Cemburu?

22 6 1
                                    

Keesokan harinya, Fiona yang datang ke sekolah diantar oleh supirnya yaitu pak yanto, tampak sangat ceria pagi itu. Fiona turun dari mobilnya dan langsung masuk ke halaman sekolah. Di lorong sekolah Fiona terhenti langkahnya saat melihat Samudra sedang duduk membaca buku puisi Saturn enthusiast, dan disebelah ada Salva yang duduk sangat dekat.

"Apaan sih tuh cewe! genit banget!" ucap Fiona yang berbicara pelan pada diri sendiri.

Tak sadar Karina membututinya dan ada dibelakangnya sedari tadi.

"Cie cemburu ya Lo?!" tanya Karina yang tiba-tiba berbicara dibelakang kupingnya.

"Anjir kaget gue!" ucap Fiona yang terkejut.

"Cemburu kan Lo?!" tanya Karina seraya tersenyum.

"Ma-mana ada! ngapain gue cemburu! emang gue siapanya dia?!" jawab Fiona yang tampak bete melihat Samudra dan Salva.

"Bilang aja kalo cemburu! Gue paham kok rasanya Net!" ucap Karina.

"Ah ngaco Lo!" ucap Fiona yang langsung pergi dan bergegas ke kelas.

"Woi Net tungguin!" ucap Karina seraya berlari mengejar Fiona.

"Cemburu kan? jujur Net.. gak papa kali.." ucap Karina yang terus meledeknya.

"Nyenyenye!" menyinyir Fiona seraya menutup kedua telinganya dengan tangannya.

Sementara itu Samudra yang tengah asik membaca buku Saturn Enthusiast, Salva terus mengusiknya dan mencoba mengajaknya bicara.

"Sam! Lo ikutan lomba puisi yang gue adain kan?" tanya Salva seraya tersenyum dan menatap Samudra.

"Belom tau" jawab Samudra.

"Yahhh.. sayang tau Sam bakat Lo! gue pernah liat Lo nulis puisi.. ya meskipun Gue gak baca puisinya.." ujar Salva.

"iseng doang itu.." ucap Samudra yang sama sekali tidak menatap Salva.

"hemm... yaudah deh! Gue harap Lo ikut!" ucap Salva.

"Eh Sam! Lo di bandung punya pacar gak sih?" tanya Salva.

"Pernah.." jawab Samudra.

"Kalo pernah berarti sekarang gak punya dong?" tanya Salva yang tampak senang mendengar jawaban Samudra.

"Iya.." jawab Samudra dengan ketus.

"Kalo gue mau kenal lo lebih banyak lagi boleh Sam?" tanya Salva.

"Ya maksudnya.. mau tau Lo seperti apa orangnya? apa yang Lo suka? apa yang Lo gak suka? makanan kesukaan Lo? ya banyak deh.." tambah Salva.

"Untungnya?" jawab Samudra yang bertanya balik.

"ya banyak untungnya... boleh kan?" tanya Salva.

Samudra hanya melirik ke arah Salva dan tidak menjawab pertanyaan Salva tersebut.

"Oh iya Sam! Gue coba nulis puisi Lo mau baca gak?" tanya Salva seraya mengeluarkan buku dari tasnya.

"Boleh" jawab Samudra.

Salva memberikan buku notes miliknya yang berisikan puisi-puisi, Samudra pun mengambilnya.

"Nanti gue baca! boleh gue bawa dulu?" tanya Samudra.

"Boleh Sam! boleh banget!" jawab Salva yang tersenyum bahagia mendengarnya.

"Gue ke kelas dulu ya!" ucap Samudra.

"Hemm iya Sam.. Jangan lupa dibaca ya Sam!" ucap Salva.

Samudra pun pergi kekelasnya, dan meninggalkan Salva. Salva tampak sangat senang buku notes puisinya dibawa oleh Samudra.

Samudra pun berjalan menuju kelasnya, saat Ia hampir sampai kelasnya. Samudra bertemu dengan Vincent, Henry dan Julio.

"Samudra Aldiano!! Gue udah cari tau tentang Lo dibandung!!" ucap Vincent yang berada tepat didepan Samudra.

"Lo pernah dibawa ke kantor polisi kan? dan Lo juga dikeluarin dari sekolah kan? oh satu lagi! Lo terlibat dengan geng motor!!" tambah Vincent.

"Terus kenapa?" jawab Samudra yang bertanya balik.

"Ini akan jadi berita besar.. dan Lo bisa terancam dikeluarin dari sekolah!!" jawab Vincent seraya tersenyum.

Samudra berjalan mendekat kepada Vincent dan berdiri tepat disebelah Vincent dan menoleh ke arah Vincent.

"Cari tau dulu kebenaran yang valid! dan jangan setengah-setengah.. karna cuma akan menimbulkan rasa takut atau rasa berani yang berlebih kalo cuma setengah-setengah!! itu gak baik.." ucap Samudra yang berbisik pelan kepada Vincent.

Samudra pun pergi meninggalkan Vincent, Henry dan Julio. Samudra melanjutkan berjalan menuju kelasnya.

*TO BE CONTINUED*

SATURN ENTHUSIAST [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang