"Kira-kira hari ini menu nya apa ya?" Tanya jisya."Apapun, asal jangan babi" balas Miranda.
Jisya tertawa sembari memasukan buku pelajaran kedalam tas nya "Yaudah kita makan Yo"
Miranda hanya nurut ketika Jisya menggandeng lengan keluar mereka berjalan santai di salah satu koridor sekolah, tinggal satu belokan lagi menuju kantin, sepanjang perjalanan mereka berdua terus saja menjadi pusat perhatian membuat Miranda tersenyum samar karena merasa tidak biasa, sampai akhirnya dia paham satu meter dari belokan kantin munculah Brian dan vincen yang keluar dari arah toilet. Tepat menatap lurus ke arahnya.
Bisa dirasakan Jisya disampingnya merasa kaget, terbukti dari pegangannya yang mengerat pada lengan miranda namun wajah jisya berusaha biasa saja, berpura-pura tidak melihat Brian, padahal sudah jelas-jelas mereka berdua berjalan dari arah berlawanan menuju tempat yang sama yaitu kantin, mau tidak mau mereka pasti berkontak mata.
"Ayo mir, nanti ga kebagian tempat duduk" Ucap Jisya mempercepat langkahnya, dan berhasil berbelok.
"Santai aja kali, kaya ngeliat setan aja" kata Miranda sambil menahan tawa, menurutnya kalau Jisya lagi gugup itu lucu.
"Sst ah jangan banyak ng-"
"Mau ke kantin kan? bareng yok"
Jisya merasa terkejut karena tiba-tiba Brian merangkul pundaknya dan reflek tautan lengannya pada Miranda terlepas,tergantikan oleh sosok Brian sekarang. "Ye! Jangan macam-macam lo sama gue!"
Jisya melepaskan rangkulan Brian dan berteriak cukup keras sehingga beberapa siswa menengok ke arahnya, termasuk geng serigala yang sebagian anggota nya sudah memasuki kantin.
"Sst, sayang tenang, jangan keras-keras" Ucapnya sembari dengan pandangan nakal.
"Sayang pala lu peang!" Jisya menoleh ke arah vincen "Ini temen Lo kesambet apaan? Setan toilet hah?" Katanya, jujur aja jisya ngerasa takut.
Vincen yang ditanya cuma bisa mengulas senyum tipis karena ga habis pikir ternyata deketin jisya ga segampang itu.
"Ji ayo-"
"Gabisa gitu Miranda! Gue gasuka main sentuh-sentuh aja dia pikir gue cewe apaan?!"
"Astaga jisya gue cuman rangkul doang masa" kata Brian mencoba menenangkan jisya.
Jisya menoleh tajam "Ya tapi gue gasuka! So kenal banget dasar sinting, ayo Miranda!"
Jisya menyeret Miranda masuk kedalam kantin dengan wajah judes,brian tidak terlalu memikirkan itu dan malah bergabung dengan teman-temannya yang sudah mengunyah makanannya masing-masing.
"Kayanya emang susah kalau deketin mereka berdua" celetuk Leo.
"Bener anjir, padahal gue cuma nge rangkul aja, tapi respon dia berlebihan" Ucap Brian yang emang sedikit tersinggung sama jisya tadi.