SANG RATU

37 7 0
                                    

Esok hari adalah hari minggu, Fiona menghabiskan akhir pekan dengan melanjutkan membaca puisi di buku Saturn enthusiast. Hari itu adalah hari yang cerah.

"Emmm.. Gue makin penasaran sama Saturn Enthusiast! siapa Dia ya?" ucap Fiona yang berbicara sendiri.

Fiona pun membaca buku Saturn Enthusiast di bangku meja belajar dikamarnya.

************************************

"SANG RATU"

Wahai sang ratu..
jika aku bukanlah rajamu..
jangan pernah menjatuhkan mahkotamu..
aku kan selalu disampingmu..

Bahagiamu yang ku mau..
Meskipun harus mematahkan aku.. Aku siap ratu..

Kuatlah memimpin istana hatimu..
Sang raja segera menemanimu..
Menjaga takhtamu..

Bersabarlah hingga sang raja tiba..
Dan berdansa bersama..
Menikmati akhir yang bahagia..
Ku bahagia meski hanya jadi panglima..

#Saturn Enthusiast

************************************

"Bagus bagus semua puisinya Saturn enthusiast.." ucap Fiona yang berbicara sendiri.

"Tapi tunggu deh!! Gue pernah baca yang paragraf kedua.. tapi dimana ya?" tambah Fiona.

Tak lama ada suara ketukan pintu kamar Fiona.

*TOK...TOK...TOK...

"Masuk!!" ucap Fiona.

"Onet!!!" ucap Karina seraya membuka pintu kamar Fiona dan masuk kedalam kamar Fiona.

"Hei!! kebiasaan!! tutup pintunya!!" ujar Fiona.

"He...he...he... iya-iya Net!!" ucap Karina seraya tersenyum.

"Rin sini deh!" ucap Fiona.

"Kenapa?" tanya Karina.

"Lo baca deh paragraf kedua puisi ini!" tutur Fiona.

"bahagiamu yang ku mau,, meskipun harus mematahkan aku.. aku siap ratu!" ucap Karina yang membaca puisi tersebut.

"Kenapa?" tanya Karina.

"Gue pernah liat kalimat itu di motor Alvin!!" jawab Fiona.

"Terus?" tanya Karina.

"Mungkin gak kalo Alvin itu si Saturn Enthusiast?" jawab Fiona yang balik bertanya.

"Mungkin sih! tapi keknya itu doang gak bisa jadi bukti deh.. soalnya bisa aja dia jadi penggemar Saturn enthusiast juga kan kaya Lo?!" ujar Karina.

"Hemmmm... iya sih bener" ucap Fiona.

"Tapi setidaknya kita ada sus pertama kan?" tambah Fiona.

"Iya Net.. nanti Gue coba cari tau deh.." jawab Karina.

"Kalo Saturn enthusiast anak sekolah kita.. kemungkinan dia ikut lomba puisi kan? jadi kita tunggu aja!" tambah Karina.

"Iya juga ya? kan boleh anonim ya?" tanya Fiona.

"Iya boleh Net.." jawab Karina.

Karina tampak sedikit gugup, dan seperti ada yang Ia pendam. Fiona pun menyadari itu.

"Lo kenapa sih? daritadi kaya ada yang dipikirin!" tanya Fiona.

"Gue mau nanya tapi Lo jangan marah ya!" jawab Karina.

"Iya-iya! apa?" tanya Fiona.

"Lo kemaren gak mau bareng sama Gue.. bukan karna janjian sama Alvin kan?" tanya Karina.

"hah? ya enggak lah.. kemaren tuh ternyata pak yanto gak bisa jemput karna harus anter papah ke bandara Rin... emang kenapa sih?" jawab Fiona dan berbalik bertanya.

"Ohhh!! Lo cemburu ya? sorry ya Rin.. sumpah Gue gak maksud apa apa!" tambah Fiona seraya megenggam tangan Karina.

"Hemmm... iya sih Gue cemburu.. tapi Gue percaya sama Lo! bantuin Gue deket sama Alvin dong Net!" jawab Karina dan membalas genggaman tangan Fiona.

"Iya nanti Gue bantuin.. maafin Gue ya!!" ucap Fiona.

"Iya Net! Gue gak marah kok! cuma cemburu dikit aja" ucap Karina sambil tersenyum.

"Tau gak? ada puisi yang bagus lagi tau.. nih baca deh.." ucap Fiona seraya menunjukkan puisi di buku Saturn enthusiast.

"Mana?" tanya Karina.

"Nih!!" jawab Fiona seraya menunjuk puisi itu.

Fiona dan Karina menghabiskan akhir pekan di kamar Fiona. Mereka membicarakan banyak hal termasuk puisi-puisi Saturn Enthusiast.

*TO BE CONTINUED*

SATURN ENTHUSIAST [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang