebas dari pada undead.

Pada akhirnya, empat anggota komite menyepakati rencana tersebut. Semua itu karena Kapten C yang berpihak pada argumen Profesor. Sejak awal visi mereka memang sejalan.

Hanya Percy yang isi kepalanya sama dengan Morbit. Ia tidak ingin orang-orang di komunitas dalam bahaya, terutama Naita yang akan melahirkan bulan ini. Sesuai pesan Murray, bayi itu di bawah tanggungjawab Percy.

Babel dan Will adalah pihak netral. Mereka tidak terlalu mempermasalahkan pilihan mana saja yang akan terlaksana. Namun, keduanya masih meyakini bahwa keputusan Kapten C adalah keputusan terbaik.

Pembangunan pun dimulai pada minggu kedua bulan Desember. Dengan memanfaatkan puing-puing reruntuhan ruang perjamuan, mereka menyusun tembok demi tembok, memanaskan logam demi logam, hingga proyek besar tersebut hampir rampung.

Grimbolk Tales Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang