12. Merajuk?

154 7 0
                                    

GAYS! FOLLOW DONG AKUN AKU! VOTE DONG YANG BACA CERITA INI! KOMEN DONG YANG BACA CERITA INI! AKU SUSAH PAYAH BIKIN CERITA INI, TAPI KALIAN KAYA GAK NGEHARGAIN BANGET!
SERIUSAN KALIAN CUMA MAMPIR BACA DOANG?
.
.
.
.
.
~°°°°°°°°°°°°°°°°°°°~

Ceklek

Albiru membuka pintu kamar Anetta, mendapati sang pemilik kamar tengah tengkurap di tengah kasur sembari memeluk boneka beruang yang ukurannya hampir sama dengan tubuh Anetta.

"Kamu kangen ya sama aku? Aku juga kangen tau sama kamu. Maaf ya aku gak tidur sama kamu lagi. Sekarang tempat tidur aku bukan disini lagi." Ucap Anetta dengan suara menggemaskan sambil mengusap usap boneka nya sayang.

Albiru tersenyum tipis melihat kegemasan istrinya. Ternyata Anetta tidak menyadari kehadiran Albiru di dalam kamarnya.

"Kamu tau gak sih aku lagi kesel banget!" Curhat Anetta pada benda mati yang tentu tidak akan merespon apapun.

"Albiru nyium bibir aku, padahal itu first kiss aku. Sekarang bibir aku udah gak perawan lagi gara gara si Albiru. Aku tau dia suami aku, tapi kan gak boleh nyium orang sembarangan!"

"Kenapa gak boleh? Lo kan istri gue." Albiru menindih tubuh Anetta yang tengah tengkurap. Hampir saja jantung anetta copot, kenapa Albiru selalu melakukan tindakan yang membuat jantung anetta hampir copot?

"Ngapain Lo kesini?!" Ketus Anetta. "Gak boleh?" Tanya balik Albiru sedikit berbisik.

"Ck! Minggir!"

"Gak!"

"Al! Minggir ih!"

"Nggak mau Neta!"

"Engap Al!" Albiru tetap berada di posisinya tanpa berniat beranjak. Albiru membenamkan kelapanya di ceruk leher Anetta dari arah belakang. Anetta bisa merasakan hembusan nafas Albiru yang menerpa lehernya.

"Jauhan! Geli Al!" Anetta berusaha menjauhkan kepala Albiru dari area leher nya, namun Albiru tidak menghiraukan perkataan istrinya.

"Lo marah?" Tanya Albiru tanpa mengubah posisinya sedikitpun. "Pertanyaan yang gak penting!"

"Jawab Ta. Lo marah?"

"Lo pikir?"

"Iya, Lo marah."

"Kalo tau jawaban nya ngapain nanya?! Sana ah, Lo berat!"

"Gak mau."

"Al, gue lagi marah sama Lo ih. Sana jangan deket deket!" Anetta berusaha bangkit sekuat tenaga, namun tenaga Albiru jauh lebih besar darinya.

"Al iiihhhh." Anetta terdengar merengek. Albiru bangkit dari posisi nya, begitu pun dengan Anetta, ia memutar tubuhnya hendak duduk, namun ia menjadi berbaring saat Albiru kembali menindih nya.

"Albiru!" Sentak Anetta. "Hm?"

"Gue udah bilang ja-"

"Lo engap karena tadi posisinya tengkurap, kalo gini gak bakal engap." Potong Albiru.

"Tetep aja engap bego!"

Cup

"Udah di peringatin beberapa kali, kenapa masih bandel, hm? Candu sama ciuman gue?"

"Najis anj-"

Cup

"Bener kan Lo kecanduan?" Goda Albiru menaik turunkan kedua halisnya.

"Lo kali yang kecanduan sama bibir gue! Modus!"

"Kalo gak mau di cium jangan langgar aturan. Inget, satu kali kata kasar yang keluar dari mulut Lo, satu kali gue cium bibir Lo!" Setelah mengucapkan itu Albiru kembali menenggelamkan kepalanya di ceruk leher Anetta. Namun bedanya kini kini dari depan bukan dari belakang.

LAUTAN ALBIRU (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang