Chapter 10 : Penyesalan

974 100 22
                                    

"Hai kak jeffrey" 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Hai kak jeffrey" 

Jeffrey yang baru saja turun dari motornya menoleh malas ke arah adik kelas yang baru saja memanggilnya.

Oh iya ingat, siapa perempuan ini namanya Winda satu adik kelasnya dan gadis yang berkepala batu, sebenernya remaja ini memiliki latar yang baik ayahnya seorang pemilik mall terbesar di kota bandung, ibunya seorang model, ibunya jeffrey bahkan merupakan salah satu penggemar dari sang model, semua tentang gadis ini sempurna, kecuali satu fakta bahwa gadis ini adalah sinting.

Ya sinting, karena terlalu tergila-gila padanya dan hal itu membuatnya muak pada si perempuan, adalah. 

Remaja sinting ini bagai lintah yang terus menempel padanya.

"Gue duluan Jeff"

Enzo, Jeremy, mahendra juga Yuda memasuki area sekolah lebih dulu sedangkan Haris langsung ditahan Jeffrey untuk menemaninya.

"Ada apa?" Tanyanya malas, kedua tangannya ia masukan kedalam saku celana.

"Kak, bisakah kita bicara berdua?" ujar windi, yang melirik risih dengan keberadaan Haris dibelakang Jeffrey

"Oh silahkan dengan senang hati, lagian gue juga males disini, permisi bos" Ucap Haris, sebelum pergi haris memberi hormat pada jeffrey untuk pamit.

"Haris, lo mau apa dari gue?"

Langkah haris langsung terhenti pemuda itu berjalan mundur dan kembali di posisi semula dengan wajah tengil bukan main lalu berbisik pada jeffrey, membuat pria itu menghela nafas panjang sebelum akhirnya mengangguk setuju.

Haris menoleh ke arah winda "Sorry, Im not going" ucapnya dengan senyuman yang membuat wendi semakin kesal melihat kelakuan haris.

"Tapi gue pingin bicara berdua kak"

Jeffrey memutar bola matanya malas "Gue gabisa lagi sibuk, mending disini atau engga sama sekali?" Ujarnya.

Winda mengerucutkan bibirnya sebal, kenapa sih susah sekali mendekati jeffrey "Please kak"

"Lo ga denger?"

Winda melirik sinis ke arah Haris "Gue ga ngomong sama Lo!" Sinis Nya.

"Eh tunjukkin rasa hormat Lo sama gue! Gue kakak kelas Lo ya!" Balas Haris tak kalah nyolot.

"Emang gue perduli?!"

Haris menggeleng kan kepalanya tak habis pikir "Ya kan-"

"Haris" tegur jeffrey ia sakit sendiri mendengarkan teriakan Haris.

Winda melelehkan lidahnya merasa menang, kemudian beralih ke arah Jeffrey lagi dengan senyuman manis.

"Yaudah kak, aku cuma mau ngasih ini aja, aku ngundang kakak dan Tante Yuna buat acara mommy aku, jangan lupa Dateng ya kak, Sepatin waktunya" Ucapnya dengan memberikan kartu undangan.

(✓) ʙᴀᴅ ɢɪʀʟꜱ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang