Fiona dan Samudra

23 3 3
                                    

Saat jam pulang sekolah, tampak Fiona dan Samudra berjalan menuju parkiran Sekolah. Tampak mereka sangat bahagia dan sedikit canggung.

"Boleh gak aku baca dijalan puisinya?" tanya Fiona seraya tersenyum.

"Kamu tau kapan waktu yang pas baca puisi itu.. puisi itu dibuatnya pake hati.. jadi tanya hati kamu aja!" jawab Samudra.

Mereka pun tiba didepan mobil Samudra, Samudra membukakan pintu untuk Fiona.

"Please.. baby!" ucap Samudra seraya membukakan pintu mobil.

"Apa sih kamu.." ucap Fiona seraya tersenyum dan menepuk punggung Samudra.

Fiona pun masuk ke dalam mobil, dan Samudra menutup pintunya dan memutar untuk masuk dari arah yang lain.

"Jangan jalan dulu!" ucap Fiona.

"Kenapa sayang?" tanya Samudra.

"Aku mau fokus baca puisinya.." jawab Fiona seraya mengeluarkan secarik kertas yang diberikan oleh Samudra.

"Judulnya aja bikin salting.." tambah Fiona seraya tersenyum.

"Emang apa judulnya?" tanya Samudra.

"Fiona.." jawab Fiona.

"Fiona..

Seperti musim semi di negri sakura..
kau indah dan itu nyata..
ku ingin memeluk ragamu..
menghangatkan jiwamu yang lembut..

Kau mentari untuk jiwaku yang membeku..
dan air untuk sanubariku yang layu..
Jiwa rapuh ini bangkit oleh senyummu..
bak hati yang diultimatum..
dengan rasa sayang dan kagum..

Indera ku sangat tajam..
saat ku menghirup nafasmu sangat dalam..
rasa nyaman membuatku tenggelam..
dan lari dari masalalu ku yang kelam..

Bolehkah aku menjadi penguasa pikiranmu?
Bertakhta dihatimu.. dan menjadi pusat duniamu..
Bolehkah? bisakah? jika iya aku mau..

Saat bersamamu kuingin hentikan waktu..
hidup tanpa ada batasan yang membelenggu..
aku ingin bersamamu lebih dari selamanya..
singkat? aku sangat membencinya.. apalagi saat kita berdua..

untuk Fiona pacar ku.." Fiona yang membacakan puisi dari Samudra.

"Udah percaya diri banget ya pak akhir puisinya?" tanya Fiona seraya tersenyum.

"Aku yakin sih kita pacaran hehehe..." jawab Samudra yang cekikikan.

"Udah jangan senyum-senyum terus.. aku tau bagus puisinya.." tambah Samudra seraya tertawa kecil.

"Apasih!" ucap Fiona seraya mencubit pelan perut Samudra.

"Aduh.. Hahahahaah..." tertawa Samudra.

Samudra dan Fiona bercanda didalam mobil, Lalu tiba-tiba terdiam dan saling menatap.

Fiona memegang pipi Samudra kanan dan kiri, dan langsung mencium bibirnya. Samudra membalas ciuman itu dan memejamkan matanya, Fiona dan Samudra tampak sangat dalam terhanyut saat berciuman. Samudra melumat bibir atas Fiona dan seakan terbuai dengan manis bibir Fiona.

Saat mereka berhenti berciuman, mata mereka saling menatap sangat dalam dan tulus. Lalu mereka tersenyum.

"Jangan tinggalin aku ya, sayang!" ucap Samudra.

"Aku gak punya alasan buat ninggalin kamu.." tutur Fiona.

"Pulang yuk!" ajak Fiona.

"Yuk!!" balas Samudra.

Saat Samudra hendak memakai sabuk pengaman, dan menoleh ke arah jendela. Samudra dikejutkan dengan Karina dan Alvin yang mengintip dan menempelkan wajahnya di kaca jendela mobil Samudra.

"Anjing!!" ucap Samudra yang sangat terkejut.

"Kenapa sayang?" tanya Fiona.

"Tuh liat!" tutur Samudra seraya menunjuk ke arah jendela.

"Aaaaa!!" teriak Fiona.

Samudra membuka kaca mobilnya.

"Lo ngapain sih Rin?!" tanya Fiona.

"Ngintip heheheheh...." jawab Karina seraya menyeringai.

"Lo dari kapan disitu?" tanya Samudra.

"Dari sebelum kalian ciuman.." jawab Alvin.

"huffffttt.. minggir gak! untung sahabat Gue! kalo bukan Gue makan Lo.." ketus Fiona.

"Have fun bestie akoh.. hehehe..." ucap Karina.

"Yaudah kita duluan ya.." ucap Samudra.

"Byee...." ucap Alvin dan Karina.

Samudra dan Fiona pun pulang dan meninggalkan Karina serta Alvin.

"Ada ada aja ya Karina..." ucap Fiona.

"Kan aku malu jadinya.." tambah Fiona.

"Udah gak papa.." ujar Samudra.

Fiona dan Samudra tampak sangat menikmati perjalanan pulangnya, bercanda, tertawa, dan bahkan bernyanyi bersama.

Mereka berpegangan tangan dan sesekali saling menatap, Disalah satu perempatan naas mobil mereka ditabrak kencang oleh mobil lain. Alhasil mobil mereka terguling dan hancur parah.

Fiona hampir tak sadarkan diri dan mendengar suara suara Samudra yang memanggilnya.

*TO BE CONTINUED*

SATURN ENTHUSIAST [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang