Chapter 23. Malaikat kiriman tuhan [ 2 ]

716 92 22
                                    

Disaat ada bahaya yang menghampiri Rachel, Jovan mati-matian melawan dua bodyguard dengan sekuat tenaga, kini tersisa satu bodyguard lagi entah sudah berapa kali ia memberikan pukulan pada bodyguard itu akan tetapi itu tidak bertahan lama seolah d...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Disaat ada bahaya yang menghampiri Rachel, Jovan mati-matian melawan dua bodyguard dengan sekuat tenaga, kini tersisa satu bodyguard lagi entah sudah berapa kali ia memberikan pukulan pada bodyguard itu akan tetapi itu tidak bertahan lama seolah dua bodyguard itu memiliki banyak nyawa susah tumbangnya.

"Anjing!"

Jovan mulai kelelahan, namun tidak membuat jovan pantang menyerah pemuda itu harus segera menolong Rachel dan kembali melayangkan pukulan ketika berhasil menuju rahang salah satu bodyguard yang tumbang, tak sampai disitu Jovan melanjutkan dengan tangan kanan yang memberikan sebuah tekanan kuat pada bagian atas tubuh pria tersebut hingga keduanya kini memutar posisi.

Pemuda yang Jovan tak ketahui namanya telah berbaring di aspal dengan jovan yang berada diatas sembari memberi satu penekanan pada leher menggunakan pergelangan tangan kanan guna mengunci pergerakan.

Sudah cukup, jangan remehkan Jovan walaupun pria itu memiliki tubuh yang kurus ia merupakan guru karate, di salah satu perguruan. Sehingga Jovan juga mempelajari bela diri tersebut walau tak sehebat teman-temannya.

"RACHEL!"

Fokus Jovan buyar begitu mendengar teriakan seseorang, dengan masih posisi yang sama mengunci pergerakan pemuda yang berada dibawah Kungkungan nya, Jovan mencari-cari keberadaan Rachel.

Jovan terbelalak lebar begitu melihat posisi Rachel yang bahaya, gadis itu terlihat di pegangi satu bodyguard dan dua orang diantaranya mengepung Rachel wajah gadis itu sudah babak belur dan yang semakin membuatnya tercengang salah satu dari pemuda yang tidak di kenalnya itu membawa pisau.

Kelopak mata Jovan terpejam menenggelamkan semua kemungkinan yang tidak berhenti menghujani fungsi dalam diri mencari cahaya kebenaran untuk bisa segera bertindak , ia mencoba menahan amarah yang mulai menguasai dirinya ia marah pada dirinya sendiri bahwa kenyataannya ia tidak bisa menolong Rachel.

[]

Adam dan Rio terkejut begitu mendapat pukulan di wajahnya dari dua orang sekaligus, belum sempat Adam dan Roni menyeimbangi tubuhnya. Kedua pria itu kembali merasakan sakit luar biasa di perutnya akibat pukulan, tendangan dari beberapa orang itu.

Rachel yang sudah tersungkur di tanah belum menyadari situasinya, ia hanya merasakan ada seseorang yang menyeret kasar tubuh bodyguard yang memeganginya ia pun ikut terseret sampai akhirnya ia mendengar suara tangis dari seorang gadis.

Gadis ? Siapa? Delisa?

Tetapi itu bukan Lisa? Ia mengenali suara ini.. Ya, ini suara tangisan Miranda.

Miranda?!

"Hiks Rachel! Bangun aku mohon!"

Dengan perlahan Rachel membuka mata sayu nya ia terkejut melihat Rio dan Adam sudah terkapar tidak berdaya ditangan Jeremy juga Mahendra, sedangkan Miranda menangis didepannya dengan tangan yang bergetar.

(✓) ʙᴀᴅ ɢɪʀʟꜱ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang