LAUTAN ALBIRU (On Going)

10. Sepupu

GAYS! FOLLOW DONG AKUN AKU! VOTE DONG YANG BACA CERITA INI! KOMEN DONG YANG BACA CERITA INI! AKU SUSAH PAYAH BIKIN CERITA INI, TAPI KALIAN KAYA GAK NGEHARGAIN BANGET!
SERIUSAN KALIAN CUMA MAMPIR BACA DOANG?
.
.
.
.
.
~°°°°°°°°°°°°°°°°°°°~

Setelah selesai sarapan, mereka berdua langsung keluar rumah. Anetta yang tengah memakai sepatu sekolahnya, dan Albiru yang tengah memanaskan motor nya.

"Ta, ayo." Ajak Albiru yang kini sudah terduduk di jok depan. "Iya bentar." Selang beberapa menit barulah Anetta menghampiri Albiru. Anetta pun memakai helm pemberian dari suaminya, lalu barulah ia naik di jok belakang.

"Kenapa lagi Al? Ada yang ketinggalan?" Tanya Anetta pasalnya Albiru tidak melajukan motor nya. "Pegangan yang bener." Seru Albiru seraya menarik kedua tangan Anetta sehingga tubuh Anetta  condong kedepan dan kedua tangan nya melingkar dengan sempurna di perut nya.

Anetta membelalakkan bola matanya dan hendak menarik tubuhnya kembali, namun Albiru menahan gerakan Anetta.

"Gue pegangan di pundak Lo aja." Ucap Anetta. "Gak! Nanti jatuh." Jawab Albiru tanpa ekspresi sedikit pun.

"Al, gak usah cari kesempatan dalam kesempitan deh! Udah punya cewe juga."

"Gue bukan nyari kesempatan dalam kesempitan, ini demi keselamatan Lo."

"Gue risih kalo meluk Lo kek gini."

"Meluk suami sendiri risih?"

"Iya!"

"Risih apanya? Tiap tidur suka meluk meluk gue!"

"Heh! Sembarangan Lo kalo ngomong!"

"Bukan sembarangan, emang faktanya gitu. Nih ya gue contohin." Albiru berdehem singkat untuk menetralkan suaranya. "'Al, gue takut, boleh peluk ya?'---'Dingin Al, gue meluk Lo ya?'---"

"Udah stop! Cepet jalan!" Pada akhirnya Anetta menuruti perkataan suaminya tanpa membantah seperti tadi.

Di sepanjang jalan Anetta memejamkan matanya nyaman, bukan nyaman karena ia memeluk Albiru, melainkan ia nyaman dengan angin sepoi-sepoi di pagi hari yang menerpa wajah cantiknya.

"Senyaman itu meluk gue? Hm?" Tanya Albiru dibalik helm full face nya, Anetta yang mendengar itu hendak menjauhkan badannya, namun Albiru segera menahan Anetta dengan menggenggam tangan Anetta yang melingkar di perut nya.

"Diem! Lo mau jatuh?!"

"Udahlah gue turun disini aja." Ucap Anetta sedikit memberontak. "Why?!" Tanya Albiru menekan perkataannya.

"Lo gila?! Kalo gue turun di sekolah apa kata semua orang?! Lo mau dikira selingkuh sama gue, hah?!"

"Diem!"

"Al, kali ini aja Lo ngalah sama gue, gue gak mau di cap orang ketiga. Atau Lo emang mau  mempermalukan gue?! Lo-HEH ANJING!" Ucapan Anetta terpotong dengan umpatan saat dengan tiba tiba Albiru menghentikan laju motor nya.

"NGAPAIN NGEREM MENDADAK?! LO MAU GUE SERANGAN JANTUNG?!! EMANG ANJING LO!" Emosi Anetta tidak terkontrol. Albiru beranjak dari motor nya sembari melepaskan helm full face yang tengah ia pakai, dan menyimpannya di tangki bensin.