Chapter 15 : Feeling pertemuan.

599 103 11
                                    

Hari ini setelah pulang bekerja rachel tidak langsung pulang kerumah,gadis itu melangkahkan kakinya sesuatu tempat untuk menyiapkan beberapa keperluan yang ia butuhkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini setelah pulang bekerja rachel tidak langsung pulang kerumah,gadis itu melangkahkan kakinya sesuatu tempat untuk menyiapkan beberapa keperluan yang ia butuhkan.

Rachel memasuki sebuah mall yang kebetulan tidak jauh dari tempat tinggalnya mall ini menyiapkan barang yang lengkap tak begitu heran karena tempat ini begitu ramai dikunjungi oleh warga kircon.

Setelah berhasil menaiki eskalator menuju lantai dua gadis itu melangkah ke sebuah lorong khusus pakaian seragam, tak lupa di tangan kanannya sudah terdapat beberapa barang yang sudah ia beli untuk keperluan di sekolahnya.

Tangan yang penuh bekas luka sayatan itu meraih salah satu pakaian sekolah berwarna putih abu-abu tak hanya satu namun dua karena ia sengaja membelikannya untuk Lisa.

Dirasa sudah lengkap dengan keperluannya, gadis itu kembali menuruni eskalator menuju lantai satu dimana tempat makanan berada.

Ranjang yang awalnya di penuhi dengan pakaian kini sudah berganti dengan ranjang kosong baru, untuk membawa beberapa bahan makanan dan cemilan yang akan ia beli.

Entah kenapa semenjak satu bulan kepindahannya rachel jadi sering merasa lapar karena itu ia harus memiliki stok makanan di kamarnya sendiri, memang sedikit aneh semenjak dua tahun terakhir nafsu makannya hilang namun setelah pindah nafsu makan gadis itu pun kembali seperti dahulu.

Tak perlu menjadi jenius mendadak untuk menebak. Karena ini efek dari rasa tenangnya bahwa memang dalam sebulan ini ia dan Lisa mulai terasa sedikit tenang namun itu tidak menutup kemungkin bahwa mereka akan di incar kembali, atau bahkan di dalam mall seluas dan seramai ini pun penculikan itu bisa kembali terjadi padanya. Ini semua tergantung keberuntungannya sendiri.

Melangkahkan kakinya ke area khusus makanan, rachel mengambil beberapa cemilan yang ingin dimakannya juga beberapa cemilan yang Lisa sukai rata-rata makanan yang Rachel ambil berbahan dasar berat juga...

"R-rachel?!"

Langkah Rachel terhenti begitu mendengar suara orang yang sangat ia kenali Rachel membalikan tubuhnya dan mendapati seorang gadis mungil berponi berdiri disampingnya dengan tampang terkejut.

Luna.

Mata luna tampak membelalak sempurna pula dengan degup jantung yang terasa di pompa hebat begitu menyaksikan kehadiran sahabat pirang yang dalam dua tahun ini menghilang.

Gadis yang menjadi penuh misteri itu kini berdiri tepat di hadapannya, rachel nya sahabatnya itu begitu terlihat sangat kurus sangat berbeda dari Rachel yang dahulu dua tahun lalu kecuali wajahnya yang semakin cantik serta rambutnya pirangnya semakin panjang.

"Ini kamu cela?!" Pertanyaan dengan nada lirih mengalun begitu saja dari kedua bibir bergetar Luna.

Berbeda dengan Luna rachel sama sekali tidak terkejut dengan kehadirannya yang tiba-tiba, seolah ia memang sudah memperkirakan pertemuannya dengan luna disana.

(✓) ʙᴀᴅ ɢɪʀʟꜱ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang