21. Flashback (1)

75 4 0
                                    

GAYS! FOLLOW DONG AKUN AKU! VOTE DONG YANG BACA CERITA INI! KOMEN DONG YANG BACA CERITA INI! AKU SUSAH PAYAH BIKIN CERITA INI, TAPI KALIAN KAYA GAK NGEHARGAIN BANGET!
SERIUSAN KALIAN CUMA MAMPIR BACA DOANG?
.
.
.
.
.
~•••••••••••••••••~

Seorang gadis dengan seragam sedikit ketatnya berjalan santai menelusuri koridor sendirian. Hari ini adalah hari pertama ia resmi menjadi siswi Star High School. Disaat semua siswa siswi sudah berada di dalam kelasnya masing masing, berbeda dengan gadis ini.

Gadis ini tidak perduli, jika kakak tingkat nya akan memberikan hukuman. Menurut gadis ini tidak ada hukuman yang berat di dunia terkecuali hukuman yang diberikan ayahnya pada gadis ini selama seumur hidup. Entah yang dilakukan ayahnya itu hukuman atau tidak, gadis ini tidak tau.

"Semua udah masuk kelas, Lo masih jalan santai disini?!" Gadis itu memberhentikan langkah kakinya sejenak saat mendengar seseorang berbicara bersuarakan pria.

"Gue belum pernah liat Lo, Lo anak baru?" Gadis itu membalikkan tubuhnya menghadap pria jangkung yang berada tak jauh dari tempat ia berdiri.

Dengan wajahnya yang terlihat angkuh, gadis itu menatap kakak tingkatnya dengan tatapan menajam. Kakak tingkat nya pun ikut menatap dirinya dengan tatapan tajam.

"Falisa Mahindra." Ucap pria itu saat membaca nametag yang dikenakan Falisa.

"Andre Raditya." Ucap Falisa ikut membaca nametag yang dikenakan Andre.

"Ikut gue!"

"Lo siapa berani nyuruh gue ikut Lo?" Tanya Falisa menanggapi ucapan Andre dengan sinis.

"Gue ketua OSIS, Lo udah melanggar peraturan sekolah, gue harus kasih Lo hukuman!" Jawab Andre tak kalah sinis.

Falisa tersenyum smirk. "Berdiri di lapangan sambil ngasih hormat ke bendera? Lari dua puluh keliling, atau lebih? Bersihin toilet? Bersihin gudang? Bersihin kelas? Bersihin kantor? Bersihin perpustakaan? Jadi babu Lo? Atau-"

"Lo ngelunjak ya?" Potong Andre, tak habis pikir dengan adik kelasnya ini. Apakah Falisa tidak takut di beri hukuman? Selama Andre menjadi ketua OSIS, belum pernah ada yang melanggar ataupun berani menantangnya seperti ini.

"Gue gak takut sama Lo, terserah Lo mau kasih hukuman apa pun itu."

Andre mulai kesal dengan sikap Falisa yang angkuh, bisa bisanya gadis dihadapannya ini berkata seperti itu.

"Kenapa? Bingung, mau ngasih gue hukuman apa?" Tanya Falisa mengangkat sebelah alisnya.

"Potong rumput liar dan potong ranting ranting yang tumbuh gak beraturan di halaman belakang." Ucap Andre datar. Falisa hanya mengangkat kedua bahu nya acuh, lalu ia membalikkan tubuh, membelakangi Andre dan berjalan meninggalkan pria itu.

"Pake tangan kosong." Ucap Andre mampu membuat Falisa kembali menghentikan langkahnya.

"Maksud Lo?" Tanya Falisa tanpa menatap ataupun membalikkan tubuhnya.

"Pake tangan Lo sendiri untuk potong rumput dan ranting liar, jangan pake grass cutter atau benda yang lainnya."

Kedua tangan Falisa terkepal kuat, apa katanya? Pakai tangan kosong? Ayolah, jika tangannya terkena duri tajam bagaimana? Dasar pria tidak punya hati nurani!

LAUTAN ALBIRU (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang