Chapter 3 : Pertemuan kedua.

1.3K 148 14
                                    

Dentuman musik yang di mainkan DJ terdengar menggema keras di seluruh ruangan terlebih dilantai dansa membuat orang-orang yang berkumpul disana meliukkan dan menggerakkan tubuh mengikuti irama musik, semua orang didalam klub merasa senang, tertawa...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dentuman musik yang di mainkan DJ terdengar menggema keras di seluruh ruangan terlebih dilantai dansa membuat orang-orang yang berkumpul disana meliukkan dan menggerakkan tubuh mengikuti irama musik, semua orang didalam klub merasa senang, tertawa, menikmati pesta yang sengaja di gelar oleh remaja muda tampan dari keluarga kaya raya tersebut. Tak hanya itu sebagian dari mereka pun sudah ada yang tidak sadarkan diri, ada yang tergeletak di bartender, di sofa, orang saling bercumbu, bahkan ada orang yang muntah akibat terlalu banyak minum.

Namun disaat orang lain senang dan menikmati, lain halnya dengan si pemuda yang menggelar acara tersebut. remaja tampan itu malah lebih memilih menyendiri enggan ikut bergabung bersama teman-temannya, padahal pesta ini sengaja di buat olehnya untuk merayakan kepulangan seorang gadis yang baru saja tiba dari luar negeri.

Tak di pungkiri bahwa ia sangat merasa senang saat mengetahui pujaan hatinya akhirnya kembali ke Indonesia dan pindah sekolah ketempat yang sama, tapi kesenangan itu harus berakhir menyebalkan, itu karena doi lebih memilih berdansa mesra dengan Sean yang juga teman baik nya sendiri, dan yang lebih membuatnya marah adalah.

Ternyata mereka berdua telah memilki hubungan spesial. 

Menyebalkan bukan? Bahkan lebih menyebalkan dari anak-anak angkasa, namun apa yang bisa ia lakukan sekarang? Selain menatap nyalang sekaligus cemburu melihat interaksi mereka berdua, ia bener-bener sangat muak.

"Ayo van malah duduk disitu" Ajak Chandra  menatap Jovan yang hanya duduk tidak bersemangat di sofa.

"Lo aja, gue males"

Chandra berdecak sebelum akhirnya kembali ke lantai dansa bergabung bersama teman-temannya disana, ia paham situasinya, mood pria itu sangat buruk , siapa lagi kalau bukan karena sena, gadis incarannya sejak dulu.

Tak selang lama tempat chandra tadi sudah diisi oleh Brian, pria itu mengambil tempat duduk disamping jovan, menegak kembali wine di gelasnya hingga habis, namun netra nya melirik ke arah dua perempuan yang memasuki club.

Matanya menyipit, sngguh konyol siapa dua gadis aneh itu? disaat gadis-gadis berpakaian serba minim dan sexy, tapi kedua gadis itu malah memakai Hoodie serta celana jeans pakaiannya sungguh tertutup bahkan Brian yang memperhatikan nya dari jauh tidak bisa melihat begitu jelas siapa dua gadis tersebut. 

Apa teman Jovan?

"Van-" Ucapan Brian terhenti karena jovan tiba-tiba beranjak berdiri membuat Brian mengerenyitkan dahinya bingung

"Mau kemana?" Tanyanya penasaran.

"Ke atas"

Brian ikut beranjak "Gue ikut"

Jovan mendelik sinis "Lo lama kelamaan udah kaya anak gue anjir, ngintil-ngintil mulu"

Brian tidak mendengarkan, akhirnya kedua tampan ini menaiki tangga, namun ternyata Vincenzo salah satu teman mereka juga diam-diam mengikuti mereka berjalan dibelakangnya karena merasa bosan dan tidak ada yang menarik disini.

(✓) ʙᴀᴅ ɢɪʀʟꜱ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang