Chapter 27 : Maaf Lisa.

453 76 7
                                    

"Kamu kelelahan, selama pulang disini jangan terlalu banyak aktifitas ya, juga kamu mengidap lambung kronis— jangan telat makan juga, kamu ngerti kan cela?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kamu kelelahan, selama pulang disini jangan terlalu banyak aktifitas ya, juga kamu mengidap lambung kronis— jangan telat makan juga, kamu ngerti kan cela?"

Miran kembali mengulangi ucapan dokter tadi siang, karena gadis itu sudah dua kali menolak untuk makan dan terus saja menanyakan keberadaan Lisa.

Bahkan Jeffrey yang tadinya mengajak makan, di tengah perjalanan Rachel membatalkan nya gitu saja dengan alasan bahwa sudah tidak mood lagi untuk makan.

Omong kosong! telinganya dengan jelas mendengar sesuatu yang terus berbunyi di dalam perut rachel. Gadis ini benar-benar keras kepala sekali—untung cantik.

"Lo harus banyak makan, kalau mau balas dendam, semangat dong jangan cemberut" Tambah Enzo dengan wajah tengil

Rachel menoleh dengan pandangan judes "Gue ga cemberut, gue cuma ga nyaman sama lo semua! Bisa tinggalin gue sendiri disini?"

Lupakan soal ia akan menerima mereka—yang jelas Rachel menyesali keputusannya. mereka begitu cerewet dan Rachel tidak menyukai itu.

"Dih, gue kesini juga terpaksa tuh" Balas Enzo.

"Kita akan keluar kalau kamu udah makan, buka mulut kamu cela" Miran menyuapi rachel—gadis itu belum makan apapun selama dua hari dan itu membuat Miran dirundung rasa cemas.

"Gausah gue bisa—"

Miran menarik lengan begitu Rachel hendak merebut sendoknya "Aku mau nyuapin kamu please jangan nolak"

Rachel menghembuskan nafasnya lelah dan menerima suapan itu "Gue mau makan sendiri—"

Mangkuk yang berada di tangan Miran beralih ke tangan seseorang, Jeffrey mengarahkan sendok berisikan bubur pada Rachel tetapi tidak di respon sama sekali. "Yaudah iya gue akan maksa kalau gamau makan diluar—"

Rachel langsung menyuapkan sendok berisikan bubur tersebut dengan tangannya sendiri.

"Berisik! Keluar sana!"

Jeffrey pemuda itu menarik sudut bibirnya membentuk sebuah senyuman sembari memperhatikan bagaimana cara Rachel menyendok makanan sebelum menyuapkannya ke dalam mulut. Gadis itu terlihat sangat cantik walaupun babak belur.

Rachel sendiri pura-pura menikmati makannya meskipun ekor matanya selalu menangkap keberadaan Jeffrey juga enzo yang tidak terputus memandanginya. 

"Gue ga khawatir, kalau Lo udah mulai makan"

Jovan memasuki kamar inap Rachel dengan diikuti oleh Raden, Brian, Chandra, Mahendra Jeremy,jisya serta Lisa yang langsung merebut posisi Jeffrey.

Kedatangan mereka tentu saja dibalas senyum kecil oleh Miranda, tetapi tidak bagi Rachel gadis itu malah tidak menggubris kedatangan mereka.

Miranda beranjak berdiri dan memberi ruang pada Jovan, pemuda itu mendudukkan diri di kursi bekas miranda.

"Udah baikan?"

(✓) ʙᴀᴅ ɢɪʀʟꜱ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang