15. Terciduk?

105 6 0
                                    

GAYS! FOLLOW DONG AKUN AKU! VOTE DONG YANG BACA CERITA INI! KOMEN DONG YANG BACA CERITA INI! AKU SUSAH PAYAH BIKIN CERITA INI, TAPI KALIAN KAYA GAK NGEHARGAIN BANGET!
SERIUSAN KALIAN CUMA MAMPIR BACA DOANG?
.
.
.
.
.
~°°°°°°°°°°°°°°°°°°°~

Saat memasuki rumah, Albiru merasa tak ada penghuni sama sekali. Pertanyaan nya dimana Anetta? Biasanya jam segini Anetta tengah memasak untuk makan malam.

Mencari ke seluruh sudut rumah pun, Albiru tidak menemukan istrinya. Pikirannya langsung tertuju pada Geri, ia takut Geri benar benar dengan ucapannya beberapa waktu lalu.

Dengan gelisah ia mencoba menghubungi Anetta, namun nihil. Handphone Anetta tidak aktif sama sekali.

"Ck! Lo dimana Ta? Jangan bikin gue khawatir gini!"

"Plis Neta angkat!" Sebanyak apapun ia menelfon Anetta, tetap saja handphone nya tidak aktif.

"Aaaaargghhhh!! Bangsat!" Umpat Albiru mengacak ngacak rambut nya.

"Assalamualaikum." Albiru menolehkan kepalanya ke arah pintu utama, ia melihat Anetta memasuki rumah yang masih mengenakan seragam serta tas yang tergantung di lengan kanan nya.

"Al, gue-"

Deg

Lagi dan lagi Anetta di buat kaget oleh perlakuan Albiru, untuk kesekian kalinya ia memeluk tubuh Anetta dengan erat.

"Lo kemana aja Ta? Lo bikin gue khawatir!" Ucap Albiru dengan nada rendah. "Gue abis dari rumah Mama." Albiru melonggarkan pelukannya. "Ngapain?"

"Tadi gue di anterin sama Arlan, gak mungkin kan gue minta anterin ke sini? Kan semua orang taunya gue tinggal sama Lo di rumah Mama." Mendengar penjelasan Anetta membuatnya bernafas lega.

"Gue telpon kenapa gak aktip?"

"Hape gue lowbat, soalnya tadi pas di rumah Mama bosen, yaudah gue main ML, eh batre nya abis." Jelas Anetta yang membuat Albiru lagi dan lagi menghembuskan nafas nya.

"Terus pulang ke sini di anterin siapa?"

"Papa, sekalian beliau mau ke kantor." Albiru menganggukkan kepala nya faham.

"Lo baru pulang?" Kini giliran Anetta yang bertanya. "Iya." Jawab Albiru seadanya. Anetta mengangkat tangan kiri Albiru guna melihat jam yang menunjukan pukul 18.47.

"Lo pasti belum makan kan? Gue mandi dulu bentar, abis itu masak." Ungkap Anetta dan melenggang  pergi. Di pertengahan anak tangga Anetta menghentikan langkahnya sembari membalikkan tubuh menatap Albiru.

"Lo juga mandi. Gue siapin air hangat." Anetta pun kembali berjalan. Niat awal yang ingin ke kamar nya pun ia urungkan, ia memasuki kamar sang suami untuk menyiapkan air hangat.

Selang sepuluh menit kemudian Anetta telah selesai menyiapkan air hangat untuk Albiru, lantas ia pun keluar dari kamar mandi.

"Anjing!" Kaget Anetta memegang dadanya.

Alangkah terkejutnya, saat mendapati Albiru sudah berada di ambang pintu tanpa mengenakan kaos, hanya memakai kolor dan juga handuk yang terlampir di pundaknya.

"Ngomong apa barusan?" Tanya Albiru menatap Anetta lekat. Anetta langsung menutup bibir menggunakan telapak tangannya dengan ekspresi menggemaskan.

"Ngomong apa barusan Ta?" Ulang Albiru. "Gak sengaja, sumpah! Lagian salah Lo juga tiba tiba ada disini, kan gue jadi kaget!" Ucap Anetta masih dengan telapak tangannya yang berada di bibir.

Melihat gerak gerik Anetta yang menutupi bibir nya, Albiru menerbitkan senyuman miring.

"A-air nya udah gue siapin, eemm..l-lo--eemm..t-tinggal-"

LAUTAN ALBIRU (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang