Salah tingkah

24 6 1
                                    

Saat Fiona, Karina dan Samudra tiba dikantin. Mereka langsung memesan makanan dan duduk di tempat yang biasa Fiona dan Karina makan saat istirahat. Fiona dan Samudra duduk saling berhadapan, sedangkan Karina duduk disebelah Fiona.

Karina dan Samudra sedang menikmati santap makan siangnya, sedangkan Fiona hanya mengaduk-aduk makanannya dan menatap Samudra.

"Dimakan kali makanannya.. Samudra gak kemana-mana kok!" ucap Karina seraya menyenggol pelan Fiona dengan lengannya.

"Hah? iya Rin.. gue kepikiran aja.. ternyata Saturn Enthusiast itu Samudra.." ucap Fiona.

Samudra pun berhenti makan dan menatap Fiona.

"Kenapa? gak cocok mukanya jadi penulis?" tanya Samudra.

"O-oh bukan! kenapa Lo nyembunyiin identitas Lo?" jawab Fiona dan berbalik bertanya.

"Keindahan itu untuk dikagumi.. tanpa berusaha agar seseorang terkesan! jadi Gue nulis karna Gue yakin puisi-puisi Gue akan indah dimata banyak orang.. bukan untuk popularitas.." jawab Samudra.

"Tapi sumpah puisi Lo bagus-bagus.. padahal Lo gak penuh dengan kiasan atau anomali atau apapun itu!!" ucap Fiona.

"Terkadang hidup harus menjadi apapun dikondisi tertentu.. contoh kaya pulpen ini" ucap Samudra seraya menunjukan sebuah pulpen miliknya.

"Hah kenapa?" tanya Fiona yang tampak bingung.

"Pulpen ini mengukir puisi disecarik kertas dengan tintanya.. seindah apapun puisinya dia tidak akan disanjung.. tapi dia mengukir sejarah ikut menciptakan puisi yang sangat indah.." jawab Samudra.

Fiona pun terdiam dan meletakkan tangannya di meja.

"Ah pujangga bisa aja ya Net!" ucap Karina seraya menyenggol Fiona hingga Fiona menjatuhkan pulpen milik Samudra.

Fiona pun mengambil pulpen itu yang menggelinding sedikit kebawah meja. Saat Fiona mengambil pulpen dan hendak kembali duduk, Fiona melihat tangan Samudra yang menutupi ujung sisi meja.

"Gue yakin pasti Lo romantis Sam.." ucap Karina yang melihat Samudra menutup ujung meja dekat Fiona.

Fiona pun kembali duduk dan tersenyum malu.

"Makasih ya Na! Lo udah jadi pembaca setia Saturn enthusiast.." ucap Samudra.

"Pake makasih segala Lo! orang Gue baca juga karna Gue suka.." ucap Fiona.

"Tapi Sam! Lo berhak buat juara.. puisi Lo bagus! Lo gak butuh kata kata kiasan.. atau bahasa sansekerta tapi bisa kena sama Gue.." tambah Fiona.

"Makasih ya Na.." tutur Samudra seraya tersenyum.

"Panggil Onet aja! semua orang yang deket sama Gue panggil Gue onet.. kaya Karina contohnya.." ucap Fiona.

"Oh udah boleh deket?" tanya Samudra.

"B-bukan gitu maksudnya.. kita kan.." ucap Fiona yang seketika gugup.

Karina hanya senyum dan tertawa melihat Fiona yang sangat gugup.

"Terus gimana?" tanya Samudra seraya tersenyum dan mentap Fiona sangat dalam.

"Y-ya kita kan temen sekelas.." ucap Fiona yang salah tingkah.

"Tapi gak semua temen sekelas panggil Lo onet!" ucap Samudra yang menatap Fiona semakin dalam.

"Iya.. kita lebih dari itu.." ucap Fiona.

"Pacar?" tanya Samudra seraya tersenyum.

"Bukan itu ih!!! Kita tuh.. ah udahlah Gue udah kenyang.." ucap Fiona yang salah tingkah dan hendak beranjak pergi dari kantin.

Lalu Samudra menarik tangan Fiona dan Fiona jatuh dipangkuan Samudra.

"CIEEEEE!!" teriak seluruh siswa yang berada dikantin.

Fiona sangat malu dan gugup, Fiona pun pergi dari kantin.

"Kejar!" ucap Karina.

"Hah? kenapa?" tanya Samudra.

"Gak peka banget Lo jadi cowo! kejar!! atau Gue yang kejar?" jawab Karina.

"oh oke gue kejar dulu ya.." ucap Samudra.

Samudra pun mengejar Fiona yang berlari meninggalkan kantin.

*TO BE CONTINUED*

SATURN ENTHUSIAST [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang