22. Flashback (2)

50 4 0
                                    

GAYS! FOLLOW DONG AKUN AKU! VOTE DONG YANG BACA CERITA INI! KOMEN DONG YANG BACA CERITA INI! AKU SUSAH PAYAH BIKIN CERITA INI, TAPI KALIAN KAYA GAK NGEHARGAIN BANGET!
SERIUSAN KALIAN CUMA MAMPIR BACA DOANG?
.
.
.
.
.
~°°°°°°°°°°°°°°°°°°°~

"Bisa pergi?! Tanya Falisa yang mulai jengah dengan sikap Albiru. Dua Minggu telah terlewati begitu saja, dan selama dua Minggu itu, Albiru terus mendekati Falisa. Seperti saat ini, dirinya tengah piket, dan laki laki yang selalu mengintili nya berada di ambang pintu kelas Falisa.

"Kalo tiba tiba penyakit Lo kambuh, gimana?"

"Bukan urusan Lo!"

Albiru menghela napas kasar. "Hilangin rasa trauma Lo sama cowo, gak semua cowo sama kaya masa lalu Lo." Ucap Albiru mampu membuat Falisa menghentikan aktivitas nya yang tengah menyapu.

"Lis, gue disini buat bantu hilangin trauma Lo. Gue mau Lo kuat ngehadapin bokap Lo, jangan cuma kuat ngehadapin orang lain."

Falisa ikut menghela napas kasar. "Ngomong emang mudah, tapi praktek nya yang susah."

"Kalo cuma diem aja emang gak ada hasilnya, tapi kalo Lo coba usaha, gue yakin Lo pasti bisa."

"Kenapa sih Lo ikut campur sama hidup gue?! Gue gak kenal ya sama Lo!"

"Coba buka hati Lo buat gue. Gue mau bantu hilangin rasa trauma itu, rasa takut yang Lo punya. Jangan segan untuk cerita apapun sama gue, gue akan selalu ada sama Lo."

Falisa tersenyum hambar saat mendengar kalimat yang keluar dari mulut Albiru. "Di awal emang manis, tapi di akhir akan selalu pahit." Ucap Falisa lalu kembali melanjutkan aktivitas nya yang tertunda.

Falisa terlalu sering mendengar kalimat manis dari mulut busuk Geri, dan bodohnya ia mempercayai semua omongan laki laki brengsek itu. Semua kalimat manis itu hanya keluar di awal, ketika di akhir Falisa sangat yakin akan berakhir buruk.

Untuk itu, dirinya tidak ingin mudah mempercayai omongan seseorang, terlebih omongan laki laki.

"Lis."

"Sekeras apapun Lo berusaha, gue gak akan pernah ngebuka hati gue buat Lo! Jadi lebih baik Lo pergi dan jangan pernah berusaha!"

~°°°°°~
••••••••••••••••
~°°°°°~

Falisa memutar kedua bola matanya dengan jengah. Sudah berkali kali ia menolak, tetapi tetap saja Albiru terus mendekatinya.

"Gue mau makan!" Kesal Falisa menatap tajam Albiru yang tersenyum simpul di samping ia terduduk.

"Yaudah tinggal makan." Falisa mencoba untuk bersabar, ia mengalah kali ini. Perut nya sudah keroncongan minta di isi, jika terus berdebat tidak jelas dengan Albiru, akan memakan banyak waktu.

Falisa mulai memakan sandwich berisikan salad buah, salah satu makanan kesukaan Falisa. Maka tak heran Albiru dapat melihat gadis di sampingnya sangat menikmati sandwich tersebut.

"Lo suka sandwich?" Tanya Albiru menatap lekat wajah Falisa.

"Hm." Jawabnya yang hanya berdehem singkat. Kedua sudut bibir Albiru kembali terangkat membentuk senyuman.

LAUTAN ALBIRU (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang