Flashback
"Apa Rachel udah ngasih kabar? Coba telepon lun" Perintah Cacha pada Luna."Dia ada kelas taekwondo dulu, katanya nyusul" Ucap Luna sembari memasukan ponselnya ke dalam tas.
"Yaudah kita duluan aja kalau gitu" Insiatif jisya.
"Hujan guys, nanti malah basah kalau nerobos hujan" Keluh Yunita, dia hanya tidak mau karena sudah berdandan cantik malah basah-basahan kan ..
"Sebenernya gue males kesini, tapi mau gimana lagi" Ujar Maya wajahnya terlihat sangat datar.
Miranda menunduk tidak berani menatap maya jisya insiatif merangkul gadis itu. "Udah kali May, lagian udah kelar ini kan masalahnya jangan bikin suasana jadi canggung, lagian Miranda udah minta maaf kan sama kamu?"
Maya menoleh ke arah jisya dengan pandangan tidak suka "Lo tuh ya! Mentang-mentang paling Deket sama dia belain aja terus mau salah atau engga juga!" Sindirnya
"Bukan belain mi, tapi Miranda juga gatau kalau dia cowo Lo, gue sama-sama sayang sama Lo berdua gue gamau kalian bertengkar terus"
"Halah! Belum tahu gimana?! Bisa aja dia pura-pura"
"Maya kalau mau debat lagi gausah ikut sekalian, kita udah bahas tadi sore kan? Semua nya udah clear" Tegur Delisa.
Maya tertawa sumbang mendengar mereka, hatinya merasa sakit iri dan tidak adil, karena semua berpihak pada Miranda yang menurutnya jelas-jelas salah.
"Terserah, ayo Mindi, kita duluan aja" Ucap Maya sembari menarik Mindi yang protes karena hampir aja jatuh disana.
"Udah ikuti mereka aja,kalau nunggu hujan gaakan kelar-kelar" Ucap Jihan, sembari berlari menerobos hujan diikuti dengan yang lain.
Di sisi lain, ditempat yang berbeda Rachel baru saja menyelesaikan kelas bela dirinya, kini gadis itu tengah berisitirahat diri sejenak disalah satu sudut ruangan, memperhatikan anggota lain yang masih belajar beladiri. Gadis itu meraih botol minuman yang tidak jauh dari tempat dia duduk, dia meminumnya sekali teguk.
Namun tiba-tiba saja seluruh anggota kelas taekwondo menjerit karena kedatangan seseorang dari arah pintu, membuat Rachel langsung mendesis kesal, ia pikir ada masalah apa ternyata, kedatangan bodyguard nya lah yang membuat mereka menjerit disana.
"Sengaja Lo hah?" Tanya Rachel.
"Anda disuruh pulang oleh tuan nona"
Rachel langsung beranjak dari duduknya, memasukan seluruh barangnya ke tas "Gabisa, gue udah ada janji sama temen-temen gue"
"Ga bisa saya juga nona" ucap bodyguard itu yang sudah mengambil alih tas nya.
"Balikin ga?!" Bentak Rachel.