36. Pencapaian

45 4 6
                                    

GAYS! FOLLOW DONG AKUN AKU! VOTE DONG YANG BACA CERITA INI! KOMEN DONG YANG BACA CERITA INI! AKU SUSAH PAYAH BIKIN CERITA INI, TAPI KALIAN KAYA GAK NGEHARGAIN BANGET!
SERIUSAN KALIAN CUMA MAMPIR BACA DOANG?
.
.
.
.
.
~°°°°°°°°°°°°°°°°°°°~

Bumi berputar begitu cepat. Tak terasa hari ini, tepat di hari Rabu, siswa-siswi Star High School dapat melihat pencapaian mereka lewat berkas laporan sebagai siswa-siswi. Keputusan sekolah, naik atau tidaknya bagi kelas 10 dan 11. Sedangkan kelas 12 telah dinyatakan lulus atau tidaknya tepat satu bulan silam.

Disaat semua para orang tua sibuk berada di kelas anak mereka, untuk mengambil berkas raport. Berbeda dengan anak-anaknya yang berkumpul di depan papan Mading. Ingin menyaksikan siapa siswa angkatan kelas 10 dan 11 yang mencapai peringkat ke satu, dengan nilai tertinggi.

Fokus pada angkatan kelas 11, di sana tertera 'Albiru Anggasta Utama'. Nama di urutan pertama dan tentu dengan nilai tertinggi pula. Di urutan kedua, tertera 'Arlan Elfatih'. Dengan nilai yang hanya dua angka di bawah Albiru. Di urutan ketiga tertera nama 'Anetta Oktavia Rafardhan'. Dan di urutan keempat tertera nama 'Falisa Mahindra'.

Dan seterusnya dari peringkat lima hingga sembilan, tertera nama anggota inti Black Tiger, Liora dan Syakila.

"WOHOO! GUE GAK NYANGKA BISA MASUK SEPULUH BESAR!" Bangga Kaisya pada dirinya sendiri.

"Lo jangan bangga sama diri sendiri doang, Sya. Kita juga masuk sepuluh besar. Ya nggak, Dhav?" Tanya Jefri meminta persetujuan Dhava yang termasuk ke dalam sepuluh besar.

"Hm, iya." Jawab Dhava singkat. Terlihat tidak bersemangat sama sekali.

"Heh Jefri! Lo haus pujian atau gimana?!" Sinis Kaisya yang sama sekali tidak Jefri fahami. Jefri menatap penuh tanda tanya, tanda bahwa ia tidak faham akan ucapan Kaisya barusan.

"Lo masuk lima besar, bego! Masuk sepuluh besar apanya?! Tuh liat, JEFRIZAL PERMANA ada di urutan ke lima!" Ujar Kaisya menekan nama lengkap Jefri.

"Sama aja masuk sepuluh besar."

"Sama dari mananya ege?!"

"Sayang, selamat!" Ujar Albiru memberi selamat sembari membawa Falisa ke dalam pelukannya yang hangat. Falisa tersenyum simpul lalu membalas pelukan Albiru.

"Selamat juga buat kamu! Aku bangga sama kamu, Al." Ucap Falisa dalam pelukan Albiru.

"Aku juga bangga sama kamu." Balas Albiru, setelah beberapa saat, Albiru melepaskan pelukannya. Berganti menatap Falisa dengan tatapan hangat.

"Sayang nya aku gak bangga." Lirih Falisa dengan wajah sendu, Albiru tentu merasa bingung. Mengapa Falisa terlihat sedih? Harusnya gadis itu merasa bangga karena menduduki peringkat ke 4, yang artinya masuk 5 besar.

"Papa nuntut aku masuk tiga besar. Setelah ini, pasti Papa marah besar sama aku." Lanjut Falisa dengan suara lirih.

"HUAAAAA! GUE MASUK TIGA BESAR!" Teriak Anetta dengan histeris dan meloncat-loncat bak anak kecil yang di belikan mainan baru oleh ibunya.

"GUE SAMA KILA JUGA MASUK SEPULUH BESAR!" Ucap Liora dengan antusias pula. Hanya Anetta dan Liora yang bersemangat, tidak dengan Syakila. Bukanya ia tidak merasa bahagia, namun masalah yang terjadi di antara dirinya dan Dhava satu bulan silam, masih berlanjut hingga detik ini.

LAUTAN ALBIRU (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang