Januari 2022 hari terjadinya penculikan.
Bagi lisa ada dua hal yang paling penting di dunia ini, kesenangan dan juga kekayaan orang tua, semua hal yang mereka ingin kan selalu terpenuhi, namun terkecuali bagi dirinya, gadis yang menjadi satu-satunya yang menyandang status anak yatim piatu.
Besar disebuah panti asuhan tak membuat teman-temannya memandang lisa rendah, delisa selalu mendapat perhatian lebih dari anggota-anggota lentera di perlakukan seperti saudara tak jarang juga mereka memberikan hadiah-hadiah pada Lisa dan saling berebut untuk menyuruh Lisa tinggal dirumah mereka.
Namun itu justru tidak membuat Lisa merasa setara jelas perbandingan nya sangat jauh di ibaratkan seperti huruf alphabet para anggota memiliki gelar A sedangkan dirinya Z..
Sungguh ia terkadang merasa rendah jika sudah bersama anggota lentera yang lain, ia cukup tahu diri dan selalu memposisikan dirinya sebagai orang yang tidak pantas bergabung dengan anak-anak orang kaya tersebut.
Akan tetapi salah satu dari anggota lentera pernah mengungkapkan sesuatu yang membuatnya bertahan 'bahwa semua manusia dimuka bumi ini, baik miskin atau pun kaya Dimata tuhan derajat kita sama'
Seperti sekarang ini contohnya lagi-lagi Lisa di ajak bersenang-senang mereka sepakat untuk melepas penat sebelum memasuki masa SMA, Ini kali pertama bagi Lisa menginjakkan kaki disebuah club' ternama dibandung, dentuman musik dengan volume tinggi serta pandangan tidak senonoh menjadi hidangan pertama lisa lihat saat berhasil memasuki club' tersebut, gadis berponi itu mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kepalanya mendadak pening karena lampu disko berkerlap-kerlip ditambah dengan musik membahana seakan menulikan telinganya dalam sekejap.
"Gila, penuh banget" keluh Yunita
"Dah lah terobos aja yu"
Maya menyeret Luna, Luna yang belum siap langsung meraih pergelangan tangan Jihan, Jihan langsung narik tangan cacha yang langsung reflek meraih pergelangan Miranda juga. Kelima gadis itu menuruni lantai dansa dan rela desak-desakan dengan orang-orang yang tengah sibuk menggoyangkan tubuh mereka sesuai irama musik.
Lisa sendiri lebih memilih mencari bangku kosong di depan bangku bartender diikuti oleh Mindi, jisya serta Yunita..
"Permisi gadis-gadis cantik mau pesan minuman apa?"
"Kawa-"
"Air putih" sela Delisa yang langsung mendapat delikan tidak senang dari kedua temannya, yang benar saja, pikir mereka.
"Apaansih Lo masa iya air putih bego"
Sang bartender itu tersenyum maklum mungkin gadis berponi itu baru pertama kali ke club', di lihat dari outfit nya juga terlalu tertutup menurutnya.