Chapter 13. Bertaruh. [ flashback 2 ]

886 111 19
                                    

11 Febuari 2021 silam, sebelum terjadinya pepecahan antar lentera.

"Kira-kira Rachel suka ya ga ini"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kira-kira Rachel suka ya ga ini"

Jisya memperlihat sebuah gaun berwarna pink pada Miranda, gaun itu terlihat sangat mewah dan juga simple.

"Bagus kok itu" jawab Miranda tanpa menoleh ke arah jisya, tangannya sibuk tengah mencari hadiah untuk ulang tahun Rachel yang akan di rayakan malam nanti.

Pandangan Miranda jatuh pada sebuah gaun berwarna hitam panjang tanpa lengan gadis itu mengangkat gaun tersebut, memang terlihat simple namun kepanjangan.

"Yaudah gue ambil yang ini aja" Ucap jisya Miranda hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Lo yakin mau ngasih itu sama Rachel?" Tanya Lisa pada Miranda.

Miranda menggeleng tidak merasa yakin, "Engga, gue bingung, kalau ngado ke anak orang kaya" Kekehnya.

"Sama" Ucap Lisa, gadis itu sudah mengantongi sesuatu di keranjang belanjaannya.

"Btw Lo beli hadiah apa Lis?" Tanya Miranda, mencoba melirik ke arah keranjang Lisa, tapi Lisa langsung menyembunyikan nya.

"Rahasia dong" Ucapnya dan beranjak meninggalkan Miranda mendesis sebal.

"Tuh kan gue bilang juga apa! Ini pasti si Rachel suka!"

Seruan heboh dari Yunita berhasil mengundang asisten yang lain, mereka langsung mengerubungi Yunita, kecuali Miranda yang masih bingung untuk memilih gaun

"Lo ngado apa emang?"

"Tas ysl keluaran terbaru dong" ucap Yunita bangga.

Maya mencibir "Em, anak orang kaya mah beda"

"Lo sendiri beli apa itu?" Tanya jihan pada Maya.

"High heels" Katanya sambil memamerkan heels warna hitam mengkilap ke arah mereka.

"Lah bukannya Rachel ga suka pake high heels ya?" Tanya Luna

Maya memutar matanya malas "Ayolah Luna" sebelnya.

"Tapi gpp kali, itu aja udah bagus" Balas CaCha.

"Ga kebayang Rachel yang udah tinggi pake high heels, makin tambah tinggi, apalagi kalau bersebelahan sama Luna, udah kaya jari tengah sama kelingking" Tawa Yunita menggelegar.

Lisa ikut tertawa "Suruh siapa pendek"

Luna melotot ke arah Lisa "Yee! Gue ga pendek ya! Kalian aja yang ketinggian!" Teriaknya ga terima.

"Guys!"

Miranda langsung berlari ke arahnya melihat raut wajah Miranda yang panik, membuat mereka bertanya-tanya. Sampai tiba-tiba Miranda menoleh dengan menahan tangis.

(✓) ʙᴀᴅ ɢɪʀʟꜱ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang